Kemenangan Reyoule dalam salah satu pencapaian yang membuat kedua orang tuanya bangga kepada laki-laki berusia 29 tahun itu. Perayaan kemenangan tersebut diadakan begitu meriah dengan datangnya para tamu undangan. Hampir semua kolega dari Ardagatra Group datang untuk merayakan kemenangan itu. Maklum, ini adalah salah satu pencapaian terbesar dari semua pencapaian yang pernah Rey menangkan. Keuntungannya yang sangat tinggi membuat kekayaan keluarga Ardagatra semakin meningkat.
Kedua orang tua Rey—kini sedang bercengkrama dengan kolega keluarganya. Sementara Rey—anak itu sedang duduk di kursi khusus sambil menatap hampa gelas kosong di genggamannya. Hingga akhirnya Rey mendengar namanya terpanggil, dia menoleh dan menghampiri seseorang yang memanggil namanya.
"Ya, Mih?" ujarnya mengawali.
"Em—Rey.. ini Viena. Dia anak teman Mami. Salah satu kolega Papi juga."
"Perusahaan kita juga pernah menjalin kerja sama dengan perusahaannya. Dan dari kerja sama tersebut menghasilkan keuntungan yang luar biasa, ya Viena, ya?"
"Iya, tante benar sekali.."
"Dan kamu tahu, Rey? Keuntungan tersebut didapatkan karena Viena, loh.."
Rey menghirup panjang oksigen, lalu dia hembuskannya secara perlahan.
"Jadi ceritanya Mami mau jodohin aku, atau hanya mencari keuntungan untuk keluarga?" balas Rey dengan wajah datarnya.
Liza menjadi sedikit kikuk karena respon anaknya yang jauh dari ekspetasinya. Liza menjadi tidak enak hati kepada Viena.
"Ya nggak gitu, dong sayang."
"Mami itu pengen cariin kamu jodoh. Abisnya, kelamaan kalau kamu yang cari sendiri. Mami sama Papi kan udah pengen cepet-cepet gendong cucu.."
"Kalau kamu nggak suka sama Viena, Mami bisa cariin perempuan lain kok untuk kam—"
"Tante?"
"Hehe, maaf Viena. Rey ini anaknya sangat pemilih dalam segala hal.."
Rey menghembuskan napasnya. Lagi, "kalau gitu jangan jodohin Rey perempuan manapun," sahutnya.
Reyoule menghadap kearah Maminya. Kedua pandangan antara Ibu dan anak itu saling tatap.
"Rey gay."
"Kalau mau Mami cariin Rey laki-laki. Bukan perempuan," lanjutnya.
Setelah mengatakan kalimat yang cukup mengejutkan Maminya itu—Rey melangkah pergi meninggalkan Liza dengan Viena yang sampai sekarang masih terkejut akan perkataan Rey.
Rey berjalan keluar dari hotel bintang lima tersebut. Dia langsung menghubungi asisten pribadinya sembari berjalan.
"Halo, Cell. Siapin mobil buat gua pulang."
Lalu Rey mematikan sambungan telepon tersebut secara sepihak. Ia kembali memasukan ponselnya ke dalam saku celananya.
Rey menggelengkan kepalanya saat mengingat kejadian tadi. Kelakuan Maminya selalu membuat kepala Rey menjadi pening. Selalu.
* * *
HOPE U LIKE IT! <3
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ALL [SHEIYYA-REY] | TAMAT
Novela JuvenilGenre: Romance * * * * * Sheiyya--seorang mahasiswa yang terjebak dalam pernikahan kontrak dengan seorang pengusaha kaya raya, Reyoule Ardagatra. Tidak ada cinta diantara mereka dipernikahan tersebut. Berbagai macam ide cemerlang yang dilakukan oleh...