18. Tokoh antagonis

7K 837 9
                                    

Welcome to my story
.
.
.
Selamat menyelami imajinasi appffien
.
.
"Bahkan jika kamu kurang percaya diri, kamu tetap orang yang berharga"

~lee haechan~

...

Satu Minggu telah berlalu semenjak kejadian ditepi danau itu. Kini Xena tengah menyibukan diri dengan beberapa tumpuk kain yang ia beli beberapa saat lalu.

Beberapa pelayan juga tampak membantu gadis itu. Xena dengan pakaian sederhananya menghela nafas panjang. Setelah memeriksa kain kain yang ia beli, ia menyuruh para pelayan untuk menata kain kain itu ditempatnya.

Setelah selesai dengan masalah kain, Xena keluar dari ruang kerjanya disaat itu ia berpapasan dengan seorang prajurit dengan nafas memburu.

"Ada apa?" Tanya Xena bingung.

"Maaf nona, ada tamu penting yang harus non temui?"

"Sepenting apa hingga aku harus menemuinya?"

Prajurit itu hendak menjawab namun derap langkah kaki dari arah belakang Xena berhasil menyita perhatian keduanya. Xena berbalik, mata biru mudanya bertubrukan dengan netra hitam legam yang menatap dirinya tajam. Ah tidak! Pria itu memang memiliki mata yang tajam.

Disaat gadis itu berbalik dan menyadari sesuatu yang ganjal, tiba tiba saja kakinya lemas. Tatapannya kini juga berubah. Mata yang tadinya menatap datar ke arah pria itu kini berganti dengan tatapan terkejut.

Dari sekian banyak orang mengapa harus dia ?

"Salam nona Xena, senang bisa bertemu dengan anda!" Ujarnya disertai senyum yang terlihat begitu mengerikan dimata Xena.

Xena sedikit terhuyung kebelakang. Rasa sesak didadanya yang telah ingin ia pendam dalam dalam kini kembali hadir dan bertambah sesak ketika pria itu berjalan menghampirinya. Tatapan khawatir itu, masih sama.

"Kau baik?" Tanya pria itu. Ia berusaha mendekati Xena namun Xena justru menghindar hal itu menimbulkan kebingungan tersendiri untuk pria berpakaian hitam itu. Seingatnya ini adalah kali pertama ia bertemu Xena namun kenapa tatapan menyedihkan itu tertuju untuknya?

"Ya! A-aku baik!" Ucap Xena yang masih berusaha menetralkan rasa sesak itu dan setitik perasaan rindu yang kian ingin keluar.

Ingat Gladys! Dia orang yang berbeda! Bukan orang itu!

"Tuan Alderic?" Ujar Azriel yang kini tengah berjalan menuju kearah Xena dan pria itu berdiri.

"Azriel?"

Azriel tersenyum sembari membungkuk, memberi salam kepada orang terpenting nomer kedua setelah raja.

"Ada urusan apa tuan kemari?" Tanya Azriel memastikan. Dirinya juga sedikit waspada terhadap pria di hadapannya ini. Pria yang membuat pikiran Xena sekacau tadi.

"Saya ingin menemui Xena." Jawab pria itu masih dengan nada serta tatapan dingin yang ditujukan untuk Xena. Azriel melirik Xena sekilas, melihat Xena mengangguk serta tersenyum, membuat Azriel menghela nafas panjang lalu menyingkir dari hadapan Alderic.

"Ada urusan apa tuan Alderic menemui saya?" Tanya Xena.

Sebentar, tunggu dulu! Rasanya Xena tidak asing dengan nama Alderic.

Jangan bilang dia Alderic?! Si tokoh antagonis itu?

Alderic yang melihat Xena melamun sedikit menaikkan alisnya. Ia menatap perempuan yang tampak memikirkan sesuatu itu dengan tatapan datar. Meski begitu otaknya kini dipenuhi pertanyaan pertanyaan mengenai gadis itu.

I'm Serious! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang