Menikahi seseorang yang seharusnya menjadi Kakak Ipar mu adalah hal yang paling tidak disangka! Sosok Adik Tiri yang selalu saja ingin menghancurkan hidupmu tak pernah membiarkan mu hidup dengan tenang. Bagaimana kelanjutan kisah romansa mu dengan s...
Malam ini, baru saja alam semesta menguapkan semua isinya melalui turunnya hujan. Dingin, tetapi untuk saat ini, tidak ada Hali yang akan menghangatkan ku dengan pelukannya.
Tapi, itu hanya sementara. Aku yakin, hanya sementara. Aku menggigil, tapi aku harus menahan nya. Seluruh pakaian ku basah, sembari duduk aku pun memeluk tubuh ku sendiri.
Halte bus, sudah 3 jam aku menetap. Dengan tujuan memberikan sayembara untuk mencari anak ku dan Hali.
Siapa tau, Hali akan mengingat seluruhnya saat melihat anak kami.
Untuk Blaze dan Yaya, aku tak berjanji bahwa aku akan memaafkan kalian.
--
Menunggu, itu yang aku lakukan. Setiap ada orang yang mendekat, aku akan bertanya.
"Apa kau melihat anak ini?" sembari menyodorkan sebuah kertas dengan foto Claude di dalamnya.
"Maaf tidak.." jawaban yang sudah terpikirkan, namun aku tak boleh menyerah bukan?
"Halo, apa kau melihat anak ini?"
'Jika Hali tidak hilang ingatan, maka Claude sudah ditemukan sekarang.'
Seluruh masyarakat mengenal kami, seorang tuan muda dan nyonya muda dari keluarga Boboiboy. Mereka juga sudah pasti mengetahui tentang anak kami, kan?
Aku tak bisa menggunakan uang sembarangan untuk mencari Claude, bahkan Solar sebagai putra keluarga Boboiboy pun tidak punya hak untuk itu.
"(Name), mau cari sampai kapan? Ini sudah malam. Besok saja ya lanjutnya? Kita juga udah tempelin sayembara hampir ke seluruh kota. Dan Ice juga udah siarin ke TV tentang Claude. Ok?" panggil Solar kepada ku. Benar apa yang dikatakan oleh Solar, tapi, entah kenapa aku takut untuk pulang.
"Tapi--"
"Ssstt, tidak hanya Claude. Tapi Hali juga harus kau pikirkan." ya, aku tidak boleh menyerah untuk mengingatkan Hali kembali!
--
AUTHOR POV
Gerbang mansion keluarga Boboiboy terbuka oleh security, Tuan Muda Solar dan Nyonya Muda (Name) telah pulang. Setelah mobil terparkir rapi, mereka pun masuk ke dalam.
"Tuan dan Nyonya, ini handuknya... Air panas sudah disiapkan." sambut salah seorang maid disana.
"Terima kasih, dimana Kak Hali?" tanya Solar sembari minum teh hangat yang diberikan.
(Name) sudah masuk ke kamarnya dan Hali, ia bersiap-siap mandi dan langsung tidur niatnya.
"Tuan Muda Hali ada di kamar, Tuan. Tadi Tuan Amato dan Nyonya Mara ada singgah sebentar.."
"Hah? Ngapain?" panik Solar sambil dengan segera meletakkan teh nya di meja.
--
Seorang wanita cantik sedang duduk di depan meja rias sembari mengeringkan rambutnya. (Name) yang baru saja selesai mandi masih menggunakan baju mandinya.
Sementara ini, kata Solar lebih baik kalau (Name) pisah kamar saja dari Hali. Daripada Hali akan bersikap kasar lagi kepadanya, ya kan?
Tiba-tiba pintu terbuka, memperlihatkan Hali dengan tatapan tajam masuk tanpa memberikan salam. Kemeja setengah terbuka dan juga ia berjalan sedikit sempoyongan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.