👰👰

2.5K 303 20
                                    

Happy reading ⬇️






Shani duduk tegap di kursi yang di duduki nya, pandangan nya tak pernah lepas dari laki-laki yang sudah hampir berumur 70an itu yang juga sedang menatapnya dengan tatapan tajamnya.

Disamping kanan nya duduk seorang laki-laki yang seumuran dengan Hendy, papanya Gracia. Sedangkan disamping kirinya duduk seorang perempuan yang lebih tua 5 tahun darinya yang merupakan sekretaris dari laki-laki yang duduk disamping kanan nya.

"Apa maksutnya ini pak Kris?"tanya laki-laki tua yang duduk didepan Shani pada laki-laki yang duduk disamping kanan Shani.

Shani merasakan pergerakan kecil dari samping kanan nya.

"Gak ada maksut apa-apa tuan Harlan. Orang yang ada disamping ku ini memang lah pemilik dari NATIO Grup."jawab laki-laki bernama Kris.

Shani menghela nafasnya pelan, sungguh dirinya tak menyangka jika ini akan terjadi. Dimana dirinya harus berurusan dengan HARLAN Corp. yang merupakan perusahaan milik Opa nya mantan istrinya, Gracia.

Semua ini terjadi karena keputusan dari laki-laki yang sedang berdiri disamping kanan nya.

Flashback on

Shani berjalan masuk ke dalam rumah mewah, didepan nya ada Sisca yang lebih dulu masuk kedalam rumah itu. Ya rumah yang mereka masuki adalah rumah orangtua Sisca.

"Spaaadaaaaa Sisca pulaaaaang"teriak Sisca yang membuat Shani menutup telinga nya.

"Gak harus teriak juga kak Sisca"kesal Shani menjawab teriakan dari Sisca.

Sedangkan Sisca yang mendengar apa yang diucapkan oleh Shani hanya memeletkan lidahnya membuat Shani mendengus.

"Eh non Sisca, non Shani."sapa seorang art yang muncul dari arah dapur.

"Mami papi kemana mbak?"tanya Sisca pada art nya.

"Ada di ruang makan non. Tuan dan nyonya sudah menunggu non Sisca dan non Shani"jawaban dari art Sisca membuat kedua gadis itu saling tatap bingung.

Tanpa pikir panjang Sisca dan Shani berjalan menuju ruang makan. Benar kata art itu jika memang orangtua Sisca berada disana. Papi Sisca yang sedang menatap layar  tablet ditangan nya, sedangkan mami Sisca sedang menata makanan diatas meja.

"Kalian sudah datang. Sini duduk. Kita sarapan bareng"ucap papi Sisca tanpa melihat kearah Sisca dan Shani.

Shani dan Sisca duduk bersebelahan dengan Sisca yang duduk disebelah kiri papi nya. Tak lama mami Sisca ikut bergabung duduk dikursi disamping kanan sang suami.

Acara sarapan pun dimulai dengan tenang tanpa ada suara yang berarti. Hanya dentingan sendok dan garpu yang sesekali bersenggolan dengan piring.

"Shani"

Shani yang namanya dipanggil oleh papi Sisca pun lantas menoleh kearah papi Sisca. Menatap papi Sisca yang juga tengah menatap nya.

"Papi mau mulai hari ini kamu memegang kendali NATIO Grup."

Sisca menatap kejut pada papinya. Sedangkan Shani tak bersuara. Dirinya tau jika papi nya Sisca belum selesai bicara makanya dirinya hanya diam saja. Terkejut? Tentu saja Shani terkejut.

"Jangan potong ucapan papi, sis"

Sisca yang hendak berucap pun langsung diam kala mendapat lirikan tajam dari papinya.

"Papi rasa kamu sudah cukup untung mengurus NATIO Grup milik mu."

"Papi tau kamu pasti akan bilang kalau kamu belum menguasai hal-hal perbisnisan. Tapi papi yakin dengan kemampuan mu, Shani"

INDESTRUCTIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang