27. Akhir tragis atau bahagia?

4.7K 567 13
                                    

Welcome to my story
.
.
.
Selamat menyelami imajinasi appffien
.
.
"Semanis apapun pertemuan, tidak akan mengubah pahitnya sebuah perpisahan"

~N~

"aku akan menyelamatkan priamu jika kalian berdua mau memberikan bunga itu padaku!" Tegas Andara yang membuat Evelyn ragu untuk sejenak. Gadis itu terdiam sembari melihat ke arah Rafandra yang kini tergeletak tak berdaya. Rantai penyerap sihir tampak membelit pria itu.

"Jangan Evelyn, pergilah jangan percaya dengannya!" Kata Rafandra sembari meringis kesakitan ketika lagi dan lagi rantai itu semakin mengetat.

Evelyn ragu, benar benar ragu. Mata gadis itu berkaca kaca kala Rafandra memutahkan darah segar. Evelyn tidak bisa melihat Rafandra yang kesakitan seperti ini. Rafandra lebih penting untuk sekarang karena hanya sosok pria itu yang Evelyn miliki.

Dengan ragu, Evelyn mengeluarkan bunga suci itu dari dalam saku jubahnya. Bunga dengan empat kelopak itu membuat Andara, sang tangan kanan Raja bodoh itu berbinar. Langsung saja Andara mengambil bunga itu secara paksa bahkan karena Andara tangan Evelyn sampai tergores.

Senyum puas terpampang jelas di wajah Andara. Pria berusia dipertengahan tiga puluh tahun itu menatap Evelyn rumit.

"Cepat lepaskan dia!" Perintah Evelyn yang mendapat tatapan licik dari Andara.

"Melepaskan? Dia? Tidak akan!"

Evelyn melebarkan kedua matanya. Gadis itu menatap Rafandra yang kini menunduk lemah. Evelyn bodoh!

"Tau alasanku untuk tidak menyerahkan bunga itu kan Evelyn?" Tanya Rafandra lemah. Rafandra menatap Evelyn yang tampak syok ditempatnya.

"Karena pria itu tidak akan menuruti perkataanmu. Seharusnya kau percaya padaku Evelyn.." lirih Rafandra lalu memejamkan matanya lalu sedetiknya ia membuka matanya. Bola matanya berubah hitam pekat. Rantai yang membelit tubuhnya perlahan berubah menjadi abu begitu pula orang orang yang memegang rantai tersebut.

Karena takut akan Rafandra, Andara langsung memakan kelopak bunga suci itu. Untuk sesat Rafandra terpaku pada Andara yang kini telah menelan habis bunga seribu tahun itu.

Bunga yang ditunggu tunggu seluruh penyihir putih dan hitam yang hendak digunakan untuk memperbaiki kekuatan mereka kini justru tertelan habis oleh Andara.

"Bodoh!" Gumam Rafandra lalu dengan cepat melesat ke arah Evelyn yang masih menatap kosong ke arah Andara. Rafandra meraih tangan Evelyn.

Tatapan lembut itu membuat Evelyn menangis. Bunga langka itu telah terbuang sia sia untuk manusia tamak seperti Andara.

"Sudah, tidak pa-pa pria bodoh itu tidak akan mendapatkan keinginannya." Ucap Rafandra menenangkan.

Sedetik keadaan hening namun tiba tiba Andara berteriak kesakitan tatkala tubuhnya terasa panas seperti terbakar. Tulang tulangnya terasa remuk. Teriakan nyaring itu membuat para prajurit berkumpul sembari mengacungkan senjata mereka ke arah Evelyn dan Rafandra. Rafandra memeluk tubuh mungil Evelyn lalu menghilang dari hadapan mereka.

Andara adalah Yuandara. Pria terkutuk yang tidak akan pernah berhenti bereinkarnasi dan akan terus mengingat segala kepahitan hidupnya yang terdahulu. Tujuan hidupnya kini adalah mendapatkan bunga suci, ia ingin menjadi penyihir terkuat lalu hidup dengan abadi di dunia ini.

Ini alasannya membunuh setiap anak anak terkutuk. Ini alasannya menyebarkan rumor jahat mengenai anak anak terkutuk itu. Anak anak terkutuk itu yang berhak mendapatkan bunga suci itu.

I'm Serious! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang