That's Ordinary Love 26

1.3K 154 8
                                    

•That's Ordinary Love•

Joohyun tidak ingat berapa lama dirinya tidak sadarkan diri, hal terakhir yang di ingatnya adalah ruang operasi yang terlihat silau dengan suara derap langkah perawat dan dokter yang berbicara memberikan intruksi.

Lalu dirinya di berikan obat bius hingga tidak sadarkan diri. Rasa sakit pada bagian perutnya juga masih terasa.

Bunyi pintu ruang rawat yang di geser membuat kedua mata Joohyun teralihkan dan menatap seorang perawat yang berdiri dengan terkejut sekaligus senang, tangan kirinya terangkat untuk tidak membuat suara mengingat Kyuhyun yang masih tertidur di sebelahnya dengan posisi terduduk dan kepalanya tertelungkup pada tangan kanan Joohyun.

Lalu perawat itu keluar untuk memanggil dokter, selama itu juga Joohyun bertanya apakah kedua bayinya baik-baik saja pada perawat.

"Kedua bayi anda baik-baik saja dan berada di ruang NICU untuk perawatan lebih lanjut. Dokter akan menjelaskannya pada anda." Ucap perawat itu dengan senyum tipis.

Joohyun menghela napasnya dengan lega. Syukurlah bahwa kedua anak-anaknya baik-baik saja.

"Berapa lama saya tertidur?" Tanya Joohyun.

"Anda tertidur lebih dari satu minggu." Ucap perawat dengan name tag, Im Seokmi.

Tidak butuh waktu lama seorang dokter datang dengan wajah mengulum senyum, merasa senang karena akhirnya pasien yang di rawatnya kembali bangun setelah tidak sadarkan diri cukup lama pasca melahirkan.

Pemeriksaan standar di lakukan oleh sang dokter dengan Kyuhyun yang masih lelap dalam tidurnya. Pria itu terlihat sekali lelah, wajahnya nampak pucat dengan kantung mata yang terlihat menghitam, entah berapa malam jam tidurnya tidak teratur.

"Untuk mengetahui lebih lanjut kondisi anda kita akan lakukan pemeriksaan menyeluruh, dan lagi anda harus membangunkannya untuk persetujuan wali." Ucap sang dokter yang tidak juga melepaskan senyum di wajahnya.

"Wajahnya terlihat lelah sekali." Gumam Joohyun memperhatikan Kyuhyun, "Rasanya tidak tega jika harus membangunkannya." Lanjut Joohyun.

"Kalau begitu kita akan lakukan jika wali sudah bangun." Ucap sang dokter.

"Terima kasih." Balas Joohyun.

"Saya yang terima kasih karena anda sudah sadar pagi ini. Kita bertemu lagi saat pemeriksaan lanjutan." Ucap sang dokter lalu berpamitan keluar ruang rawat di ikuti oleh perawat Seokmi.

Kedua mata Joohyun lalu beralih pada jendela yang tirainya sudah di buka setengah oleh perawat. Kenapa rasanya lama sekali Joohyun tidak merasakan sinar matahari menerpa tubuhnya.

Kedua matanya kini beralih pada ponsel Kyuhyun yang bergetar dengan nama Ibu. Tanpa berpikir dua kali tangan kirinya menggapai ponsel Kyuhyun lalu menggeser ikon telepon dengan warna hijau.

"Halo Kyuhyun! Kau sudah sarapan Nak? Bagaimana keadaan Joohyun?"

Sudut bibir Joohyun terangkat begitu mendengar suara Ryuyoung, entah bagaimana air matanya keluar begitu saja, rasa rindu pada wanita paruh baya yang sudah di anggap seperti ibunya itu membucah.

"Ibu." Gumam Joohyun

Tak ada sahutan dari seberang sana. Cukup lama hingga Joohyun kembali berucap memanggil nama Ryuyoung dengan lirih hingga terdengar suara isak tangis di seberang sana.

"Joohyun! Nak, kau sudah sadar? Soojung! Ayah!" Joohyun terkekeh mendengar pekikkan Ryuyoung di seberang sana.

"Kami akan kesana sekarang!" Ucap Ryuyoung yang kemudian panggilan di matikan secara sepihak.

That's Ordinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang