Welcome to my story
.
.
.
Selamat menyelami imajinasi appffien
.
.
"Maaf membuatmu terluka karena keegoisanku"...
Semenjak kejadian dimana Azriel dengan lantang meneriakan bahwa Xena merupakan kekasihnya, kini Xena harus bolak balik pergi ke mansion utama. Dan itu sangat menyebalkan!
Seperti sekarang ini, Xena tengah berkumpul di taman bersama ketiga kakaknya dan satu saudarinya. Kelimanya kini terjebak suasana canggung yang luar biasa.
Xena sendiri enggan memulai topik pembicaraan. Gadis itu justru sibuk membayangkan beberapa gaun yang akan ia buat sketsanya nanti.
"Kudengar kau membuka butik ditengah kota?" Pertanyaan itu terlontar dari mulut Orion. Xena menatap Orion sekilas lalu mengalihkan pandangannya.
"Hm iya." Jawab gadis itu sembari bersedekap dada.
"Bisakah kau-"
"Jangan mulai kak!" Peringat Xavier.
"Gaun yang kini kau kenakan begitu indah! Dan terima kasih telah memberiku gaun gaun cantik itu saudari!" Ucap Elle yang memang terdengar tulus. Elle harus berterima kasih kepada Xena, jika Xena tak mengirimkan kepadanya beberapa potong gaun mungkin ia tidak akan mendapatkan pujian dari gadis gadis seusianya.
"Aku hanya membalas kebaikanmu jangan terlalu percaya diri!" Ucapan tajam itu mampu sedikit melunturkan senyum Elle. Namun tidak benar benar luntur karena Elle tahu bahwa Xena masih peduli dengannya.
Elle sadar sekali bahwa ia sangat jahat. Ia secara tidak langsung merebut hak dan posisi Xena di keluarga ini.
"Kau tidak bisa tinggal disini?" Tanya Xavier dengan harapan agar Xena menjawab mau akan ajakannya ini.
"Tidak."
Ya seharusnya Xavier tidak ber ekspetasi setinggi itu.
"Atau aku tinggal bersama mu saja? Kau pasti kesepian kan? Mau ku temani?"
Mata Xena membola sempurna lalu menggebrak meja.
Brak
"Andwe! Tidak! No! Gak boleh! Tidak usah sembarangan mengucap!" Ujar Xena dengan tatapan nyolotnya sedang keempat manusia itu kompak terkejut akibat gebrakan meja dari Xena.
"Kenapa? Aku curiga kalau kau-" ucapan menggantung dari Xavier membuat Xena ketar ketir sendiri.
"Kau menyembunyikan pria dikediaman mu ya?" Tebak Xavier dengan kekehan gelinya. Melihat bagaimana ekspresi menggemaskan Xena, membuat jiwa jiwa jahil dari ketiga orang itu bangkit begitu saja.
"Ah! Mungkin iya!" Ucapan itu berasal dari Al. Xena memelotot ke arah Al yang disambut kekehan oleh pria itu.
"Apa jangan jangan pria itu adalah tuan Azriel?" Kata Elle yang disambut tatapan tajam dari Xena. Meski begitu keempat orang itu tetap gencar menggoda Xena hingga suara seorang pria menginterupsi pembicaraan kelima orang itu.
"Sepertinya kau tidak perlu lagi merahasiakannya sayangku."
XENA BENAR BENAR INGIN MEMBUNUH ORANG SAAT INI!
Xena mendelik kesal ketika Azriel mendekat ke arahnya sembari merangkul pinggang Xena. Xena mendengus sebal dengan suara keras tentunya.
Berbeda dengan ekspresi ke tiga kakak laki laki Xena. Mereka bertiga tampak menegang ditempatnya dengan ekspresi yang berbeda beda.
"Azriel..." Lirih Xena dengan senyum yang dipaksakan. Sedangkan Azriel membalas senyuman Xena dengan senyum manis pula tanpa tahu niat gadis itu.
Xena melepaskan tangan Azriel dari pinggangnya lalu tangannya terulur mengelus rambut hitam legam milik Azriel. Namun sedetiknya Azriel dibuat terkejut sekaligus berteriak kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Serious! [End]
FantasyAwalnya ia hanya penasaran dengan sebuah novel yang jarang diminati oleh kalangan anak muda. Kebanyakan dari mereka menilai bahwa buku yang kini ia pegang kurang menarik. Meski begitu, Gladys justru membeli novel mahal serta bersampul tak menarik it...