Sheiyya dan Dara duduk disofa yang sama. Sheiyya berhasil membujuk Dara untuk masuk ke dalam rumahnya dan bercerita tentang bagaimana semua itu bisa terjadi. Dengan begitu, Sheiyya bisa mencari jalan keluarnya.
Dara mengatakan pada saat itu, setelah keduanya pulang dari menjenguk Sheiyya, Gion menghadiahkan sebuah apartemen kepada Dara. Hadiah tersebut diberikan sebagai ucapan terima kasih Gion kepada Dara karena sudah menjadi temannya selama ini, dan sudah bersedia mendengarkan semua keluh-kesahnya tentang Sheiyya. Dara juga memberikan saran dan nasehat yang baik untuk Gion, maka dari itu Gion memberikan apartemen itu untuk Sheiyya.
"Oh jadi gituuuuuu!"
"Terus kenapa gue nggak dikasih tau? Biasanya, lo kalau ada apa-apa, hal kecil sekalipun lo cerita ke gue. Tapi kenapa yang ini enggak?" gerutu Sheiyya.
Kening Dara menyirip, "hehe.. kalau itu gue yang minta sama Gion buat sembunyiin hal ini dari lo.. gue merasa nggak enak, Shei sama lo.." jawab Dara.
"Nggak enak?"
"Kenapa nggak enak anjir?" sahut Sheiyya.
"Ya, lo kan mantannya dia."
"OH I SEE!!!"
"JADI LO DISITU JADIAN SAMA DIA???!!!" tanya Sheiyya antusias.
Dara menggeleng. Dia terkekeh garing, tampak sekali keraguan dalam dirinya.
"Enggak jadian.. tapi ini hasilnya.." ujar Dara sembari menunjuk kearah perutnya.
Sheiyya menganga dan terdiam. Sedikit bingung dengan keambiguan ini, "jelasin anjir. Gue ambigu," ucapnya.
Dara diam sejenak sebelum menjelaskan. Wanita itu menarik napasnya dalam-dalam, "jadi gini, Shei..."
Mobil yang dikendarai oleh Gion berhenti didepan sebuah lobby apartemen, Dara yang berada disampingnya lantas menoleh kearah laki-laki itu.
"kenapa kesini dah?" tanyanya.
"Udah ayo turun," jawab Gion.
"Dih, gila lo! Kostan gue bentar lagi di kunci, tolol!" umpat Dara kesal karena waktu yang terus berjalan dan dia harus bergegas pulang ke kostannya.
"Siapa yang bilang lo pulang ke kostan?" tanya Gion.
Dara mengerutkan keningnya, "maksud banget," sahutnya.
Gion menarik napasnya lalu tersenyum, "Saddam udah urus semuanya. Lo pindah ke apartemen ini," jelasnya.
Dara terdiam sejenak mencerna perkataan Gion. Maksudnya gimana, ya?
Jujur saja, setelah berpikir sejenak, dia kini mengerti apa yang Gion maksud. Dan itu membuat Dara salah tingkah dibuatnya. Ingin teriak rasanya, namun seketika dia kembali teringat sebesar apa cinta Gion untuk Sheiyya.
Dara menormalkan pikirannya, "dih, ada maunya lo ya?" ucap Dara.
Kini giliran Gion yang terdiam sejenak.
"Gua nggak ngerti dah, Dar. Yang ada di otak lo itu negative thinking aja ya tentang gua?"
"Anjing, gua beliin apartemen buat lo tulus bangsat."
"Itu tuh sebagai rasa terima kasih gua ke lo karena lo udah jadi temen gua dan lo udah terus support gua," jelasnya.
"Sheiyya juga dibeliin dong?" tanya Dara.
"Ya... ya enggak.. kalau gua beliin Sheiyya juga, ntar gua kena marah lagi sama lakinya. Lo tau sendiri lakinya kek apa," jawab Gion.
Jeda, "lagi juga gua bisa beliin lo apartemen ini gara-gara saran lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ALL [SHEIYYA-REY] | TAMAT
Roman pour AdolescentsGenre: Romance * * * * * Sheiyya--seorang mahasiswa yang terjebak dalam pernikahan kontrak dengan seorang pengusaha kaya raya, Reyoule Ardagatra. Tidak ada cinta diantara mereka dipernikahan tersebut. Berbagai macam ide cemerlang yang dilakukan oleh...