°°°°°°°°°°
Gracia mengantar Shani kerumah orangtuanya untuk dirinya tinggal selama 3 hari disini. Tentu saja Gracia beralasan ada urusan penting di luar kota selama beberapa hari, yang tentu saja itu hanya bohong belaka.
"Kamu hati-hati loh ya gre nyetir mobil nya"pinta Nadia pada Gracia.
Gracia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Iya mah. Kalo gitu Gre berangkat dulu ya ma"pamit Gracia.
Gracia segera masuk kedalam mobil dan menjalankan mobilnya pergi dari rumah orangtuanya untuk menjemput Nina sang pujaan hati.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama dan jauh, kini Gracia dan Nina sudah berada di Bandung. Mereka menyewa kamar hotel untuk mereka singgahi selama di Bandung.
"Sayang lihat deh, itu lucu banget boneka nya"
Nina dengan semangat menarik tangan Gracia untuk masuk kedalam toko boneka yang menjual berbagai macam jenis boneka.
Nina membeli 3 jenis boneka yang berbeda, tentu saja Gracia lah yang membayar. Saat menunggu Nina yang sedang pergi ke toilet, pandangan Gracia terpaku pada satu boneka yang mengingatkan nya pada seseorang di Jakarta. Sebuah boneka kucing berwarna putih dengan kalung bentuk tulang melingkar di leher boneka kucing itu.
Gracia tersenyum kala melihat Nina keluar dari toko boneka yang mereka singgahi tadi.
"Yuk. Jalan lagi"ajak Nina dengan memeluk lengan Gracia.
Mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka ke tempat-tempat yang ada di sekitaran hotel tempat mereka menginap. Menghabiskan waktu berdua bersama selama seharian penuh.
Gracia merebahkan tubuhnya di kasur, mengistirahatkan diri karena merasa jika tubuhnya sangat lelah sehabis jalan-jalan dengan Nina. Sedangkan kekasihnya itu sudah lebih dulu masuk kedalam kamar mandi.
Handphone nya bergetar di dalam saku celananya membuat Gracia mau gak mau segera mengambil handphone nya itu dan melihat notifikasi pesan dari Shani. Gracia tersenyum tipis kala membaca pesan dari Shani.
Tak berniat membalas pesan dari Shani, Gracia meletakkan handphone nya di samping kepalanya. Memejamkan matanya sebentar sembari menunggu kekasihnya selesai mandi.
°°°°°°°°°
"Mah, kayaknya gak perlu deh beli baju sebanyak ini"
"Gapapa sih ci. Baju Cici kan cuma sedikit."
"Sedikit apa sih Calli, bajunya Cici tuh udah banyak di lemari"
"Sudah-sudah. Kok malah debat sih kalian. Pokoknya kita beli baju yang banyak buat kamu Shan."
Nadia menengahi perdebatan antara menantu dan anak bungsunya. Saat ini dirinya mengajak Shani dan Calli ke sebuah mall untuk berbelanja. Nadia membelikan banyak baju untuk Shani dan juga calli. Tak hanya baju namun juga barang-barang yang lainnya juga.
Shani hanya pasrah menerima dan mengikuti apa yang di katakan oleh mama mertuanya. Shani tersenyum dan membalas menggenggam erat tangan Calli yang menggenggam tangan nya.
Calli yang merasakan tangannya di genggam erat oleh kakak iparnya pun menoleh dan ikut tersenyum mengayun-ayunkan tangan mereka. Shani mengacak-acak rambut Calli dengan tangannya yang satunya lagi.
"Oh iya Shan. Kapan Gracia pulang ke Jakarta?"tanya Nadia pada Shani.
Shani menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Shani gak tau mah, kak Ge belum bilang sama Shani"jawab Shani.
"Ci gre itu yah, sekalinya kerja langsung gak inget rumah, kayak papah"ucap Calli menimpali ucapan Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDESTRUCTIBLE
FanfictionHanya cerita halu dari author yang dituangkan dalam cerita. Silahkan baca bagi yang berminat. Budayakan beri vote ygy