1.7

619 86 3
                                    

Suasana malam itu cukup dingin tetapi tak menutup keindahan langit yang menampakan ribuan bintang yang sedang kelap kelip menemani Bulan sang Raja malam

Malam Ini, Jun berjalan - jalan keluar sendirian tanpa ditemani dua sahabatnya karena kesibukan mereka. Jisung yang masih memata - matai Dong Han bersama chenle sedangkan sungchan bersama doyoung untuk meretas Data keluarga Lee dan Kang lebih dalam

Masih ingat dengan nama, Kim Ming Hoo? Nama salah satu dari Tiga pebisnis terbesar dikorea bersama dengan Kang seong Sam dan Lee Dong han? Setelah diselidiki tenyata ming hoo tak ada hubungannya dengan Keluarga Huang

Tak terikat pekerjaan apapun bersama zhou dan Ming-hoo bukanlah sahabat kecil zhou, maka dari itu namanya dihapus di list renjun.

Berjalan di trotoar dengan mengenakan pakaian hangatnya dan juga kedua telinga nya ditutupi dengan earphone yang menyalurkan lagu - lagu pilihannya

Pandangannya lurus kedepan dengan pikiran kosong yang terbang melayang entah kemana, untung saja jalanan kala itu sedang sepi jadi tak akan ada kendaraan yang protes karena lamunannya

Puk!

Jun menolehkan kepalanya kesamping saat merasa ada sebuah telapak tangan yang sudah menepuk pundaknya

Kosong.

Menolehkan kepalanya kearah yang berlawanan dan tetap kosong. Tak ada siapapun didekatnya. Bulu kuduknya berdiri dengan rasa Was - was yang menyelimuti Tubuhnya

Tidak mungkin kan jika itu adalah setan yang iseng mengerjai dirinya, tapi jika itu benar maka jun siap untuk lari secepat mungkin

Melangkahkan kakinya dengan langkah cepat, ekor matanya bergulir waspada menatap sekelilingnya

Puk!

"Arghhh-------!!", erangan seseorang terdengar dijalanan sepi itu. Tangan seseorang yang baru saja menepuk bahu jun dan langsung disapa dengan pelintiran kebelakang tubuhnya

"Siapa Lo?!", Ucap jun tinggi, sosok itu masih meringis nyeri.

"Lepasin Dong, duh duh... Sakit shhh", ringis pemuda itu. Mata jun melotot kaget, dia kenal siapa sosok yang telah menipuk bahunya

"Jeno??"

"Iyaa duh lepasin dong jan, sakit nih awsss-----", Ujar jeno. Jun langsung melepaskan pelintirannya dan mengucapkan kata maaf kepada jeno

"duh, tega banget sih sama Mantannya. Main pelintir aja, kan sakit... Memangnya kamu mau tanggung jawab kalau saya sakit?", Ucap jeno dengan nada dibuat manja. Jun menatap Jijik jeno

Jun berdehem, "Memangnya lo sakit apa, sampai gue harus tanggung jawab segala?", tanya jun

Jeno menepuk dada kirinya dramatis, "Hati gue Jan hiks hati guee... Sampai kapan lo lari - lari dihati gue sampai buat gue gila karena lo?! Sakit jan hiks sakit"

Plak!!

Untuk kedua kalinya jeno meringis karena pelaku yang sama, kali ini ia merasakan nyeri dibagian belakang kepalanya karena mendapatkan geplakan dari jun.

Jan And Jun [Jaemren] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang