Cello meregangkan otot-ototnya setelah semalaman dia berkutik pada laptopnya untuk mencaritahu letak si Pelaku hanya dengan menggunakan nomor ponselnya. Sekarang pukul 06.15 dini hari, dan Rey ataupun Sheiyya masih terlelap dalam tidurnya. Mungkin setelah kedua orang itu bangun, Cello akan pergi menuju tempat yang sudah dia temukan.
Pandangan Cello teralih saat indera pendengarannya mendengar beberapa kali ketukann pintu, Cello bangkit dari duduknya dan menghampiri sumber suara tersebut. Dia membuka pintu ruangan itu dan mendapati seorang suster yang membawa sarapan untuk Sheiyya.
"Saya mau antar sarapan pagi, Pak," ujar suster itu memberikan nampan yang berisikan makanan dan minum untuk Sheiyya sarapan.
"Oh iya, terima kasih," sahutnya.
"Sama-sama Pak," balas
Cello membawa masuk ke dalam dan meletakkan nampan itu diatas nakas yang berada disamping ranjang Sheiyya.
Rey terbangun, laki-laki itu membuka matanya tanpa merubah posisinya. Karena Sheiyya masih belum bangun dan pelukannya pun tak terlepas.
"Itu, sarapan buat Sheiyya," bisik Cello memberitahu.
Rey mengangguk pelan, "gua nggak mau Sheiyya makan-makanan rumah sakit. Untuk sarapan biar nanti gua suruh Mami ke sini bawain sarapan," ungkapnya pelan.
Cello menghembuskan napasnya, "yeah.. up to you.."
"Rey.."
Sheiyya terbangun, pandangan Rey lantas beralih lurus kepadanya, "iya sayang. Aku disini," jawab Rey.
Sheiyya tersenyum, "semalam aku tidur nyenyak banget.."
"Iya, sayang.. bagus kalau gitu.."
"Love you, Rey.."
"Love you too, istrikuu.."
Sheiyya bergerak bangun membuat Rey seakan terbebas dan kini dia bisa menggerakkan tubuhnya. Sama seperti Sheiyya, Rey juga bangkit dari tidurnya dan turun dari ranjang berjalan mengambil segelas air minum.
"Oh ya, gimana semalam?"
"Pelakunya bilang apa?" tanya Rey setelah laki-laki itu minum.
Cello menaikkan kedua belah alisnya, "yaa.. dia memang salah satu perawat dirumah sakit ini. Dan ada yang suruh dia untuk melakukan hal itu kepada Sheiyya."
"Terus? Lo lolosin dia gitu aja?"
Cello mengangguk-anggukan kepalanya beberapa kali, "ya mau gimana lagi?"
"Dia ngelakuin itu terpaksa karena anaknya harus segera melakukan operasi cangkok jantung," ucap Cello menjelaskan.
"Bodoh!"
"Cell, itu lagu lama!"
"I know, Rey."
"Gua ngeliat sendiri gimana keadaan anaknya. Anaknya juga dirawat dirumah sakit ini," jawabnya.
"Cell, gua nggak peduli apa alasan dia sampai dia mau ngelakuin hal yang membahayakan orang lain. Yang namanya kejahatan, itu tetap kejahatan, Cell! Nggak ada toleransi!"
"Ada!"
"Rey, lo punya hati nurani sedikit nggak sih?"
"Lo bayangin gimana kalau lo ada diposisi itu. Anak lo harus segera melakukan operasi, tapi lo sama sekali nggak ada dana untuk bayarin biaya—"
"Tapi dia melakukan hal yang hampir ngebunuh anak gua demi menghidupi anaknya???!!!"
"Tapi kenyataannya anak lo sekarang nggak kenapa-napa!" balas Cello.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ALL [SHEIYYA-REY] | TAMAT
Novela JuvenilGenre: Romance * * * * * Sheiyya--seorang mahasiswa yang terjebak dalam pernikahan kontrak dengan seorang pengusaha kaya raya, Reyoule Ardagatra. Tidak ada cinta diantara mereka dipernikahan tersebut. Berbagai macam ide cemerlang yang dilakukan oleh...