•That's Ordinary Love•
Dari yang Joohyun dengar Kyuhyun sedang mempersiapkan pertemuan untuk proyek yang akan datang. Proyek yang bisa mengembalikan ke stabilan perusahaan akibat artikel yang beredar beberapa minggu lalu.
Minhyuk juga sesekali datang bertemu dengan Kyuhyun dan Youngwan untuk membicarakan proyek tersebut, ada banyak hal yang harus di siapkan secara matang.
"Aku sangat terpukau dengan tindakanmu hingga lupa merekamnya dan menunjukkannya pada Joohyun." Ucap Daeun berdecak membuat Yulhee tertawa dengan senang.
Joohyun sendiri kini terkekeh mendengarkan bagaimana Daeun bercerita mengenai Yulhee yang menghajar tiga wanita sekaligus di kantin saat makan siang. Orang lain mungkin akan ikut membicarakan betapa buruk dirinya yang dengan berani menggoda CEO perusahaan terbesar dan kini mengandung anaknya. Seperti wanita murahan.
Tapi pada kenyataannya tidak seperti itu. Pertemuan pertama mereka memang buruk tetapi Joohyun tidak menggoda atasannya hingga berakhir seperti ini.
"Sayang sekali tim PR perusahaan cepat bertindak begitu juga dengan Manajer Soohyuk dari HRD. Mereka mengeluarkan teguran keras untuk setiap karyawan yang melanggarnya, jadi terpaksa mereka yang merekamnya harus menghapusnya." Ucap Yulhee.
Daeun berdecak lagi dengan wajah yang menyayangkan tindakan tersebut, "Mereka bahkan tidak mengenalmu tapi berani sekali berbicara kasar. Sialan!"
"Daeun!" Tegur Joohyun mengusap perutnya yang membesar membuat Daeun langsung menggumamkan kata maaf.
"Begitulah manusia, selalu tertarik dengan kehidupan orang lain dan mencampuri urusannya." Ucap Yulhee.
"Terima kasih. Sebenarnya kalian tidak harus melakukannya... aku bahkan sudah tidak bekerja lagi disana." Ucap Joohyun mengukir senyum manisnya, mengucapkan terima kasih atas semua hal yang dilakukan oleh kedua temannya selama dirinya tidak bekerja dan berakhir dengan surat pengunduran diri.
"Apa yang kau bicarakan!" Tegur Daeun, "Kau ini teman kami, kami yang paling tahu apa yang terjadi dan kau bukan wanita yang mereka bicarakan. Tentu saja kami harus membelamu." Lanjutnya dengan wajah acuh.
"Daeun benar Joohyun. Sebagai teman bukankah kita harus saling mendukung, bukan meninggalkan di saat kesusahan." Ucap Yulhee tersenyum.
Ah betapa beruntungnya Joohyun dikelilingi oleh orang-orang baik seperti mereka.
"Aku cukup terkejut saat melihat artikel yang keluar hari itu. Ponselmu juga tidak bisa di hubungi jadi aku bertanya pada Seketaris Minho, syukurlah dia mengatakan kau baik-baik saja." Ucap Daeun menatap sendu Joohyun.
Joohyun mengulum senyumnya, "Kyuhyun mengambil ponselku agar aku tidak mencari tahu lebih banyak mengenai artikel yang keluar." Ucap Joohyun menjelaskan, "Tapi kau jadi sering berbicara tentang Seketaris Minho ya." Lanjutnya menatap Yulhee yang kemudian keduanya menatap Daeun menggoda.
Daeun berdecak dengan wajah yang memerah, "Apa! Kami hanya secara tidak sengaja sering bertemu di kantor!" Ucapnya menjadi gugup.
"Bagaimana dengan di luar?" Tanya Yulhee menyesap minumannya.
Akhir pekan ini suasana kedai dimana mereka menikmati waktu berbincang nampak ramai apalagi menjelang jam makan makan siang yang berakhir. Tangan kanannya mengelus perutnya yang membesar, meskipun Joohyun sudah merasa terbiasa dengan tendangan dari anak-anaknya, rasa sakit saat mereka menendang masih terasa padanya seperti saat ini.
"Katakan padaku bagaimana CEO Kyuhyun memperlakukanmu." Ucap Yulhee dengan wajah penasaran.
Daeun memasang wajah penasarannya, Joohyun bergumam, "Meskipun terlihat tidak peduli dan selalu memasang wajah tanpa ekspresi, Kyuhyun pria yang hangat dan perhatian. Kau pernah mengatakan bahwa Kyuhyun adalah pria yang bertanggung jawab, kupikir itu benar." Ucap Joohyun dengan wajah bersemu merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
That's Ordinary Love
FanfictionBerawal dari sebuah 'kecelakaan' tidak disengaja Joohyun berusaha melupakannya tetapi tidak dengan Kyuhyun yang menuntut untuk bertanggung jawab.