GEMPA POV
Apa aku pantas dimaafkan? Apa seorang bajingan seperti diriku pantas untuk hidup dengan tenang? Lantas, kenapa Tuhan masih mengijinkan kebahagiaan terus ada pada diriku?
Aku hanyalah seorang pengecut yang mempermainkan hati seorang wanita demi sebuah dendam. Dendam itu bukan milikku, tapi milik orang lain.
Jujur saja, aku sempat menikmati permainan ku menjadi aktor yang sangat kejam. Tapi menikahi dirimu adalah cita-cita besar bagiku.
Seribu kata maaf pun takkan bisa mengembalikan kepercayaan mu kepada ku jika kau mengetahui bahwa semua di antara kita merupakan kepalsuan besar yang aku simpan seorang diri.
Kelak, kau akan menjalani hidupmu sendiri. Kau akan menemukan seseorang yang tulus mencintai dirimu. Awalau sebenarnya aku ingin menjadi seseorang itu.
Namun, jika kau menemukan surat ini, itu berarti aku sudah tiada. Aku mohon, jangan pernah tangisi diriku. Aku mencintaimu, (Name).
- Gem, 20 November 20**
--
AUTHOR POV
"Hai, sayang. Halo calon anak papa, papa pulang lebih awal hari ini..." saat Hali masuk ke dalam kamar, ia langsung memeluk (Name) dari belakang. Sambil perlahan mengelus perut (Name).
"Hm, papa kenapa pulang lebih awal?" jawab (Name) sambil membuat suara anak kecil sembari mengelus pipi Hali yang sedang menaruh kepala nya di pundak (Name).
"Papa rindu sama kamu dan mama kamu, sayang." jawab Hali manja sambil mengendus-ngendus leher (Name). Tiba-tiba matanya berhenti menerawang saat melihat amplop putih di nakas, bertuliskan 'untuk (Name), dari Gempa.'
Karena penasaran, Hali menyuruh (Name) untuk menyiapkan makan siang bagi nya. Kemudian ia bisa membaca isi surat itu.
--
Setelah mandi, Solar dan Wilona sebenarnya ingin berjalan-jalan untuk mencari angin, kebetulan Hali sudah pulang jadi ada yang menjaga (Name).
Saat Solar memutuskan untuk pamit pada kakak nya, ia malah melihat Hali sangat fokus dan serius membaca surat tadi. Semakin lama tatapan nya semakin dingin.
Solar pun malah ikut mencari tau isi surat itu.
--
"Jangan ada yang berani memberikan surat ini pada istriku. Jika terjadi sesuatu pada dirinya dan calon anakku, kalian akan menanggung akibatnya." titah Hali mengancam adik nya juga adik ipar nya.
"Tapi, bukan nya lebih baik kalau kakak ipar mengetahui kenyataan ini? Nanti Kak Gempa ga bisa tenang, Kak." jelas Solar sambil menarik Wilona dalam pelukan nya. Ia tau bahwa, Wilona tidak pernah merasakan kekerasan seperti ini. Jadi ia tau Wilona sedang merasa sangat ketakukan.
"AKU BILANG TIDAK YA TIDAK!" karena kesal tidak ada yang mendengarkan dirinya, ia malah melempar sebuah gelas kaca untuk memperingati Solar dan istri nya.
"Solar, I'm scared." Wilona sebenarnya paham dengan apa yang Hali katakan, hanya saja dirinya tidak bisa berbicara bahasa Indonesia.
--
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe We Can Love?
FanfictionMenikahi seseorang yang seharusnya menjadi Kakak Ipar mu adalah hal yang paling tidak disangka! Sosok Adik Tiri yang selalu saja ingin menghancurkan hidupmu tak pernah membiarkan mu hidup dengan tenang. Bagaimana kelanjutan kisah romansa mu dengan s...