33. Beberapa pertanyaan.

3.8K 471 12
                                    

Welcome to my story
.
.
.
Selamat menyelami imajinasi appffien
.
.
.
"Jadi, apa keputusan mu?"

~A~

Gladys memandang Azriel dengan tatapan rumit. Banyak pertanyaan yang singgah di pikiran Gladys namun ia bingung mau menanyakan yang mana dulu. Akhirnya, setelah menemukan satu pertanyaan yang cocok ia menghampiri Azriel di dapur. Pria itu tengah sibuk memasak. Harum yang berasal dari masakan Azriel pun sempat membuat Gladys terlena sesaat.

"Riel.." panggil Gladys yang membuat Azriel menatap Gladys lalu menyunggingkan senyum manis. Laki laki itu tampak keren ketika sedang memasak.

"Aku mau tanya.."

"Tanya apa?" Balas Azriel yang memfokuskan diri kepada masakannya.

"Sebenarnya, Evelyn, Xena sama aku itu hubungannya apa sih?" Kata Gladys yang membuat Azriel menghentikan acara memasaknya. Pria itu lantas mematikan kompornya lalu duduk di kursi meja makan sembari menarik tangan Gladys.

"Masih belum paham huh?" Tanya Azriel yang dijawab gelengan oleh Gladys.

"Sebenarnya tiga jiwa itu adalah kamu."

"Aku? Aku punya tiga jiwa?"

Azriel menggeleng. Pria itu juga ikut bingung bagaimana cara menjelaskannya.

"Jiwa yang sama di tiga kehidupan dengan takdir yang berbeda."

Oke.

"Bingung," rengek Gladys yang justru membuat Azriel ikut bingung bagaimana cara menjelaskannya.

Azriel terdiam untuk sesaat. Merangkai kata kata yang hendak ia sampaikan kepada Gladys.

"Jadi dikehidupan kamu yang pertama, kamu adalah Evelyn dan kamu tahu benar bagaimana kisah Evelyn dan Rafandra kan?"

Gladys mengangguk.

"Rafandra dan Evelyn terpisah oleh maut. Kamu pasti tahu siapa pelaku yang merenggut nyawa Evelyn bukan?" Kali ini wajah Azriel meredup. Rasa bersalah yang sempat terlupakan kini timbul kembali meski tidak sebesar dahulu.

"Lalu?"

"Mereka penyihir tentunya memiliki takdir dan anugerah yang berbeda dengan kaum manusia. Mereka berdua saling mencintai. Tapi mereka tidak bisa bersama. Hingga dikehidupan kedua tepatnya di Xena, gadis itu begitu naif dan bodoh. Ia tidak bisa bertahan akan takdir sialnya. Ia terkena kutukan bersamaku namun ia enggan berusaha untuk terlepas dari takdir itu. Ia justru sibuk dengan keluarganya yang tidak memperhatikannya sama sekali."

"Anehnya, gadis itu dikutuk hanya fisiknya bukan jiwanya. Jiwa yang terkutuk itu ada di kamu. Kamu merupakan kehidupan ketiga namun beda dimensi dari mereka. Aku menemukanmu lalu melibatkanmu untuk menuntaskan kutukan itu."

Gladys terdiam. Berusaha memahami perkataan demi perkataan dari Azriel meski otaknya sulit untuk mencerna.

"Lalu kenapa kutukan itu bisa pindah dimensi?"

Azriel menggaruk kepalanya. Ia juga bingung dengan hal itu.

"Aku juga tidak tahu."

"Dan kenapa kamu sama Rafandra bisa disini? Bisa pindah dimensi? Lalu apa yang terjadi dengan tubuhku itu?"

"Eummm kalau untuk pindah dimensi sih aku gak tau. Waktu aku mati, terus pas buka mata tiba tiba aja udah disini lagi."

Gladys terdiam lalu mencari kembali pertanyaan yang hendak ia tanyakan kembali. Namun ia tidak menemukannya.

I'm Serious! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang