Malam hari pun tiba. Waktu sudah menujukan pukul delapan malam. Ketiga pemuda itu kini tengah bersiap untuk memulai aksinya
Mengenakan pakaian serba hitam dengan ransel yang bertengger apik dibahu ketiga nya.
"Jeno! Bisa kau jelaskan rencananya?", Ucap hendery. Mereka sedang duduk diruang tamu, Jeno melirik hendery lalu melirik lucas yang menanti perkataanya
Menyalakan ipad lalu meletakannya dimeja agar dapat dilihat oleh kedua orang yang lebih tua darinya
"Ini letak denah rumah?", Jeno mengangguk atas pertanyaan lucas.
"kita akan masuk lewat pintu depan karena penjaganya tak ada. Sekitar ada limapuluh bodyguard yang menjaga. Sungchan sudah kembali tadi sore jam lima."
"Lalu, jalan mana yang menuju ruangan jisung disekap?", jeno melirik hendery lalu jemarinya mengusap layar ipad
"Rumah ini tak begitu luas. Hanya ada satu jalan, yang akan melewati ruang tamu, ruang dapur, ruang gym dan ikuti lorong ini, lurus hingga kau menemukan pintu berwarna hitam"
"Hendery! Kau bertugas untuk menyelamatkan jisung karena kau pandai dalam hal menyusup seperti ini", hendery mengangguk ngerti
"Dan lucas, Kau membuat kerecokan dari belakang dan aku dari depan. Ingat! Jangan gunakan senjata pistol, jika dalam keadaan mendesak gunakan saja barang tumpul", keduanya mengangguk atas intrupsi yang jeno jelaskan
Memakai masker hitamnya dan meng-eratkan topi yang Mereka gunakan, saling pandang satu sama lain seakan saling berbicara dalam mata
"siap??"
Hendery dan lucas mengangguk, "Siap!", jawab keduanya tegas.
♥
Diposisi Jisung, pria itu kini benar - benar lemah keadaanya. Nafasnya putus - putus seakan - akan ia akan berhenti bernafas. Tubuhnya terbaring lemah dilantai dingin tak beralas
Keadaanya benar - benar berantakan, banyak luka lebam disekujur tubuhnya akibat siksaan yang dilakukan para anak buah yang ditugaskan untuk menyiksanya
"Hah... Hah... Hah", Suara nafas melalui mulut terdengar jelas diruangan gelap itu
Selama hampir sepuluh hari lamanya ia disekap, jisung hanya memikirkan bagaimana nasib Jun. Bagaimana tanggapan jun saat tahu bahwa sungchan telah mengkhianati nya?
Pasti jun akan sangat kecewa, apakah perbuatannya masih bisa jun maafkan?
Brak!!
"Hey Bocah! Makan itu!", jisung dikejutkan dengan suara pintu yang terbuka kasar dan menampilkan seorang pria berbadan besar dengan sepiring nampan dan sebotol air
Jisung hanya melihat makanannya tanpa minat lalu memejamkan matanya. Pria itu mengeram kesal, "Makan Bodoh! Jangan mati konyol kau disini! Jenazah mu tak akan kami urus"
Jisung hanya diam tak merespon Ucapan pria itu.
"WOI! Punya telinga gak?! Dasar anak muda! Masih muda udah budeg! Habisin itu makanannya! Sebelum Saya balik kesini, makanan ini sudah harus habis!", Titah pria itu lalu pergi setelah mengunci pintu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jan And Jun [Jaemren] END
Novela Juvenilkisah ini menceritakan tentang sepasang Kembar yang sudah hidup berjauhan akibat perpisahan Kedua orang tuanya. huang Renjan Dan Huang Renjun, Yang biasa dipanggil Jan dan Jun. Renjan Adalah kakak dari Renjun, sifatnya baik, ramah, pintar, sopan...