EXTRA CHAPTER 2

5K 110 45
                                    

Sheiyya berkelana keliling rumahnya mencari keberadaan Sheo. Sejak pulang sekolah tadi—anak itu langsung masuk dan berlari entah kemana. Dia belum berganti pakaian ataupun makan siang. Anak itu benar-benar!

"Sheooo? Anak Bunda dimana yaaa?"

"Sheo, ganti baju dulu sayangg. Nanti ayah marah loh kalau kamu nggak langsung ganti baju setelah pulang sekolah," ujar Sheiyya bicara sendiri.

"Ganti baju yuk, sayang. Abis itu kita makan," ucapnya lagi.

"Sheouleeeee.."

"BUNDAAA!!" pekiknya dengan maksud ingin mengejutkan Sheiyya.

Sheiyya menoleh dan tersenyum kepadanya, "eh anak bunda!"

"Kenapa kamu ngumpet?" tanyanya seraja berjongkok untuk menyesuaikan tinggi anaknya.

"No, aku nggak ngumpet, Bun."

Sheo menarik sebelah tangan Sheiyya untuk mengikuti langkah kakinya. Wanita itu menurut dan mengikuti kemana langkah kaki anaknya pergi. Sheo membawa Sheiyya masuk kedalam Gudang penyimpanan dirumahnya. Anak laki-laki itu menunjuk ke salah satu benda yang terletak didalam lemari kaca.

"Aku mau lihat itu, Bun," pintanya.

"Lihat apa?"

"Album ituuuuu! Aku mau lihat, aku mau lihatttt!"

Sheiyya tersenyum seraya mengelus pucuk kepala anaknya, "okeii. Wait, Bunda ambil dulu," ucapnya.

Sheo mengangguk, "iya, bundaa!"

"Semuanyaaa! Aku mau lihat semuanyaa!"

Sheiyya mengangguk dan mengambil barang yang anaknya pinta. Setelah itu, Sheiyya menuntun Sheo untuk keluar dari dalam Gudang itu dan duduk disofa ruang keluarga untuk melihat album foto bersama.

"Kenapa kamu mau lihat album ini? Kamu mau lihat foto-foto kamu saat kamu masih bayi, kah sayang?" tanya Sheiyya.

"Iya! Kemarin pas aku main ke rumah Rayeon, Rayeon kasih tau aku foto-foto pas dia masih bayi, Mama sama Papanya menikah, Aku juga lihat Bunda sama Ayah difoto itu," jawabnya sembari membuka-buka album foto.

Sheiyya terdiam saat menyadari ucapan anaknya. Seketika dia mengingat kenangan indah yang sudah ia berusaha kubur dalam-dalam.

"Aku lihat Papanya Rayeon, Mamanya Rayeon, Bunda, Ayah—and I see this one!"

"Kok Bunda berdua doang sama dia? Kalian berdua juga pakai baju yang sama seperti yang Papa dan Mamanya Reyeon pakai,"

Jeda, "kok Ayah nggak ada, Bun?"

Sheiyya sama sekali tidak merespon ucapam-ucapan anaknya. Dia melamun, pikirannya pergi menjelajahi masa lalu.

"Bun?"

"Bundaaaaa!"

Sheiyya tersentak saat anaknya memanggilnya dengan tangan yang menggoyang-goyangkan tubuh Sheiyya.

"Ya, sayang? Ada apa?"

"Bun, who's this?"

Sheiyya diam sejenak saat anaknya menunjuk pada sebuah foto dalam album tersebut, "Oh sweety, he's your father.."

Anak laki-laki itu terdiam sembari memandangi dengan focus seseorang yang berada dalam foto tersebut. Anak itu sungguh tidak mengenalinya, yang dia tahu Bundanya dan Ayahnya juga berada dalam foto yang sama. Terlihat begitu bahagia. Keningnya mengkerut bingung saat menyadari posisi Ayahnya yang tidak berada disamping Bundanya.

"This is Ayah?"

Lagi-lagi Sheiyya terdiam saat anak laki-lakinya bertanya mengucap kalimat 'Ayah'. Sheiyya mengerti yang dimaksud 'Ayah' adalah berbeda, "Yeah, that was when he was young.."

MY ALL [SHEIYYA-REY] | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang