03. Xena fyeen namanya?

13.9K 1.2K 11
                                    

Welcome to my story
.
.
.
Selamat menyelami imajinasi appffien
.
.

"Kisah kita hanya kisah yang berakhir titik bukan koma"

...

Mata yang telah lama tertutup rapat itu kini dikit demi sedikit kembali terbuka. Matanya sedikit menyipit kala cahaya yang ada diruangan ini menyerbu penglihatannya.

Ketika matanya terbuka lebar, ia dibuat sedikit heran dengan langit langit kamarnya. Lantas gadis itu mengedarkan pandangannya lalu menutup kembali matanya karena dirasa tubuhnya sangat sakit.

Menyadari ada yang tidak beres, gadis itu kembali membuka matanya lalu langsung terduduk.

"Awsss" gadis itu meringis seraya memegangi leher bagian belakangnya. Tentu saat ini fokusnya bukan pada lehernya namun ruangan yang terlihat kuno ini.

Ia ingat betul ini bukan kamarnya! Lalu ia dimana?!

Lagi lagi gadis itu mengedarkan pandangannya. Tubuhnya juga terasa kaku.

Ruangan ini cukup luas ah tidak! Sangat luas lebih tepatnya. Desain kamar ini juga begitu mewah. Disisi kanan ranjangnya terdapat jendela besar yang menghadap langsung kearah taman bunga.

Sedangkan disisi kiri ranjangnya terdapat sebuah pintu besar yang nampak tertutup rapat. Tidak lama setelah itu pintu terbuka. Menampakkan seorang wanita tua dengan nampan ditangannya. Ketika wanita itu menutup pintu dan berbalik badan, alangkah terkejutnya wanita itu!

Nampan ditangannya bahkan kini telah berada diatas dinginnya lantai marmer putih tulang itu.

"Gadis sialan! Kau membuatku terkejut!" Ucap wanita itu dengan tatapan tajamnya. Tidak seperti biasanya. Perempuan yang berada diatas ranjang itu tidak takut hanya menatap dirinya heran.

Dan hal itu memancing emosinya.

"Kau menyebutku gadis sialan?" Ucapan dingin itu masuk ke Indra pendengaran perempuan tua itu.

"Dasar tua tidak tau malu! Kau hanya pelayan disini! Ingat posisi rendahanmu itu!" Ucap si gadis yang membuat wanita itu terkejut. Ia agak takut namun karena ego ia menyembunyikan ketakutannya itu dengan wajah yang dibuat segarang mungkin.

Bukan hanya wanita itu yang terkejut melainkan gadis itu. Bibirnya seakan berbicara sendiri tadi dan ia bahkan tidak tau sedang berbicara apa. Kan sialan!

"Ini gue dimana ya Gusti! Mana tempatnya aneh pula!"

"Kau!"

"Apa?! Pergi! Jika aku melihat wajah jelek mu lagi, kupastikan bahwa kepala dan tubuh mu akan terpisah!" Ancam gadis itu yang membuat pelayan itu segera melenggang pergi dari hadapan gadis yang belum lama ini terbangun dari tidur panjangnya.

"Njir! Yang ngomong siapa woy! Ini gue dimana anjir?! Masa gue mimpi!?"

Plak

"Auww sakit!" Ucapnya lalu menggosok pipinya yang memerah akibat tamparannya sendiri. Gadis itu yang tidak lain adalah Gladys, beranjak dari ranjang dan berjalan kearah cermin.

Matanya membelalak terkejut. Ditatapnya pantulan cermin itu dengan tatapan yang rumit.

Rambut berwarna silver yang sangat kontras dengan kulit pucatnya. Hidung kecil dengan bola mata berwarna biru muda serta badan kurus dan baju tak layak pakai.

Fiks. Dia seperti gembel premium.

"Bentar bentar, perasaan wajah gue gak segini jeleknya. Ini wajah siapa?!" Mata gadis itu membulat sempurna.

I'm Serious! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang