Happy reading ⬇️
Shani menatap dua orang didepannya dengan tatapan malas dan jengah, bagaimana tidak dirinya diajak oleh mereka dan dirinya pula dicueki oleh mereka.
"Kalian kalau mau jadiin gue obat nyamuk nya kalian, mendingan gue pulang aja lah."
Shani yang hendak berdiri dari duduknya pun tangan nya di tahan oleh salah satu dari mereka yang duduk didepan nya.
"Eits. Jangan dong Shan."cegah teman Shani yang memegang tangan Shani.
"Iya Shan. Maafin kita deh"ucap teman Shani yang satu nya lagi.
Shani menghela nafas kasar dan kemudian kembali duduk. Meminum minuman nya yang belum habis.
"Jangan marah dong ya. Pliiisss"Shani memutar matanya malas pada kedua teman nya itu.
"Hmm. Iya"jawab Shani cuek.
Mereka kembali mengobrol namun kini Shani juga ikut masuk dalam obrolan mereka. Setelah selesai makan siang mereka di sebuah cafe, mereka bertiga memutuskan untuk kembali melanjutkan acara mereka.
Kini mereka berada di sebuah toko yang menjual berbagai pernak-pernik perhiasan. Shani dan kedua teman nya sedang berada di area tempat berjualan gelang dan kalung.
"Eh. Kita beli gelang couple yuk."ajak teman Shani yang bernama Ashel pada dua teman nya.
"Buat apa deh Acel?"tanya teman Shani satu lagi yang bernama Adel yang adalah pacar Ashel.
"Iih Adel. Buat simbol persahabatan kita bertiga lah Del"jawab Ashel dengan cemberut.
Adel tersenyum dan mengacak pelan rambut pacarnya itu gemas. Dan memilih untuk membantu kekasihnya itu memilih-milih gelang yang akan mereka beli.
Sedangkan Shani hanya diam saja menyimak kedua teman nya itu.
"Sayang, gimana kalau yang ini aja?"
Shani menolehkan kepalanya kearah suara yang didengarnya yang tentu saja bukan dari dua teman nya itu.
Shani sedikit menajamkan matanya untuk bisa melihat pemilik dari suara yang sepertinya dirinya kenal.
"Kak Nina?"lirih Shani menyebut nama orang yang dilihatnya.
"Iya. Itu bagus sayang. Cocok banget kalau dipakek sama kamu."
"Kita beli yang ini aja ya. Sini aku pakein"
Shani terus memperhatikan dua orang yang sedang asik dengan dunia mereka tanpa tau jika ada orang yang memperhatikan dari arah yang tak jauh dari mereka.
"Tuh kan. Makin cantik. Makin sayang dan cinta deh aku sama kamu sayang."orang itu mencium sekilas bibir Nina yang membuat wajah gadis itu memerah karena malu.
Shani tentu tak melewatkan kejadian yang baru saja terjadi. Tentu juga dengan rasa terkejutnya. Matanya terus memperhatikan dua orang itu hingga mereka tak lagi terlihat.
"Shan."
"Ci Shani!"
Shani terlonjak kaget karena panggilan dari Ashel yang mengagetkan nya.
"Astaga Cel. Kaget tau"ucap Shani dengan tangan nya yang mengusap dada nya, kaget.
"Habisnya dari tadi dipanggilin gak nyahut-nyahut."jawab Ashel.
"Liatin siapa sih ci?"tanya Adel.
Shani menggelengkan kepalanya.
"Bukan siapa-siapa kok. Gimana? Udah nemu gelang yang buat tanda persahabatan nya belum?"tanya balik Shani mengalihkan atensi Adel yang mulai kepo.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDESTRUCTIBLE
FanfictionHanya cerita halu dari author yang dituangkan dalam cerita. Silahkan baca bagi yang berminat. Budayakan beri vote ygy