👰👰

2.5K 301 18
                                    

Happy reading ⬇️










Satu tahun kemudian

Dirumah keluarga Tanumihardja kini sudah dihias sedemikian rupa dengan cantik dan elegan. Akan ada acara besar di kediaman rumah Tanumihardja. Para tamu sudah berdatangan dan menikmati makanan yang disediakan oleh keluarga Tanumihardja.

Di lantai dua di salah satu kamar dirumah itu pun juga sudah di dekor sebagus mungkin. Didalam kamar terdapat beberapa orang yang sedang menatap dengan kagum dan terpesona pada seseorang yang akan menjadi pemeran utama di hari ini di rumah mewah ini.

"Astaga Lo cantik banget Shan"

"Gue sampe pangkling sama Lo"

Sisca menatap kagum pada Shani yang sekarang memakai gaun putih dengan mahkota kecil di rambutnya yang membuat gadis itu semakin cantik dan menawan.

"Apa sih kak Sisca."Shani berucap dengan malu dan wajah yang sudah memerah.

"Bener kok shan kata Sisca, anak mama memang cantik"mama veranda menyetujui ucapan dari Sisca.

"Tuh kan, apa gue bilang"Sisca merangkul bahu Shani dan mengecup pipi kanan gadis itu.

"Apa sih. Shani gak cantik-cantik banget kok "jawab Shani dengan masih malu-malu.

Semua orang yang ada di dalam kamar itupun tertawa melihat tingkah Shani yang malu-malu dan menggemaskan menurut mereka.

tok tok tok

Ceklek

Pintu kamar itu terbuka, seorang pelayan masuk kedalam kamar itu.

"Maaf nyonya. Acara akan segera di mulai."ucap pelayan itu sopan dan berlalu dari kamar itu.

Sisca menggenggam tangan Shani yang di balas oleh Shani. Mereka berjalan dibelakang Veranda dan juga mama Veranda.  Senyum tak pernah luntur dari bibir mereka dan semua orang yang ada di rumah ini.

Dan acara puncak di kediaman Tanumihardja baru saja selesai di selenggarakan dan ditutup dengan kedua orang yang baru saja sah menjadi pasangan hidup itu saling berciuman dan disambut tepukan meriah dari para tamu yang diundang.

Kini pasangan baru itu sedang bergabung dengan para tamu menyambut salaman dan ucapan selamat dari para tamu. Tak terkecuali dengan Shani yang sejak tadi tak menghilangkan senyum manisnya barang sedetik pun.

"Bahagia banget ya?"tanya Sisca pada Shani seraya tangan nya memeluk pinggang gadis yang dua tahun lebih muda darinya itu.

Shani hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Sisca yang berada didekatnya.

"Kak Eve gak datang ya? Kok dari tadi aku gak lihat?"tanya Shani seraya kepalanya menatap para tamu undangan.

Sisca menggelengkan kepalanya.

"Gak bisa datang dia. Masih di luar kota."jawab Sisca. Shani hanya menganggukkan kepalanya paham.

"Ci Shani?"panggil seseorang dari arah belakang Shani dan Sisca.

Shani membalikkan badan nya dan sedikit terkejut melihat Calli disini. Sedangkan Calli sekarang sudah memeluk tubuh Shani erat.

"Calli kangen sama ci Shani"ucap gadis remaja itu dalam pelukan Shani.

Shani tersenyum dan membalas pelukan Calli, mengelus rambut Calli.

'jika Calli ada disini, kemungkinan mama papa juga ada disini kan? Oma Opa juga kan?'

Shani menjelajahi seluruh ruangan, matanya menatap para tamu undangan.

"Kok sekarang Cici gak pernah mau main sama Calli sih"Shani kembali fokus ke Calli yang sedang menatapnya dengan sedih dan mata yang berkaca-kaca.

INDESTRUCTIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang