Rey kembali pulang ke rumahnya setelah melewati hari yang amat sangat panjang ini. Laki-laki itu melihat keadaan disekitar ruang tamu rumahnya, aman. Maminya tidak ada di ruangan itu. Pasti Maminya sedang di kamar dengan Papi, pikir Rey. Namun sayangnya, dugaan laki-laki itu salah. Ketika Rey melangkah menaiki anak tangga rumahnya, Namanya di panggil oleh seseorang yang berasal dari ruang dapur rumah itu. Rey lantas menghentikan langkahnya dan membalikan tubuhnya ke belakang.
"How's your day, sayang?" tanya Liza.
Rey menghembuskan napasnya lemah, "oh my god, Mom. I had a rought day!"
"Dari semua perempuan yang Mami pilihin untuk aku, dan dari kencan buta ini. Aku nggak nemuin satu perempuan yang pas sama aku."
"Mami tau?"
"Mereka semua agresif! Rey nggak suka."
"Tapi Mami suka sama yang kayak gitu."
"Yaudah, Mami aja yang nikah sama mereka," sahut Rey.
"Rey—"
"Mi, Mami tau?"
"Perempuan yang pertama, yang dia punya toko cake. Dia masa langsung ngomongin tentang anak, sih Mih. Dia bilang gini, 'bikin kue aja saya jago. Apalagi bikin anak?' IHHHH!!!" Rey bergedig ngeri saat mengingat kejadian itu.
"Bagus do—"
"Dan perempuan yang kedua. Baru Rey duduk nih, Mih. Dia langsung to the point. Dia unjukin Rey Gedung pernikahan, temanya, gaun—"
"Rey, mereka itu semua perempuan-perempuan yang energik, aktif, agresif. Kenapa Mami pilihin kamu perempuan yang seperti itu?"
"Biar kehidupan pernikahan kamu nantinya nggak berjalan monoton, sayang.."
"Berarti Mami salah pilihin Rey perempuan kayak mereka."
"Yang ketiga, Mami tau?"
Liza menggeleng.
"Apa-apaan pas dia duduk kaku Rey langsung di elus-elus pake kakinya," gerutu Rey.
"Biar apa coba? Biar Rey kerangsang gitu?"
"Rey, kamu masih normal, kan?" tanya Liza curiga.
Rey spontan terdiam seakan ucapan Maminya benar-benar menyindir hati nuraninya. Tatapan matanya menatap Liza dengan pandangan kosong.
"Mami nggak percaya kalau anak Mami ini masih normal?" ujar Rey balik tanya.
"Ya.. kalau kamu belum menikah, ya sulit di percaya kalau kamu masih normal."
"Gini deh, besok Mami cariin kamu perempuan yang nggak agresif. Mami punya teman, dan teman Mami itu anaknya lulusan fakultas kedokteran. Dia baru lulus tahun kemari—"
"NO!"
"Mami, no," imbuhnya dengan tangan yang menyilang.
"Rey nggak mau Mami pilihin perempuan lagi. Biar Rey yang cari sendiri," putus Rey.
"Kalau kamu yang cari mah lama Rey.."
"Nggak Mih."
"Dua minggu lagi."
"Apa?"
"Dua minggu lagi Rey menikah."
"HAH?!?!?!?!?!?!?!!?!??"
"YANG BENAR KAMU REY!?"
"Bener, Mih,"' jawab anak itu.
"Emang kamu udah ada calonnya?" tanya Liza.
"Belum," jawab Rey seadanya.
"REYYYY!!"
"Udah, Mih. Ih, Rey udah ada calonnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ALL [SHEIYYA-REY] | TAMAT
Novela JuvenilGenre: Romance * * * * * Sheiyya--seorang mahasiswa yang terjebak dalam pernikahan kontrak dengan seorang pengusaha kaya raya, Reyoule Ardagatra. Tidak ada cinta diantara mereka dipernikahan tersebut. Berbagai macam ide cemerlang yang dilakukan oleh...