That's Ordinary Love 11

1.3K 144 10
                                    

•That's Ordinary Love•

Ada banyak makanan khas rumah tersaji di hadapannya tetapi Joohyun benar-benar kehilangan napsu makannya begitu sadar bahwa siang ini dirinya berada di tengah-tengah keluarga Kyuhyun. Untuk minum segelas air saja Joohyun sangat kesulitan.

"Kau mengatakan akan mengenalkan seorang wanita bukan seorang wanita hamil, Nak." Tegur Lee Ryuyoung pada putranya.

"Intinya tetap wanita, Ibu." Ucap Kyuhyun mendesah pasrah.

"Siapa namamu, Nak?" Tanya Nenek Yeonwoo.

Joohyun yang ditanya tersentak, "Nama saya Cha Joohyun." Ucap Joohyun dengan sopan yang bahkan membuat kening Kyuhyun mengerut. Rasanya aneh mendapati Joohyun berbicara sangat sopan seperti ini mengingat wanita hamil di sebelahnya selalu berbicara tidak sopan padanya.

"Sudah berapa bulan kehamilanmu?" Tanya Ryuyoung dengan penasaran.

"Lima bulan." Ucap Joohyun mengelus pelan perutnya yang membesar lalu tersenyum menatap ibu Kyuhyun. 

Soojung yang akan mengambil gulungan telur melirik perut Joohyun, "Aku pikir sudah akan melahirkan." Ucapnya, melihat bagaimana perut Joohyun yang sangat besar seperti siap untuk melahirkan.

"Ah.. mereka kembar. Ada dua anak kami disini." Ucap Kyuhyun ikut mengusap perut Joohyun. 

Nenek Yeonwoo dan Ryuyoung menahan histerianya mendengar jawaban Kyuhyun. Bukan satu melainkan dua sekaligus, rasanya Ryuyoung tidak sabar untuk segera direpotkan dengan tangisan bayi di rumahnya hal yang sama di rasakan oleh Nenek Yeonwoo. 

Secara ilmiah Ryuyoung bahkan sudah memikirkan akan membeli apa saja untuk kebutuhan calon kedua cucunya. Desain kamar bayi seperti apa kira-kira yang sedang tren saat ini, ah benar mereka harus menyiapkan mulai saat ini.

Melihat bagaimana antusiasnya ibu dan anak di hadapannya Soojung berbisik pada Kyuhyun, "Aku tahu apa yang sedang mereka pikirkan saat ini." Bisik Soojung membuat Kyuhyun menganggukkan kepalanya setuju.

Sudah pasti Ibu dan Neneknya itu akan mengutarakan berbagai hal yang harus segera di laksanakan tanpa bantahan, masalahnya adalah Joohyun bukanlah wanita yang mudah diatur oleh orang lain. Wanita yang sedang hamil anaknya itu lebih senang membantah dan balik mengomelinya, setidaknya itu lah yang dirasakan oleh Kyuhyun sejak mengenal Joohyun.

"Kau tinggal sendiri, Nak?" Tanya Nenek Yeonwoo.

Joohyun mengangguk lalu melirik Kyuhyun yang juga meliriknya, seolah mengatakan Joohyun bisa menjawab sesuai keinginannya sendiri tanpa bantuan Kyuhyun, "Ya." Sejak keluar dari panti asuhan aku tinggal seorang diri. Tentu saja Joohyun tidak akan mengatakannya seperti itu.

"Kau mau tinggal bersama kami? Oh tentu saja kalau kau tidak kebe-" 

"Ibu!" Tegur Kyuhyun membuat Ryuyoung menatap heran putranya. Melihat bagaimana wajah Kyuhyun yang memohon padanya sepertinya dirinya sudah melewati batasan.

"Ibumu hanya khawatir pada Joohyun. Tinggal seorang diri di Ibukota bukan hal mudah terlebih sedang hamil seperti ini, kau sendiri lebih senang menghabiskan waktu di balik meja kerjamu sedangkan wanita hamil butuh banyak perhatian dan dukungan dari orang-orang sekitar." Ucap Nenek Yeonwoo dengan lembut. Ucapan teguran yang tidak seperti teguran itu membuat Kyuhyun merasa bersalah begitu juga Joohyun yang kini merasa tersentuh mendengarkan ucapan penuh dengan perhatian.

•That's Ordinary Love•

Daeun memakan potongan pizzanya dengan gigitan besar sedangkan kedua matanya menatap kesal Joohyun yang kini terdiam menatap jemarinya yang saling bertautan gelisah. Setelah lima bulan berlalu kini Daeun mengetahui siapa Ayah dari bayi-bayi yang dikandung oleh Joohyun. Wanita di hadapannya ini menceritakan semuanya sejak awal hingga akhir yang membuatnya merasa kesal setengah mati tetapi juga mengucap syukur karena atasan dari atasannya itu merupakan pria bertanggung jawab.

That's Ordinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang