Jaemin benar - benar khawatir dengan jun. Waktu sudah gelap dan dirinya masih belum tau dimana Jun berada. Sejak pagi, jaemin menyusuri Kota seoul dengan mobil miliknya dan sesekali mendatangi tempat yang sekiranya akan jun datangi, tapi nihil. Dirinya tak menemukan Jun dimana - mana
Haechan juga sudah memberinya kabar bahwa ia tak tau apa yang menjadi penyebab jun menangis dan menghilang sekarang
Dan disinilah jaemin berada, Menghentikan mobilnya dipinggir jembatan Mapo. Keluar dari mobil dan berdiri di pembatas Jembatan, Matanya menatap hamparan sungai han tanpa menghiraukan bahwa angin berhembus yang akan membuat tubuhnya dingin
Memejamkan matanya untuk merasakan ketenangan ditengah kesepian dijembatan itu.
Lalu membuka matanya perlahan. Pikirannya sedari tadi terus terisi akan nama, Huang Renjun. Batinnya bertanya - tanya dimana Jun sekarang?
Ponselnya juga tak aktif, menghubungi orang terdekat jun pun mereka tak ada yang tau dimana Jun berada, untuk kesekian kalinya, jaemin menghembuskan nafasnya panjang
Sibuk melamun hingga ia tak sadar bahwa sekarang ada sosok pria yang sedikit lebih pendek darinya telah berdiri disamping pemuda Na itu
"Mencari Renjun, Na?", Jaemin membuka matanya saat mendengar ucapan seseorang dari kiri tubuhnya. Memutar hingga menatap pemuda yang ia kenali
"Sudah kembali eoh? Bagaimana tugasmu selama di kanada", Tanya jaemin. Pemuda itu mengikuti arah pandang jaemin yang menatap sungai han yang tampak sangat tenang
"Ya, maaf saat hari dimana jisung dibawa sungchan aku tak bisa menolongnya. Aku kalah jumlah, Lalu aku langsung berlari ke kanada untuk menemui Jan gege...", Pemuda itu menghela nafasnya ketika memori beberapa minggu lalu berputar dikepalanya
"Kau tak salah. Dia memang sudah merencanakan ini dengan matang. Mengenai jan... Bagaimana kondisinya sekarang? Aku berusaha menelfon baba Zhou tapi tak diangkat olehnya", jaemin memutar tubuhnya hingga menatap Pria
"Apa kau tak tau?", Pemuda itu tak menjawab melainkan kembali memberikan pertanyaan kepada jaemin, lebih tepatnya pernyataan
Jaemin menggeleng, "Hari dimana aku sampai dikanada, aku langsung membawa tubuhku kerumah sakit. Tak perduli dengan tatapan orang kepadaku dan dihari itulah, Jan gege... Sadar", Pemuda itu tersenyum diakhir kalimat
Jaemin menatap pemuda itu dengan binar dimatanya, "Benarkah?!", tanyanya dengan antusias seakan lupa dengan Jun
Chenle, dia adalah pria yang kini bersama jaemin. Chenle mengangguk, "Hem... Pasti dia terbangun karena mendengar ucapanku tentang nyawa Jun yang dalam bahaya", Binar dimata chenle kini meredup ketika sudah Membicarakan Jun
Begitupun Dengan Jaemin, senyuman yang terukir dibibirnya ketika mendengar kabar tentang Jan yang sudah sadar Kini menghilang saat mendengar perkataan chenle
"Mereka mengincarnya", Ucap jaemin dengan pandangan kosong menghadap sungai Han
"Ya... Karena Jun yang memegang segala bukti akan kebejatan Ayahmu, Nana", Chenle mengangkat kepalanya dan menatap jaemin datar
"Jangan menatapku seperti itu. Kau tau? Aku saja membenci dia, andai dia bukan ayah kandungku"
"Kau bahkan tau kalau dia adalah ayahmu na, tapi kau malah mengkhianati nya dan berjalan bersama kami. Musuh ayahmu sendiri", jaemin terkekeh mendengarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Jan And Jun [Jaemren] END
Novela Juvenilkisah ini menceritakan tentang sepasang Kembar yang sudah hidup berjauhan akibat perpisahan Kedua orang tuanya. huang Renjan Dan Huang Renjun, Yang biasa dipanggil Jan dan Jun. Renjan Adalah kakak dari Renjun, sifatnya baik, ramah, pintar, sopan...