That's Ordinary Love 08

1.4K 181 19
                                    

Happy Akhir Pekan semuanyaa!!




•That's Ordinary Love•

Soojung mengetuk dengan perlahan pintu salah satu kamar dan mendapati sosok wanita tua yang sedang menyiram bunga menoleh padanya. Wanita tua yang sudah sejak lama Soojung cari keberadaannya selama dua tahun terakhir. Wanita tua yang pernah mengurus panti asuhan Namara, tempat dimana Soojung tinggal di masa kecilnya.

"Mama Johye." Panggil Soojung dengan senyum mengembang di wajahnya.

Wanita tua yang di panggil Mama oleh Soojung itu mengukir senyum di wajahnya yang mulai keriput tetapi terlihat sekali kerinduan di kedua matanya. Secara perlahan Soojung menghampiri Mama Johye dan membantu wanita tua itu untuk duduk di kursi yang ada di balkon kamar. Pemandangan dengan hamparan laut terlihat sangat indah diiringi oleh suara deburan ombak dan juga kicauan burung, tempat peristirahatan yang sangat indah.

"Aku ingat sekali Mama Johye senang minum kopi pahit tapi perawat mengatakan Mama hanya boleh minum teh hangat." Ucap Soojung yang tidak bisa menutupi rasa senangnya, bertemu dengan wanita yang merawatnya sejak bayi.

"Kau akan membuatkannya untuk Mama?" Tanya Mama Johye.

Soojung mengangguk, "Tentu saja, aku juga membeli kue mangga kesukaan Mama Johye. Tunggu sebentar." Ucap Soojung lalu membawa paper bag berisikan teh yang sengaja di belinya saat perjalanan.

Melihat punggung Soojung yang menghilang di balik pintu membuat Mama Johye merasa senang karena bisa melihat anak kesayangannya tumbuh dengan baik dan cantik. Melihat Soojung yang merona membuatnya senang karena itu artinya keluarga baru yang Soojung miliki merawat dan menjaganya, tingkahnya yang dahulu selalu merasa murung karena tidak bisa bermain seperti anak-anak lain perlahan berubah menjadi lebih ceria.

Keduanya menikmati kebersamaan mereka dengan Soojung yang terus menceritakan kehidupannya, bagaimana keluarganya sangat baik dalam merawatnya, bukan hanya ayah ibu dan Kyuhyun tetapi semua naggota keluarga besar menerimanya dengan tangan terbuka. Hari-hari menyenangkan selama proses perawatan hingga penyembuhan untuk sakit jantungnya dan hari-hari menyedihkan karena Soojung selalu merindukan sosok Lim Seoyeon.

"Setelah kepergianmu, Seoyeon beberapa kali di adopsi tapi tidak lama kembali di pulangkan. Mama ingat bagaimana setiap harinya Seoyeon kehilangan senyum di wajahnya." Ucap Mama Johye.

"Beberapa kali? Bukan satu kali?" Tanya Soojung dengan bingung.

Saat kecil Soojung pernah melihat beberapa anak di pulangkan karena alasan yang bahkan tidak bisa di terima oleh logika atau beberapa dari mereka kabur dan kembali ke panti asuhan. Kehidupan mereka yang kurang beruntung karena tinggal di panti asuhan semakin menyedihkan ketika orang dewasa menolak dengan terang-terangan kehadiran mereka.

"Tiga kali Seoyeon di adopsi dan selalu di kembalikan. Mama selalu bertanya pada orangtua yang mengadopsi Seoyeon alasan apa yang membuat mereka memulangkannya dan jawabannya selalu sama karena Seoyeon tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan baru dan berakhir membuat masalah untuk mereka. Kebanyakan dari mereka yang mengadopsi menyukai anak-anak yang pintar dan penurut." Ucap Mama Johye.

Soojung berdecak dengan kedua mata yang terasa panas, "Apa itu masuk akal!" Ucapnya dan kemudian menangkupkan kedua tangannya menutupi seluruh wajah.

"Seoyeon tidak pernah mengatakan alasannya secara terbuka tapi aku mengetahui bahwa mereka memperlakukan Seoyeon dengan berbeda." Ucap Mama Johye.

"Berbeda, seperti apa yang Mama Johye maksudkan?" Tanya Soojung merasa bingung.

"Diskrimansi." Gumam Mama Johye menatap hamparan air laut di hadapannya.

That's Ordinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang