29. Obat bius?

285 36 36
                                    

"Cepat lari dari sini, (Name)!!" bentak Hali sambil memindahkan (Name) ke belakang tubuhnya setelah melihat Yaya mengeluarkan pistol yang sedari tadi ia sembunyikan dari blazernya.

Yaya, masa lalu yang sempat menjadi benalu kini datang lagi untuk merusak seluruh kehidupan keluarga cemara Hali dan (Name). Bahkan sekarang, salah seorang anak dari keluarga itu sedang ditahan oleh Yaya dan partnernya, Blaze.

Pakaian yang menyerupai seorang mafia itu menambah aura nya yang mencekam.

"Maaf, tapi luka itu telah berubah menjadi dendam." kata Yaya dengan smirk dan menggenggam wajah Hali.

"Tanganmu itu menjijikan, jalang!" bentak Hali memaksa memalingkan wajah agar Yaya melepaskan wajahnya.

"Hoho, apa maksudmu Tuan Halilintar?"

Hali semakin malas untuk berbasa-basi, Claude sekarang dalam bahaya! Pilihan satu-satunya adalah menyuruh (Name) keluar dan mencari pertolongan.

"(Name), kau harus segera meninggalkan tempat ini!!"

"APA KAU BODOH HAH?! AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN MU SENDIRIAN DISAAT SEPERTI IN!!" teriak (Name) tak kalah kerasnya. Kali ini, air matanya merintik.

Bagaimana ia akan membiarkan suami dan anaknya mengalami resiko besar yang tidak dapat disangka bahwa itu adalah kematian?

"LARI SEKARANG JUGA! CEPAT!! INGAT TENTANG ANAK KITA!"

Berat, itu yang dirasakan oleh hati (Name) sebagai seorang istri dan seorang ibu. Tapi, disaat seperti ini kita harus menggunakan logika, bukan hati.

--

"TOLONG!" gedung itu kotor dan tidak layak huni. Satu persatu anak tangga telah dilewati oleh (Name), sembari berteriak akan kata tolong.

"Siapapun, ku mohon tolong kami!!" jalanan sudah sepi, pukul 9.30 malam. Sekeras tenaga (Name) berusaha terus berteriak meminta tolong di jalanan sepi tersebut.

"Suami ku hampir dibunuh.." anak tangga terakhir, dimana saat menapakkan kaki, (Name) malah jatuh pingsan.

--

"Siapapun, ku mohon tolong kami!!"

"Ice, itu suaranya Kakak Ipar!!" teriak Solar kepada Ice yang sedang menyetir mobil. Mereka mengetahui bahwa Hali sedang tidak baik-baik saja dari Hali yang memberikan kode rahasia pada mereka tadi saat masih di bar.

"(Name)!!"

--

"Hanya itu yang aku ingat. Ngomong-ngomong, terimakasih sudah membantu kami. Yaya keterlaluan, Hali mengalami benturan di kepalanya. Bahkan Claude belum diketahui keberadaannya." jelas (Name) menghela nafas, sekarang ia sedang bersandar di bahu adik iparnya, Wilona.

Mereka semua menunggu apa yang menjadi keputusan dokter mengenai keadaan Hali.

"YAYA? KENAPA HALI MERAHASIAKAN HAL SEBESAR INI DARI KITA?!" teriak Taufan tanpa sadar.

"Ssstt! Ini rumah sakit, jangan berisik!" sahut Liya mencubit pinggul suaminya.

"Bagaimana aku harus memberitahu kalian, Hali menyembunyikannya juga dariku. Aku baru mengetahui Yaya masih hidup adalah hari ini.

Yaya licik, ia selalu mempermainkan semua orang, memanipulasi semua orang demi mendapatkan apa yang ia inginkan." jelas (Name) sambil mengingat bagaimana terkejutnya ia melihat Yaya di depan matanya sendiri tadi sore.

--

FLASHBACK ON

"Mau kemana, Li? Katanya cape. Yaudah istirahat ajaa." bujuk (Name), karena sebenarnya ia ingin bermanja dengan suaminya di hari Minggu.

Maybe We Can Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang