•BAB-49

913 41 2
                                    

𝓱𝓲𝓲 𝓬𝓪𝓵𝓵 𝓶𝓮 𝓴𝓪𝓲 ~~

📍🚫DILARANG SALAH LAPAK ATAUPUN MENYEBUTKAN NAMA TOKOH LAIN YANG TDAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN LAPAK REYHAN🚫📌

𝚂𝙴𝙱𝙰𝙶𝙸𝙰𝙽 𝙲𝙴𝚁𝙸𝚃𝙰 𝙰𝙺𝙰𝙽 𝙳𝙸 𝙿𝚁𝙸𝚅𝙰𝚃𝙴 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙵𝙾𝙻𝙻𝙾𝚆 𝙳𝚄𝙻𝚄 𝙱𝙰𝚁𝚄 𝙱𝙸𝚂𝙰 𝙱𝙰𝙲𝙰

-PENCULIKAN-
_______________

Guyss jangn lupa vote sm comment ya
karna comment kalian tu mood boster aku banget😁 Apa lagi kalau comment nya tuh pada lucu"

Ingat makin bnyk kalian spam
Aku makin semangat nulisnya
Hehehe😁😘😘

Typo 📌

-Happy Reading-

"GUE paling nggak suka kalau ada orang yang ngeremehin kemampuan gue dan nggak percaya kalau gue bisa. Perempuan bukan makhluk lemah, gue bisa nyelesain ini, asal to percaya sama gue"

Brakk!!

Rean mendobrak pintu basecamp kasar, mengatur sebentar napasnya, wajah itu panik sekali. "Anak STARGAZER ngabarin kalau Bella sama Kiara... dibawa Tiger Moon!"

Bram dan Justin mendadak berdiri dari duduknya, kedua laki-laki itu
mengepalkan tangannya. "BANGST!"

"Vania sama yang lain udah ke sana, kita harus ke sana juga karena STARGAZER pasti kalah jumlah!"

Reyhan  meraih kunci motornya. Wajah penuh amarah itu seakan siap mencabut nyawa kapan pun. "Cabut!"

Edgar menghubungi anggota lain, tidak mungkin Tiger Moon tidak berbuat curang. Jadi untuk sekarang BEATLESS dan STARGAZER memang harus memakai jumlah yang banyak untuk melawan.

"Bram dan Justin, tahan emosi lo berdua, gunain otak pintar kalian. Gue nggak mau denger ada korban dari tim kita. Paham?"

Menyanggupi ucapan Reyhan, laki-laki itu mulai menggerakkan seluruh pasukan ke beberapa titik.

Reyhan memimpin di depan bersampingan dengan Bram sebagai wakil ketua, mengarahkan motornya ke daerah perbatasan. Reyhan dapat melihat kumpulan berjaket khas yang dipimpin oleh seorang perempuan dengan keberanian di luar batas. "Vania!"

Yang dipanggil menoleh. "Pasukan gue udah lengkap, lo gimana?"

"Lengkap. Ada beberapa yang gue arahin untuk ke belakang.".

Vania mengangguk, kedua ketua itu pintar dalam hal memasang strategi.

Reyhan mengarahkan tubuh Vania untuk menghadap ua, menangkup rahang mungil itu. Reyhan berbisik pelan. "Kembali dengan selamat, jangan sampai gue denger lo balik tinggal nama doang, ngerti! Gue mau itu dari lo"

"Gue juga mau, lo kembali dengan selamat". ucap Vania tegas, keduanya mengangguk.

Semua sudah Reyhan atur tanpa Vania dan Reyhan masuk lebih dulu. "Lo kanan, gue ambil kiri. Di sini lebih berbahaya". Reyhan memberi perintah dan Vania mengangguk setuju, keduanya berpencar.

Bagian Reyhan tidak begitu banyak orang, beberapa dari mereka berhasil ia lumpuhkan.

Bugh !

REYHAN || PERJODOHAN (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang