13. Misteri terungkap

386 43 5
                                    

AUTHOR POV

Hari ini merupakan hari pemakaman Gempa, banyak orang yang ikut menguburkan dan menangis disana. Mereka semua merasa sangat terpukul. Entah bagaimana mereka mengungkapkan nya, terutama (Name) kekasih nya Gempa.

Sebungkus tissue menjadi teman bagi mereka yang sedang berkabung disana, Mara sebagai ibu dari Gempa merasa sangat terpukul, ia tidak sanggup jika harus melihat anaknya dikuburkan.

"Hiks, Gempa."

"Kak Gempa"

"Hiks hiks."

"Semoga amal ibadah nya diterima oleh Tuhan yang maha esa. Saya turut berduka cita."

"Terima kasih ya, Pak."

--

Saat acara pemakaman sudah selesai dan area pemakaman menjadi sepi, seorang wanita dan pria dengan topi hijau khas miliknya menghampiri makam Gempa.

Kebetulan petugas penjaga makam sedang mondar mandir, jadi mereka memutuskan untuk berpura-pura menangisi Gempa dan mengelus-ngelus nisan makam Gempa.

Saat petugas itu telah pergi dari sana,

"Awalau kau yang menjadi korban kecelakaan dan meninggalkan 'kekasih' palsu mu itu, aku tidak masalah karena dendam dan rencana ku berjalan mulus fufufu,"

"Aku tidak menyangka kau sejahat itu Nona Liana."

"Kau juga, Tuan Boboiboy."

"Hey! Jangan memanggilku dengan marga ku!"

"Ya ya terserah saja. Dan, aku mengetahui sesuatu dari pria yang sudah mati ini~ Bagaimana kalau kekasih palsunya juga mengetahuinya?"

"Maksudmu (Name)? Ya, aku akan membuat rencana agar dia mendengar percakapan itu secara langsung, Nona."

--

FLASHBACK

"Aku tidak mau! Aku tidak mencintainya kau tau!!"

"Baiklah jika kau tidak ingin menuruti perintah kami. Kau akan rasakan akibatnya." ucap 'Liana' datar dan mengeluarkan sebuah pisau lipat yang sedari tadi disimpan disaku miliknya.

"Nona Yaya Liana, aku rasa kau sungguh keterlaluan."

"Tuan Boboiboy, aku rasa kau cukup menyaksikannya saja."

'Selalu saja memanggilku dengan marga itu! Aku tidak ingin mengakui keluarga Boboiboy!'

"Hah? Apa maksudmu dengan Boboiboy!? Anak dari keluarga Boboiboy hanya ada 3!!"

"Bodoh sekali kau ini wahai Tuan Boboiboy Gempa. Jalankan saja perintahku jika tidak,

Keluargamu akan menanggung malu dan kau akan kehilangan orang yang kau sayangi."

Gempa menghela nafas pasrah. Ia terjebak dan ia mau tak mau harus menjalankan rencana ini. Pada awalnya Gempa juga tak menyangka bahwa seorang Yaya akan bertindak sekejam dan sejauh ini.

Apa kalian pikir Gempa mengetahui sesuatu? Tidak! Ia mengetahui segalanya. Terutama bahwa, Yaya adalah saudara tiri dari (Name).

"Buat dia nyaman dan jadikan dia kekasihmu, menjelang hari pernikahan kau harus meninggalkan si bodoh itu."

"Menikah?! Kau gila!! Kau sungguh kejam Nona..."

Maybe We Can Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang