Waktu Sudah menunjukan Pukul, 23:47 Kst dan Jun masih terjaga, Kini pria manis itu sedang memainkan ponsel nya didalam kamar dengan earphone yang terpasang dikedua gendang telinganya
Sepulang dari caffe bersama haechan tadi, Jun langsung membawa dirinya pulang kemansion yang telah disiapkan oleh Johnny. Awalnya Jun berniat tinggal dimansion sam eun, tetapi sore tadi Johnny memberi tahunya untuk pindah karena Musuh sudah tahu keberadaan nya
Bukan maksud untuk lari, tetapi untuk sementara lebih baik bersembunyi karena Jun hanya sendirian di mansion Sam eun, Bisa saja lain waktu sang musuh akan masuk dan melakukan penyerangan kepada Jun, walaupun Jun pandai bela diri, tetap saja Jun pasti akan kalah jika tanpa ada sebuah perencanaan yang matang
Johnny juga akan mengirim beberapa Bodyguard untuk menjaganya dimansion, Jangan lupakan jisung dan sungchan yang akan ikut tinggal bersamanya. Hanya saja mereka berdua akan datang nanti sore karena jisung harus menjemput Sungchan di London karena anak itu tinggal Disana selama beberapa bulan ini dan akan sampai dikorea besok pagi
Padahal jisung baru saja sampai diseoul dua hari lalu Jisung baru saja menginjakan kaki ditanah kelahirannya bersama Jun dan mulai bersekolah Pagi ini, Tetapi anak itu menawarkan diri untuk ikut menjemput Sungchan bersama Johnny
Energinya tak pernah habis.
Ting!
Notifikasi Chat berbunyi diponsel miliknya, dilihat Nya nama sang pengirim
Pak Jaehyun.
Alis jun mengkerut Bingung, ada apa guru itu malam - malam mengiriminya pesan. Jun langsung membuka Roomchat jan bersama Jaehyun karena Menurutnya mungkin ada sesuatu hal yang penting yang ingin disampaikan oleh guru itu
'Selamat malam Jan. Maaf menganggu Mu, Hari sabtu, kamu ada waktu luang?'
"Apa - apaan Nih? Mau ngajak Gue kencan atau gimana? Genit banget jadi guru", Jun sudah mendumel setelah membaca isi pesan jaehyun. Jun jadi berfikir, apa ada hubungan Special antara jan dan jaehyun?
'seperti nya tidak ada. Kenapa Memangnya pak?'
Jun menunggu Balasan dari jaehyun, sekitar dua menit menunggu akhirnya Jaehyun membalas pesannya
'Lho? Belum tidur kamu jam segini?'
'Saya ingin mengajak kamu nonton bersama, kamu bisa'Kan?'
Jun berfikir sejenak, apa benar ada sesuatu diantara Sang kakak dengan gurunya, atau hanya jaehyun saja yang memang selalu seperti ini kepada murid - muridnya
Sebenarnya Jun ingin membalas, 'Gue sibuk. banyak urusan yang harus gue urus. Ajak yang lain aja sono' tapi kalau Jun balas gitu, kemungkinan jaehyun tahu sesuatu tentang Jan. Jadi dengan terpaksa, Jun membalas, 'Iya. Saya bisa kok pak. Bapak atur saja jadwal dan tempatnya dimana, saya pasti akan datang'
Jun melepas kedua earphone dan meletakan ponselnya diatas nakas untuk di charger. Tubuhnya ia baringkan dengan kedua tangan menjadi bantalan kepala, Matanya menatap langit - langit kamar untuk berfikir
Di hari pertamanya masuk sekolah, jun cukup merasakan banyak hal yang ganjil disini. Mungkin kasus pembullyan masih bisa dimaklumi, tetapi untuk hal ini jun merasa aneh
