33. CAUSE I LOVE YOU

2.4K 90 7
                                    

halouuu guisss!! 

ada informasi buat kalian, jadi dua chapter sheirey aku hapus karena ada pembaharuan alur ceritanya. jadi buat kalian yang udah baca, kalian bisa baca chapter sebelumnya sebelum baca chapter ini.

makasiii kaliaann

happy readingggg!!

🔥🔥🔥

Cello membuka sebuah pintu, dia melangkah dengan langkah tenang seperti biasanya. Pandangannya lurus kedepan dengan kedua tangan yang dia masukkan ke dalam sakunya. Dia menghembuskan napasnya kasar. Cello kembali melangkah mendekati seseorang yang berada dalam tempat yang sama.

"Gua udah bilang kan?"

"Ucapan gua saat itu sama sekali nggak lo denger, ya Lett? Sebentar lagi lo bakalan kena masalah, citra lo buruk—"

"Gue nggak peduli,"

"Lo harus peduli. Itu mimpi lo. mimpi lo yang selama ini lo kejar dan buat Rey jadi seperti ini sekarang. Semuanya udah terlanjut, lo harus terima kenyataan kalau dia sekarang udah nggak sendiri. Udah bukan punya lo," sentak Cello segera.

"Denger sedikit ucapan gua. Kemarin gua sengaja kasih lo sedikit clue agar lo nggak salah melangkah kayak gini, Ta. Lo nggak seharusnya bersikap serendah itu didepan semua orang!"

Violetta menggenggam erat gelasnya. Rahangnya pun mengeras. Pandangannya tajam menatap lurus kearah depan.

"Kalau gue nggak sama Rey, maka yang lain pun nggak."

"Jangan banyak drama, Lett. Rugi untuk diri lo," balas Cello.

Wanita itu membalikkan tubuhnya, dia melangkah mendekati Cello yang berdiri tak jauh darinya. Langkah kakinya berhenti tepat dihadapan laki-laki itu. Kepalanya mendongak.

"Lo yang pergi dan akhiri hubungan kalian. Dan sekarang, lo yang kembali dan ngemis untuk membalikkan hubungan kalian. That's hilarious."

"Gue nggak pernah akhirin hubungan gue sama dia, Cell!"

"Lo pergi dan nggak ada kabar itu sama aja lo mengakhiri hubungan itu, Letta,"

"Gua yakin lo paham banget gimana Rey, sekali dia ambil keputusan. Itu keputusannya. Nggak ada yang bisa ubah keputusannya, keluarganya sekalipun. Apalagi lo yang cuma masa lalunya," sambung Cello.

"Mall itu?"

Jeda, "udah cukup membuktikan kalau dia masih sayang sama gue," lanjutnya.

"Dia hanya mencapai mimpinya," balas Cello.

"Dia udah punya Sheiyya, udah punya keluarga." Cello mengangkat kepala Letta agar menatap dirinya, "didunia ini, nggak akan adil kalau lo hanya terfokus pada satu hal."

Cello menarik wanita itu ke dalam pelukannya. Dia memeluk Letta begitu dalam, "Gua emang pernah janji sama lo untuk selalu ngedukung lo sama Rey. Tapi nggak untuk saat ini."

"Mungkin kalau Rey masih sendiri gue masih bisa milikin dia, ya Cell?" tanya Letta yang memelankan nada bicaranya.

Cello mengangguk dalam pelukan itu, "bisa. Dan gua akan ngedukung lo untuk kembali sama dia apapun caranya."

"Gua kenal dia dari gua kecil. Gua tau gimana Rey. Jadi, gua tau kalau dia emang udah nggak ada perasaan sama sekali sama lo, Letta. Dan lo, gua kenal lo udah lama, gua pun tau gimana lo. Perasaan yang sekarang lo punya untuk Rey itu hanya obsesi lo ke dia. Rasa nggak mau kalah lo. Terutama ekspetasi lo ke Rey kalau dia masih nunggu lo, tapi ternyata dia nggak lagi sendiri. Dia punya orang lain. Itu yang membuat lo marah, lo kesel, lo emosi, dan akhirnya lo terobesesi untuk memiliki dia kembali apapun caranya."

MY ALL [SHEIYYA-REY] | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang