AUTHOR POV
FLASHBACK ON.
Sepasang netra merah itu terbuka secara perlahan, memandang sekitar dengan kondisi bingung. Kepala nya seperti ditusuk-tusuk. Ia harus mengingat apa yang terjadi padanya...
'Aku masih di ruangan ini..' Pikir Hali dalam hatinya. Sekarang, ia dalam kondisi terbaring tak bertenaga.
'Itu, Yaya.' Sembari mencoba mencerna keadaan sekitar, Yaya pun sedang mempersiapkan pistol.
"Hali ku sayang, kau sudah bangun?"
Jijik. Itu yang Hali rasakan. Sekujur tubuhnya merasa lemas tak berdaya. Namun ia akan bertahan, demi istri dan anaknya.
Note: Masih ingat part mimpi (Name) yang Hali tertembak??? Ini flashback nya, ya.
Pistol itu... Diarahkan tepat di depan dahi Hali. Pergerakan jempol Yaya bisa membuat Hali menyusul adiknya.
"Sudah bosan hidup, kan? Susul Gempa saja, ya." Tutur Blaze santai, raut wajahnya smirk.
"Selamat tinggal, Hali."
DORRRR.
FLASHBACK OFF
—
5 Tahun Kemudian
"Mama..." Suara panggil manja dari seorang anak yang baru saja pulang dari sekolah dengan ransel yang masih di bahu nya.
"Ya, Claude sayang. Kenapa?" Tanya seorang Ibu muda itu lembut, sambil menyambut anaknya yang baru saja keluar dari gedung sekolah.
"Kok aku ga punya papa?"
DEG!
'Kenapa anakku bertanya seperti itu? Apa yang terjadi?'
"Kenapa kamu bertanya seperti itu, sayang?" Tanya (name) pada anaknya sembari menggendongnya. Ia akan membawa anaknya masuk ke dalam mobil dan segera pulang ke rumah untuk beristirahat.
"Gapapa sih, Ma. Aku kangen papa" raut wajah sedih terlihat dari lekuk wajah Claude.
Perlahan, (name) berjalan masuk ke dalam mobil, namun posisi nya agak jauh dari gedung sekolah. Jadi ia pun sambil menikmati momen bersama putra kecilnya.
—
FLASHBACK
"Hali, tertembak"
"Tidak!" Teriak Solar menggelegar, menentang semua orang di sana, terutama (name).
"Ya aku benci Hali, bahkan aku sangat membenci nya! Tapi Hali adalah Kakak ku. Sebagai adiknya, aku mengenal nya, aku juga menyanyangi nya. Aku tau apa yang akan Hali lakukan. Hali tidak mungkin mati." Tambah Solar menjelaskan.
"Dan aku rasa... Hali tidak lupa pada mu.." sambung Ice...
"Ya. Hali hanya memikirkan keselamatan Claude dan kau. Hali pasti akan kembali demi kalian." Tutur Vina, istri Ice. Ia pasti sepemikiran dengan Ice. Ia juga seorang perempuan, pasti memahami posisi (name).
Telepon berdering, terlihat ponsel milik Ice menampilkan tulisan kontak bernama "Yaya".
Ice berdecak kesal, ia sedang berpikir apakah akan mengangkat nya atau tidak. Kemudian ia memandang pada istrinya, karena ia akan mengikuti firasat istrinya.
Saat hendak mengambil ponsel di meja, tiba-tiba (name) sudah mengambilnya terlebih dahulu dan mengangkat telepon tersebut.
"JALANG SIALAN! KAU APAKAN SUAMI KU? APA YANG SEDANG TERJADI PADA HALI? JAWAB AKU!! SIALAN KAU. KEMBALIKAN HALI PADA KU." (name) berteriak sejadi jadinya, menangis dan hampir kehilangan kesadaran. Ini adalah satu satunya cara yang ia bisa lakukan untuk meluapkan semua kebenciannya pada Yaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe We Can Love?
Fiksi PenggemarMenikahi seseorang yang seharusnya menjadi Kakak Ipar mu adalah hal yang paling tidak disangka! Sosok Adik Tiri yang selalu saja ingin menghancurkan hidupmu tak pernah membiarkan mu hidup dengan tenang. Bagaimana kelanjutan kisah romansa mu dengan s...