Pagi telah tiba. Jun terbangun dari tidurnya karena bunyi Alarm diponselnya, melihat jam yang menunjukan pukul, 04:44 Kst
Mendudukan tubuhnya dipinggir ranjang guna mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu, lalu setelahnya jun melangkahkan kakinya keluar kamar.
Jun dan jaemin tidur dikamar yang berbeda atas keinginan Jun, jaemin hanya pasrah menerimanya, alhasil jun tidur di kamar tamu milik apartemen jaemin, yang katanya telah disiapkan Untuk tempat tinggalnya dengan pemuda kelinci itu
Kakinya berjalan menuruni anak tangga, tetapi Ditengah jalan jun mendengar suara seseorang dari arah dapur, Berjalan dengan pelan dan melihat punggung jaemin yang membelakanginya yang sedang bertelfon dengan seseorang
Bukan maksud Jun untuk menguping, akan tetapi ia mendengar jika namanya dibawa - bawa oleh jaemin. Jadi, jun berdiri dibelakang tubuh jaemin tanpa jaemin ketahui
"Bagaimana jika Renjun tau hal ini?", ucap jaemin kepada pihak seberang telfon, jun tak dapat mendengar jawaban dari seberang
"Aku tauu... Tapi aku yakin jun tak akan tinggal diam saja jika tau kalau jisung tak baik - baik saja, Jeno?!"
Jun mengernyit kan keningnya, Apa maksud perkataan jaemin tentang jisung yang tak baik - baik saja?
"Jadi, kau, lucas dan hendery akan ke vietnam untuk menyusul jisung?",
'vietnam? Untuk apa jisung Disana??', jun terus mendengarkan ucapan yang keluar dari mulut jaemin tanpa tau jawaban dari orang yang bertelfonan dengan jaemin
"Baiklah. Jaga dirimu baik - baik, jen. Aku disini akan menjaga Renjun, Kau tenang saja, calon adik iparmu ini akan aman bersamaku", kekehan jaemin menjadi akhir Dari perbincangan via Telfon itu
Jaemin membalikan Badannya setelah memasukan ponsel kedalam saku celana yang ia pakai.
Tubuh jaemin membeku saat melihat Renjun dihadapannya dengan sorot mata menajam melihatnya, seakan - akan jaemin adalah pelaku kejahatan yang kepergok warga
"S-sejak... Kapan kamu disana, Jun?", Jaemin bertanya dengan terbata - bata. Jun tak menjawab, dirinya semakin maju untuk mendekat kepada jaemin
"Apa maksudmu dengan, jisung tak baik - baik saja dan bilang untuk pergi ke vietnam, menyusul Jisung!", Jun bertanya penuh penekanan yang harus dijawab oleh jaemin.
Jaemin menelan salivanya, Renjun kalau marah memang sangat menyeramkan. Seharusnya ia percaya apa kata orang - orang kalau uke selalu menyeramkan ketika mengamuk
"Jawab! Apa Lo Bisu Na Jaemin?!!", Jun tanpa sadar menaikkan dua nada oktaf nya.
"Tenanglah Jun... Ini masih pagi dan kau sudah marah - marah??", Jaemin mencoba menenangkan jun, tetapi hal itu semakin membuat jun naik pitam
Srett
Jun menarik kasar kerah baju jaemin, menatap pria itu dengan tatapan tajamnya, "JAWAB AKU BANGSAT!! apa susahnya Menjawab Anjing!!"
jaemin menghela nafasnya, melepaskan tangan jun dari kerah bajunya yang membuat nafasnya susah, Jun pun melepaskan nya secara kasar, mengusap wajahnya gusar dan kembali menatap jaemin meminta penjelasan
KAMU SEDANG MEMBACA
Jan And Jun [Jaemren] END
Teen Fictionkisah ini menceritakan tentang sepasang Kembar yang sudah hidup berjauhan akibat perpisahan Kedua orang tuanya. huang Renjan Dan Huang Renjun, Yang biasa dipanggil Jan dan Jun. Renjan Adalah kakak dari Renjun, sifatnya baik, ramah, pintar, sopan...