◌⑅●♡⋆♡Jan And Jun♡⋆♡●⑅◌☜☆☞
•JaemRen•
Rintik hujan menjadi nada indah ketika Rintikan hujan jatuh menyapa tanah. Suasana dingin menjadikan orang - orang sibuk menghangatkan dirinya sendiri. Minuman hangat menjadi pesanan terlaris di kantin sekolah
Rata - rata para siswa memilih memesan minuman Hot chocolate untuk menghangatkan diri mereka. Berhamburan kesana kemari bersama teman - temannya. Saling bercanda satu sama lain karena tak ada jam belajar hari itu
Gedung tujuh cukup sunyi karena para murid paham, jikalau para guru sedang mengadakan rapat, maka dilarang keras untuk berkeliaran digedung tujuh dan semua murid mematuhi peraturan itu
Namun tidak untuk kedua murid ini. Demi melihat dua orang yang hadir untuk bergabung bersama guru untuk membahas rancangan Carnaval yang akan dilakukan Bulan depan
Jun dan haechan, sebenarnya hanya jun yang ingin melihat dua orang yang dicurigainya, dengan haechan yang ditarik paksa untuk ikut menemaninya
"Mereka bakalan selesai jam Duabelas nanti, Jun. Ini masih jam delapan lho?! Masa kita disini selama empat jam sih??", Ucap haechan kesal. Dirinya sudah membayangkan untuk pergi keruang kesehatan guna berbaring dan tidur disaat langit sedang menangis, tetapi rencananya dibuat gagal karena pemuda manis disampingnya ini
Jun tak menggubris ucapan haechan, dirinya sibuk memperhatikan sebuah pintu besar yang diatas pintu terdapat papan yang menuliskan keterangan ruangan itu, meeting Room
"Jun... Balik yuk! Kalau udah mau selesai kita balik lagi kesini", Bujuk haechan yang dibalas gelengan dari jun. Haechan menghela nafas panjangnya
Mendudukan Bokongnya dikursi yang tersedia, menyenderkan punggung nya pada dinding bercat abu - abu
Matanya terus menatap gerak gerik pemuda yang masih setia berdiri didepan pintu. Menghela nafas, "duduk dulu Jun, mereka gak akan kabur. Palingan kita yang kabur kalau pintunya kebuka atau kepergok sama guru lain", ucap haechan
Jun melirik haechan sekilas lalu duduk disamping haechan.
Beberapa menit kemudian hanya ada keheningan diantara keduanya, Raga yang saling berdekatan tetapi fikiran yang terbang melayang. Hembusan nafas bahkan saling terdengar satu sama lain
Hingga tak terasa dua jam telah terlewati. Haechan yang merasa lapar pun berdiri, hal itu membuat renjun tersentak kaget sebab perlakuan haechan yang tiba - tiba
"Bikin kaget lo anjing!", umpat jun sembari mengelus dadanya. Haechan menggaruk kepalanya, "Gue kekantin dulu ya, laper banget nih. Lo mau gue bawain apa?"
"Hem... Roti bungkus aja yang rasa keju", Jawab jun. Haechan mengangguk lalu pergi meninggalkan renjun yang masih setia menunggu depan ruangan
Lima menit terlewati, Jun berdiri dan membawa tubuhnya kesisi tembok yang berada disisi kanan pintu. Menyenderkan tubuhnya Disana lalu mengeluarkan ponsel, kemudian membuka aplikasi pesan
Mencari Nomor yang dituju, Baba zhou.
Baba Zhou
KAMU SEDANG MEMBACA
Jan And Jun [Jaemren] END
Novela Juvenilkisah ini menceritakan tentang sepasang Kembar yang sudah hidup berjauhan akibat perpisahan Kedua orang tuanya. huang Renjan Dan Huang Renjun, Yang biasa dipanggil Jan dan Jun. Renjan Adalah kakak dari Renjun, sifatnya baik, ramah, pintar, sopan...