TAMAT

4.4K 78 46
                                    

Rey berangkat kerja dijemput oleh Cello seperti yang dilakukan Cello saat-saat dulu. Kini Cello sudah kembali ke posisinya, dia sudah kembali ke keluarga Rey, dan kembali menjadi asisten laki-laki itu. Rey sudah menyesal karena tidak mempercayai seseorang yang sudah bersamanya sejak kecil dulu. Karena kekhawatirannya pada keluarganya—Rey sampai menjauhkan seseorang yang sangat berharga seperti Cello.

Sebelum Rey berangkat kerja, tentu saja laki-laki itu sarapan dulu bersama keluarga kecilnya, dan bersama Cello juga. Ketiga orang itu duduk dikursi meja makan sembari menyantap makanannya pada piring masing-masing. Sheiyya tersenyum sembari memandangi keduanya.

"Khem!" deham Rey membuat Sheiyya menoleh.

"Udah kali ngeliatin Cellonya," ucapnya sembari menyuap makanannya.

"Si Rey masih aja posesif, cemburuan banget gitu, Shei?" tanya Cello mengejek.

Sheiyya mengangguk, "bukan main."

"Sampai sama Gion yang udah nikah pun dia masih suka cemburu," ujar Sheiyya memberitahu.

Cello membelak terkejut, "mantan lo udah nikah??!!"

"Temen," ralat Rey dengan ketus.

"Iya, udah. Sama Dara," jawab Sheiyya.

"Gara-gara accident," sambung Rey.

"Rey.. jangan gitu ah," interupsi Sheiyya.

"Emang bener. Untung kamu keburu sama aku. Keburu sayang sama aku. Keburu hamil anak ak—"

"Reyyy..."

"Gua kalau jadi lo, mungkin nggak kuat, Shei hidup sama orang yang posesif kayak Rey gitu," ucap Cello bicara pada Sheiyya.

"Untungnya Sheiyya itu bukan lo," sahut Rey.

Sheiyya terkekeh, "nggak kok. Aku seneng malah Rey kayak gini. Aku suka. Dari pada Rey yang terlalu ngebebasin aku, aku malah ngerasa Rey nggak sayang aku."

"I love you just the way you are," sambungnya bicara kepada Rey.

Rey tersenyum lalu mengangkat tangannya dan mengelus pucuk kepala Sheiyya dengan lembut, "I love you at the most, sayangg," balasnya.

Cello menggelengkan kepalanya, napasnya berhembus panjang, "besok-besok kayaknya gua mau sarapan sendiri aja deh."

"Agak muak ya gua cuma ngeliatin lo berdua kayak gini," sambung Cello dengan nada pelannya.

Rey terkekeh, "no, justru besok-besok dan seterusnya lo sarapan disini. Kalau bisa lo juga tidur disini," balas Rey.

"Nggak deh. Terima kasih," jawabnya.

"Mau nggak mau, Cell."

Jeda, "Karena gua harus mantau pekerjaan dari rumah," ungkap Rey dengan senyuman mematikannya.

Sheiyya tersenyum, "aku seneng deh kalian balik lagi kayak dulu," ujarnya.

"Aku seneng Cello udah ada di dekat kamu lagi, Rey. Aku senang kalian udah baikan gini," sambungnya.

Rey mengangguk setuju, " iya sayang. Mungkin karena aku sama Cello memilki ikatan batin meskipun kita tidak sekandung," jawab Rey.

"Noooooo! Itu semua karena gua terlalu berharga buat dijauhin," ralat Cello sendiri.

"Up to you, dude," sahut Rey.

"Ah iya, Rey,"

"Nanti agak siangan mungkin atau sore, aku mau anterin Dara beli perlengkapan untuk dia syukuran ke tujuh bulanan anaknya."

MY ALL [SHEIYYA-REY] | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang