0.4

1.1K 146 1
                                        

Berita yang keluar saat itu menjadi gempar dan perbincangan hangat baik didalam negeri maupun luar negeri. Banyak orang yang masih tak percaya akan berita ini, namun tatapan tak percaya itu dipatahkan dengan munculnya Foto Renjan diberita yang menyatakan jika dialah putra kandung sang raja bisnis, terlebih lagi Zhang zhou sudah mengkonfirmasikan kebenarannya dan itu adalah berita benar, Bukan hoaks

Banyak pula yang memperlakukan Jun dengan sangat baik disekolah itu, bahkan teman sekelasnya langsung berubah Drastis saat tahu jika Renjan adalah Putra Dari zhou

Jun paham jika dirinya akan terkenal secepat ini karena berita ini, tetapi inilah yang Jun lakukan agar mempermudah mencari pelaku penyerangan dan juga pelaku utama dari pembullyan Renjan

Dan Berita yang dikeluarkan tentang penyerangan Sam eun yang menewaskan dirinya dan Juga kondisi sang putra yang dirahasiakan tengah mengalami koma karena insiden itu dibuat berubah oleh johnny

Berita yang dikeluarkan lagi oleh johnny adalah dimana Renjan sedang tak ada dimansion dan sedang berkunjung kechina untuk menemui sang ayah dan tentang Sam eun, berita itu tak diubah, akan tetap sama

Dan lagi - lagi hal ini menjadi Berita panas dan menjadi perbincangan Seluruh masyarakat. Banyak yang mempertanyakan kejadian mana yang benar

Tetapi melihat bagaimana sehatnya kondisi Renjan membuat seluruh Warga percaya jika hanya sam eun korban dari penyerangan itu.

jun berterima kasih kepada johnny dan sungchan yang sudah membantunya, Dan kini jun sedang menyantap makan siangnya dengan nikmat bersama jisung yang ikut masuk kesekolah itu untuk menemani sahabat tercintanya

"Bagaimana kelasmu Sung? Menyenangkan?", tanya Jun. Jisung mengangguk biasa

"Cukup menyenangkan karena aku juga mendapatkan teman baru. Dia baik dan lucu, kau mau kenalan dengannya? Dia sama seperti mu, dari china", ucapan jisung terdengar antusias dan bersemangat membuat jun menggeleng kan kepalanya sembari terkekeh gemas

"Kenalkan saja padaku. Seperti nya dia memang baik, terlihat sekali Jika sahabatku ini sampai begitu menyukainya Eoh...", goda Jun yang berhasil membuat jisung menjadi salah tingkah

Ah, sepertinya renjun benar. Jisung pasti menyukai teman baru itu. Dua menit terlewati tanpa ada yang membuka suara diantara keduanya, Mereka sama - sama sibuk akan makanan yang dimakan

Hingga, Suara ricuh datang dari mulut para gadis dan juga pria pihak bawah yang terus - terusan berteriak memanggil nama yang tak Jun kenal, jisung juga sama seperti Jun, pria tinggi itu mengedarkan pandangannya untuk mencari sosok yang menjadi Bahan teriakan kencang disiang hari yang panas itu

Dan dapat. Tepat didepan tempat makanan berada jisung melihat ada sekitar lima pria tampan berpakaian urak - urakan. Jisung yakin ada salah satu orang yang dipanggil dengan nama, "Jaemin" disana

Jisung terus memantau kelima pria itu hingga ia merasa jika kelima pria itu berjalan mendekat kearah mereka. Dan juga jisung merasa ada salah satu namja diantara mereka yang menatap Renjun dengan pandangan remehnya

Brak!

