Sheiyya berdiri dihadapan jendela rumahnya. Dengan terangnya cahaya matahari—Sheiyya menghadap kedepan dengan tersenyum sembari menggendong anaknya.
Sheoule Areiyya Ardagatra.
Jari-jemarinya yang kecil nan lentik, wajahnya yang mungil, bibirnya yang tipis, bulu matanya, matanya, alisnya. Bayi itu tersenyum menghadap wajah Sheiyya. Senyumnya sangatt mirip sekali dengan Rey.
Sheiyya terkekeh saat merasakan sebuah tangan yang melingkar dipinggangnya.
"Love you."
"Love you too, Papaaaa," balas Sheiyya dengan suara memperagakan suara anak kecil.
Laki-laki itu mencium pipi Sheiyya, "love you more, Mama.."
"Dia lucu. Sama seperti kamu," ucapnya lagi.
Sheiyya kembali tersenyum, "kamu kemana aja, Rey?"
"Aku nunggu kamu dirumah," sambung Sheiyya bicara.
"Maaf ya.. aku nggak bisa pulang, enggak bisa temenin kamu melahirkan, enggak bisa temani kamu urus Sheoule, enggak bisa lihat pertumbuhan dia, enggak bisa bersama kamu lagi—"
"Rey—"
"Shei.. Sheo anak kita.."
"Aku disini sedih melihat kamu yang enggan untuk menyusuinya,"
"Jangan benci dia, sayang.."
"Aku tau kamu sedih. Tapi please, aku mohon jangan terlalu larut dalam kesedihan.. Ikhlasin aku, Shei."
"Biar aku disini nggak berat ninggalin kalian, biar aku disini tenang dengan melihat kalian kembali seperti kehidupan biasanya," sambung laki-laki itu berbicara kepada Sheiyya.
Sheiyya membalikkan tubuhnya. Menatap wajah laki-laki itu yang sanagt bercahaya, "aku kangen kamu.." ucapnya.
Rey tersenyum, laki-laki itu mengangkat tangannya lalu mengarahkannya kearah dada Sheiyya, "hey, sayang?"
"Aku selalu bersama kamu. Aku enggak kemana-mana.. aku,, ada disini. Dihati kamu,"
"Begitu juga kamu. Kamu akan selalu dihati aku, Shei.."
"Rey.. tetap disini, ya? Aku mau kamu, aku butuh kamu.."
Rey menggeleng seraya tersenyum, "aku titip Sheo, ya sayang?"
"Janji, ya Shei?"
"Rey—"
"Sampai bertemu ditempat yang bisa mempertemukan kita kembali, ya sayang.. sampai dimana kita bisa kembali bersama.."
"Aku, kamu, dan Sheo.."
"Rey.. jangan pergi.. aku mohon.."
"Nggak bisa, sayang.. walaupun aku ingin sekali disini. Sama kamu, sama Sheo. Aku nggak bisa. Aku nggak bisa lakuin apa-apa. Maaf ya.."
"Tempat ini tempat abadi ku, Shei. Aku tunggu kamu sama Sheo disini, ya?"
"Inget ya sayang.. disini aku bahagia saat lihat kalian bahagia. Aku sedih saat lihat kalian sedih.."
"Aku pergi dulu ya?"
Sheiyya menggeleng, tangan sebelahnya berusaha menggenggam tangan Rey yang perlahan memudar. Air matanya sudah lama menetes.
"Rey.."
"Rey..."
Sheiyya membuka matanya lebar saat telinganya mendengar suara nyaring tangisan bayi. Wanita itu segera bangkit dari tidurnya dan berjalan cepat menuju ruangan sebelah. Dia masuk ke ruangan itu, lalu terus berjalan menuju ranjang bayi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ALL [SHEIYYA-REY] | TAMAT
Ficção AdolescenteGenre: Romance * * * * * Sheiyya--seorang mahasiswa yang terjebak dalam pernikahan kontrak dengan seorang pengusaha kaya raya, Reyoule Ardagatra. Tidak ada cinta diantara mereka dipernikahan tersebut. Berbagai macam ide cemerlang yang dilakukan oleh...