06. Putri dan Pangeran kutukan?

10K 1K 15
                                    

Welcome to my story
.
.
.
Selamat menyelami imajinasi appffien
.
.
"Mengapa aku sendiri? Aku sendirian, aku butuh seseorang"

~Day6 - i need somebody~

...

Kini Gladys telah berada di kamarnya lagi. Hari ini begitu melelahkan dan sangat mengejutkan. Pertama, ia terbangun ditempat asing ini. Kedua, ternyata ia berada didalam novel bersampul hitam polos itu dan ketiga, adalah ia ternyata berperan sebagai gadis gila yang hendak mencelakai si pemeran utama perempuan.

Bisakah Gladys mengumpat? Tidak tidak! Gladys sedari awal tiba disini sudah mengumpat begitu banyak. Dan apakah kali ini ia harus mengumpat karena pria aneh itu tidur disampingnya?

"Kurasa tempat ini besar dan memiliki banyak kamar. Tapi kenapa kau disini?" Sinis Gladys yang merasa risih bila berada didekat pria aneh ini.

"Sudah ku bilang. Aku tidak bisa menjauh darimu."

Gladys ingin sekali menendang pria ini.

"Jangan coba coba!" Peringat pria itu dengan mata tertutup. Gladys menghela nafas panjang. Baiklah Gladys mulai sekarang banyak banyak ucapkan kata sabar.

"Aku membutuhkan mu jadi tetaplah hidup." Ujar pria itu yang membuat Gladys memelototkan kedua matanya. Apa apaan ini? Apa pria itu hanya memanfaatkannya lalu setelah tidak bermanfaat ia akan dibuang?

Apa sebaiknya Gladys membunuh pria ini?

"Kalau aku mati kau juga mati. Jadi jangan coba coba. Suatu hari kau akan tau betapa kita saling terikat."

"Dih! Tidak akan ada kata kita diantara kau dan aku!" Balas Gladys yang entah mengapa sebal sendiri dengan sikap seenak jidat milik pria yang bahkan ia belum tau namanya ini.

"Azriel. Itu namaku" ucap pria itu lalu membalikan badannya memunggungi Gladys.

###

Pagi ini Gladys disibukkan dengan kegiatan menata walk in closet. Suara berisik yang berasal dari celotehan Gladys benar benar mengganggu Azriel. Pria itu menutup tubuhnya dengan selimut sembari mencoba untuk tidur. Namun sayangnya gagal.

"Aku harus menaruh ini dimana? Kenapa gaunnya begitu berat? Nah kan omongan gue udah aneh!" Omel gadis itu sembari mengambil seluruh gaun norak itu.

Baiklah mari kita istirahat sejenak. Gadis itu menaruh seluruh gaun ketinggalan jaman itu keluar dari walk in closet . Sambil melihat keberadaan Azriel.

"Berisik sekali!" Ujar Azriel tajam disertai tatapan tajam pula. Bukannya takut, Gladys justru melempar seluruh gaun itu kepada Azriel.

"Tolong buang seluruh gaun norak itu! Aku tidak suka!"

"Memangnya aku pelayanmu?"

"Iya!" Jawab Gladys dengan nada mantap dan membuat Azriel kesal. Bukan hanya kesal saja, Azriel bahkan ingin menghancurkan tubuh kecil gadis itu sampai menjadi potongan potongan kecil.

"Kau tau az? Aku ternyata bisa membaca pikiranmu!" Ucap Gladys tiba tiba yang tentunya membuat Azriel hampir saja menjatuhkan seluruh gaun yang ia pegang.

"Sepertinya benar, kau dan aku terikat. Semoga saja ikatannya cepat putus jadi aku bisa kembali ke kehidupan tenang dan damai ku tanpa harus berurusan dengan pria aneh sepertimu." Ucap Gladys lalu setelahnya gadis itu berbalik dan kembali melakukan aktivitas nya.

Azriel terdiam ditempatnya. Sepertinya ia salah membawa jiwa baru. Lihat saja dia, gadis kurang ajar dan tidak tau diri itu! Benar benar membuat harga dirinya jatuh. Jika saja gadis itu melihat wajahnya mungkin kah ia akan bersikap menyebalkan seperti ini?

I'm Serious! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang