Enam hari lagi festival sekolah akan berlangsung. Para panitia beserta Para pengisi acara sibuk digedung enam dimana festival akan diadakan, sedangkan para guru sesekali memantau dan menerima hasil kerja keras muridnya
Untuk Seminggu ini, Bagi para murid yang ikut serta dalam kegiatan festival akan fokus pada tugasnya Sedangkan siswa lain tetap belajar dikelasnya masing - masing
Jeno, hendery dan lucas juga sudah kembali dan subuh Tadi mereka baru menginjakan kakinya kembali kekorea dan jangan lupakan jisung yang dibawa dengan kursi roda karena keadaanya masih teramat lemah namun lebih membaik dari sebelumnya
Jun dan haechan kini berada digedung enam untuk melihat - lihat. Sebenarnya sejak kedatangannya kesekolah tadi pagi, Jun disambut dengan celotehan Haechan
Jun paham bahwa haechan mengkhawatirkan dirinya karena sudah menghilang tanpa kabar seharian kemarin dan Jun harus merelakan Waktunya selama satu jam sembari duduk dibangkunya dengan ditemani celotehan haechan yang tiada henti. Jun tak mendengarkannya dengan baik, tapi yang jun tangkap dari celotehan haechan,bahwa pria berkulit tan itu mengkhawatirkan dirinya
Untung saja kelas saat itu sedang kosong karena para guru sibuk memantau persiapan digedung enam dan setelah selesai mendengar celotehan haechan yang tak ia dengar, disinilah ia berada
Duduk dikursi yang memang telah disiapkan Dengan panggung yang masih dipersiapkan. Suasananya seperti sedang menonton Teater tetapi panggung ini akan dijadikan sebagai tempat Nya komedi, drama, puisi dan penyambutan
Untuk tempat bernyanyi ada diluar gedung. Disana sedang dibikin panggung besar sebagai acara puncak dari acaranya, mengingat jumlah siswa dan para tamu akan datang dalam jumlah besar
"Aku dengar, jaemin akan bernyanyi nanti", Ucap haechan yang duduk disamping Jun sembari menyemil kacang
"Benarkah? Dia tak mengatakan apapun padaku", Ucap jun. Haechan melirik jun yang masih menatap panggung yang dipersiapkan untuk Penyambutan
"Aku baru tau kemarin saat kau menghilang. Itupun dari nancy", Jawab haechan, jun mengangguk paham
"membicarakan jaemin... Dimana bocah itu??"
"Kau merindukanku huang?", keduanya menoleh kesumber suara, dibelakang tempat mereka duduk ada jaemin yang sedang memakan Kacang seperti haechan
"sejak kapan Lo disana, Na?", Tanya haechan kepada jaemin. Jaemin kembali memasukan kacang kedalam mulut, "sejak awal kalian duduk disini. Kalian terlalu fokus kedepan hingga tak sadar ada aku dibelakang"
Jaemin menekan setiap kalimat dengan mata yang menatap renjun seakan memberitahu bahwa perkataan yang ia katakan barusan ditunjukan untuknya
Jun mengernyit, "kenapa kau melihatku seakan - akan aku punya hutang padamu, Na?", Jun menatap jaemin tak suka akan tatapan yang ditujukan jaemin kepadanya
"Kemana saja kau kemarin? Kenapa tak pulang keapartemen?", bukannya menjawab, jaemin malah kembali bertanya kepada Jun
"Disana bukan rumahku Jae. Dan masalah aku pergi kemarin, Itu Urusanku bukan urusanmu", Jun berucap dingin dengan tatapan yang datar menatap jaemin, membuat pria tinggi itu mendengus kesal
"kau tau aku mencarimu seharian kemarin?! Setidaknya kabari aku jika kau ingin pergi Renjan!!" jaemin memang dipenuhi rasa Amarah, tetapi dirinya masih ingat bahwa jun masih menyamar menjadi jan

KAMU SEDANG MEMBACA
Jan And Jun [Jaemren] END
Fiksyen Remajakisah ini menceritakan tentang sepasang Kembar yang sudah hidup berjauhan akibat perpisahan Kedua orang tuanya. huang Renjan Dan Huang Renjun, Yang biasa dipanggil Jan dan Jun. Renjan Adalah kakak dari Renjun, sifatnya baik, ramah, pintar, sopan...