Setelah menyelesaikan Nyanyiannya dipanggung saat di caffe tadi, Jun berpamitan pada Haechan untuk pergi kekamar mandi. Setelah menyelesaikan panggilan alamnya, jun melangkah keluar tetapi sesuatu menarik tangannya hingga kembali masuk kedalam Kamar mandi
Jun menyentak tangannya agar terlepas dari genggaman seseorang yang membawanya masuk kedalam kamar mandi. Kepalanya mendongak untuk melihat sang pelaku, sedikit mengkerutkan keningnya saat melihat wajah yang tak asing baginya
Jun mengingat - ingat siapa orang dihadapannya hingga ia ingat, orang ini adalah salah satu sahabat Jaemin, Lee Jeno
"Ngapain Lo narik gue kesini?! Jangan macam - macam brengsek!", Jun menatap tajam jeno, sedangkan jeno menatap wajah jun dengan pandangan sendunya membuat jun bingung, kenapa wajah jeno sedih seperti itu? Fikirnya
"J-jan.. Hiks Maafkan aku hiks", Jun masih berusaha menarik Kewarasannya setelah dirinya nge-bug akibat jeno yang memeluknya sembari menangis
"Awas Lo! Lo berat anjir, lo fikir lo gak berat Hah?!", Ucapan Jun sedikit meninggi karena kekesalannya pada Jeno. Jun mana pernah memeluk orang lain, bahkan mantan pacarnya dibelanda saja tak pernah ia peluk, paling hanya tepuk - tepuk punggung tanda memberi kekuatan
"Sebentar saja jan hiks... Aku benar - benar frustasi waktu dengar berita tentang penyerangan Waktu itu, aku benar - benar Takut kehilangan kamu Jan hiks"
"Sebenarnya lo kenapa sih? Bukannya lo Benci sama gue, kenapa lo bersikap kayak gini? Awas Lo! Ngapain sih peluk kayak gini, Jijik anjir!", Mendengar ucapan Jun membuat jeno langsung melepaskan pelukannya dan menatap jun dengan tatapan tak percaya
Jijik katanya?!
"Aku tau aku brengsek! Aku sadar aku pengecut karena milih ninggalin kamu demi teman - teman aku hanya karena mereka tau kalau kita pacaran! Tapi maafkan aku hiks"
Plak!
Satu tamparan mendarat tepat dipipi mulus jeno, jun langsung pergi meninggalkan jeno begitu saja. Dirinya tak habis pikir akan apa yang baru saja ia dengar.
"Jadi... Jan gege seorang Guy?", Gumam Jun.
Jun benar - benar tak percaya akan fakta yang baru saja ia dengar, bagaimana bisa sang kakak memiliki kelakukan menyimpang begini?
Memang wajar saja jika dizaman sekarang banyak sekali pasangan sesama jenis, Tetapi tetap saja Jun merasa aneh jika ternyata sang kakak juga seorang Guy
Baginya, Kenikmatan mana yang didapatkan dari Pasangan sesama jenis jika memiliki hal yang sama?
Batang dengan batang, Mungkin bisa masuk dengan satu lobang dan juga gak akan takut karena tak mungkin orang yang ditusuk akan hamil
Dan Lobang dengan lobang, sama - sama memiliki dada, lantas bagaimana caranya untuk masuk? Pakai jari tangan? Gak mungkin
Dan bagaimana Caranya untuk menghasilkan keturunan, Yah mungkin bisa dengan cara adopsi tetapi tetap saja, Tak akan nyaman jika itu bukanlah anak dari darah daging sendiri
Hey Jun, Jangan berkata seperti itu bisa saja kamu akan menjadi mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jan And Jun [Jaemren] END
Fiksi Remajakisah ini menceritakan tentang sepasang Kembar yang sudah hidup berjauhan akibat perpisahan Kedua orang tuanya. huang Renjan Dan Huang Renjun, Yang biasa dipanggil Jan dan Jun. Renjan Adalah kakak dari Renjun, sifatnya baik, ramah, pintar, sopan...