"Hay culun, kemana saja Lo selama ini?! Ngehindar dari gue, hem?", setelah menyentakan Nampan berisi makan siang dihadapan Jun, pria tinggi itu berucap dengan nada yang membuat Jun kesal

Jun mendongak dan netra rubahnya langsung menatap netra Milik pemuda itu, pemuda itu menatap lekat wajah Jun

"hey, ternyata si culun bisa berubah kayak gini, tambah manis aja sih", ucap pemuda lainnya membuat jun memutuskan tatapannya dan beralih menatap pemuda yang baru saja berbicara

"Siapa yang lo bilang culun?!", Jun berdiri dan mematap kelimanya datar. Lalu netranya ia turunkan untuk menatap dada kanan kelima pemuda itu untuk melihat nama dari name-tag yang mereka pakai

Pemuda yang bertanya terakhir ternyata bernama Lucas, Lalu disusul Jeno, hendery, mark dan yang menggebrak meja tadi bernama Jaemin

Jadi pria ini yang menjadi pangeran sekolah? Menurut Renjun, jaemin biasa saja. Hanya menang otot dan emosi saja, selebihnya tak ada yang menarik darinya

"Gue denger si culun ini adalah putra dari huang zhang zhou si raja bisnis yang selama ini dirahasikan, Atau mungkin selama ini lo jadi culun karena lo nyamar?", ucap hendery yang menatap nya remeh

Jun terkekeh sinis lalu menatap hendery dengan sedikit seringai kecilnya, "Kalau iya, kenapa? Masih berani lo bully gue?", Jun bersedekap dada dan memajukan wajahnya guna mengejek hendery yang tentunya berhasil membuat pria itu menghembuskan nafasnya kasar

"Gue lebih suka lo jadi culun sih. Biar kita ada mainan sekarang. Jadi, sekarang siapa mainan kita?", ucap Jaemin dengan nada menyebalkannya

"Ah iya, kan ada sahabat lo tuh, siapa? Haechan kan namanya? Mana dia, Kok gak sama lu sih? Sekarang malah sama...", Mark menatap jisung yang juga menatap mark datar, "...Tiang listrik, ups. Hahaha"

Bugh!!

"Kenapa?! Sakit? Lo irikan karena gue tinggi sedangkan lo Pendek?", ujar jisung setelah melayangkan pukulan pada rahang milik mark

Mark memainkan lidahnya lalu berdecih dan menatap jisung datar, "Teman lo juga pendek! Lupa Lo?"

"Setidaknya dia imut gak kayak lo, Gerah kayak lagi dineraka"

"Jadi lo pernah keneraka? Pantesan aja lo tahu rasanya gimana"

"Oh, jadi lo belom pernah keneraka yah? Mau gue kirim lo kesana? Mumpung Gratis, gak perlu bayar", kedua tangan mark mengepal menahan emosi. Jisung memang pandai dalam hal debat, Jun yang merasakan hawa tak nyaman berkeruak dari tubuh mark lantas langsung berdiri dihadapan jisung

Bugh!

Krek!

Ringisan Ngilu keluar dari mulut orang - orang yang melihatnya, Bagaimana Jun dengan cekatan menahan Pukulan mark lalu mengelintir tangan mark kebelakang, Bahkan bunyi tulang pun mampu terdengar ditengah - tengah kebisingan yang dibuat oleh para siswa

Jun menundukan kepalanya hingga bibir munyilnya berada tepat disamping kanan mark, "Ini sebuah peringatan untuk lo dan untuk teman - teman lo. Jangan ganggu siswa lain jika tak mau mendapatkan akibatnya", setelah mengatakan itu, Jun langsung berdiri dan berjalan dengan santai meninggalkan kantin bersama jisung

Sebelum pergi, renjun sempat menepuk dua kali bahu kiri jaemin seakan tanda, "Hati - hati". Jaemin paham itu adalah sebuah kode ancaman dari Jun

Jaemin dan seluruh atensi seisi kantin menatap kepergian renjun dan jisung. Tanpa ada yang menyadarinya, sebuah senyuman kecil atau lebih tepatnya seringaian Kecil tergambar cantik dibibir tipisnya

"I Like It"


Jan And Jun [Jaemren] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang