👰👰

2.5K 228 20
                                    

Masih flashback ya ☺️

Happy reading ⬇️


Shani POV

Aku memandang layar laptop didepan ku dengan malas. Sebenarnya pekerjaan ku sudah selesai sejak 10 menit yang lalu. Fikiran ku kembali kejadian tadi pagi di jalanan depan rumah mami papi nya kak Sisca. Aku begitu terkejut saat seorang wanita tertabarak mobil tepat di samping ku tadi. Entah mengapa aku merasa jika mobil yang menabrak wanita tadi seperti ingin menabrak ku, mencelakai ku. Namun naas ternyata malah wanita tadi yang menjadi korban.
Saat mobil itu kabur dan melintas di depanku aku sedikit bisa melihat pengemudi itu menatapku tajam.

Ck. Sungguh tak bertanggung jawab. Semoga saja polisi cepat menemukan mobil dan pelaku penabrakan itu. Dan untung nya wanita tadi masih bisa diselamatkan nyawanya meski sekarang masih dalam keadaan koma. Aku harus berterimakasih pada wanita tadi saat dia sudah siuman.

Brakk

Aku terlonjak kaget saat pintu ruangan ku dibuka paksa. Menatap bingung pada laki-laki yang juga sedang menatap ku dengan raut khawatir?

"Kak Sakti?"ucapku bingung karena dengan tiba-tiba kakak laki-laki ku ini berada di kantor ku.

Kulihat kak Sakti berjalan ke arahku dan dengan gerakan cepat menarik tanganku untuk berdiri dan langsung memelukku erat.

"Kamu gapapa kan? Apa ada yang terluka? Apa perlu kita kerumah sakit?"

Aku mengernyit kala mendengar serentetan pertanyaan dari kak Sakti pada ku. Aku mencoba melepaskan pelukan kak Sakti dan menatap nya dengan bingung.

"Kakak kenapa deh?"tanya ku balik.

"Aku gapapa kak. Kak Sakti bisa lihat sendiri kan kalo aku baik-baik saja."lanjutku. Bisa ku lihat jika kak Sakti menghela nafasnya. Kenapa sih? Kok aku jadi bingung sendiri gini.

Kak sakti menatapku dan kemudian mencium keningku. Aku menutup mataku saat kak Sakti melakukan nya.

"Syukurlah kamu baik-baik saja sayang. Kakak sangat khawatir saat kakak dapat kabar dari anak buah kakak jika kamu hampir saja tertabrak mobil tadi pagi"

Oh jadi itu alasan nya kenapa kak Sakti bersikap seperti ini padaku.

"Dira gapapa kak."ucapku seraya ku tersenyum pada kakak laki-laki ku ini.

Siapa yang menyangka jika ternyata pengusaha muda sukses SAKTYA OCTA TANUMIHARDJA adalah kakak kandung ku. Aku sendiri pun juga tak percaya awalnya saat aku baru tau jika aku adalah anak bungsu keluarga Tanumihardja. Namun kak Veranda serta keluarga Tanumihardja meyakinkanku dengan memberikan semua bukti-bukti bahkan tes DNA yang mereka miliki membuatku yakin jika mereka adalah memang keluargaku. Tapi kenapa Ayah dan Bunda dulu tak pernah cerita soal ini padaku saat mereka masih hidup?

"Hei"

Aku tersadar dari lamunanku kala kak Sakti mengusap pipi ku.

"Mikirin apa?"tanya kak Sakti yang dibalas dengan gelengan.

"Yakin?"tanyanya lagi dan kubalas dengan anggukan. Ah kenapa kakak ku ini jadi cerewet banget sih. Gak kayak kak Sakti yang ku kenal selama ini, yang dingin, cool, cuek.

"Kakak gak jadi pergi ke Swiss? Bukankah semalam bilang kalau mau pergi ke Swiss?"tanya ku saat aku mengingat jika seharusnya kak Sakti pergi ke luar negeri karena adanya urusan disana. Kulihat kak Sakti mengangguk.

"Nanti siang kakak berangkat."jawabnya. Ah sudah kembali ternyata sifat kakak ku yang sempat hilang tadi.

Shani POV end

INDESTRUCTIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang