👰👰

1.5K 188 19
                                    

Happy reading ⬇️






"OMA JANGAN BOHONG SAMA GRACIA!!!"

"DIMANA OMA SAMA OPA MENYEMBUNYIKAN SHANI!!"

dua orang lanjut usia itu menatap penuh amarah pada sang cucu yang beberapa menit lalu datang ke kediaman nya dengan mendobrak pintu dan dengan suara tinggi dan penuh amarah mencerca dengan tuduhan yang tak dimengerti oleh mereka.

"Bisakah kamu tidak berbicara kasar pada kami Shania Gracia!"ucap Opa Gracia denga menekankan ucapannya di nama cucunya.

Oma menatap cucunya yang sekarang di hadapannya ini terlihat sangat berantakan.

"Kami memang tidak menyukai Shani di keluarga Harlan. Namun kami tidak Setega itu untuk memisahkan seorang ibu dengan anaknya."Oma Gracia berucap dengan menatap lurus kearah mata cucunya.

"Mungkin kamu memang sudah menyakiti istrimu itu dengan kata-kata kasar kami, namun kami tidak akan melakukan hal yang akan merugikan kami"lanjut sang Oma.

Yah memang benar setelah hari itu, hari dimana Gracia berucap hanya akan berkunjung tiga bulan sekali ke kediaman mereka, dua orang lanjut usia itu tak banyak melakukan hal-hal yang menyakiti Shani. Mungkin mereka sudah sedikit bertobat. Hanya sedikit.

Gracia menatap kedua orang lansia didepannya itu dengan penuh selidik mencoba mencari letak kebohongan dari Oma Opa nya itu.

Gracia bangkit dari duduknya dan mulai melangkah meninggalkan ruang tamu namun sebelum benar-benar meninggalkan rumah itu, sekali lagi Gracia memperingatkan dua orang yang berbeda umur yang jauh dengannya.

"Jika sampai terbukti kalianlah dalang dari semua ini, Gre tak akan pernah memaafkan kalian"

Ucapa dari sang cucu itu membuat dua lansia itu terkejut dan cukup membuat mereka khawatir.

Gracia melajukan mobil miliknya menuju sebuah perusahaan yang sangat terkenal di ibu kota. Memarkirkan mobilnya di area parkir dan segera turun dari mobilnya, berjalan masuk ke perusahaan besar itu. Para karyawan yang sudah hafal dan tau siapa Gracia pun menundukkan kepala mereka sebagai rasa hormat mereka.

Ting

Pintu lift yang dinaiki oleh Gracia terbuka dan dengan segera Gracia keluar dari dalam lift menuju ruangan yang ada di ujung lorong lantai 15 gedung perusahaan ini. Dan tapa mengetuk terlebih dahulu, Gracia lantas langsung masuk kedalam ruangan yang membuat pemilik ruangan itu terkejut akan kehadiran Gracia.

"Bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk? Apa gunanya ada pintu sebagai pemisah jika tak digunakan"ucap seseorang pemilik ruangan itu yang menatap Gracia.

Tak memperdulikan ocehan orang didepannya, Gracia langsung saja duduk di kursi yang ada di sebrang orang itu.

"Bukan Oma dan Opa"orang yang ada di depan Gracia mengangkat sebelah alisnya. Bingung akan ucapan dari wanita didepannya ini.

"Maksudnya?"tanya orang itu.

"Bukan Oma dan Opa pelakunya"jawab Gracia. Orang di depan Gracia itu mengangguk paham.

"Bagaimana dengan Nina?"tanya orang didepan Gracia lagi membuat Gracia diam dan berfikir tentang seseorang yang disebutkan namanya oleh orang yang duduk didepannya itu.

"Bukankah dia sangat membenci istri mu dan sampai sekarang tak pernah merelakan mu bersamanya? Ada kemungkinan dia bisa melakukan nya"Gracia tak menanggapi ucapan dari orang didepannya. Dirinya masih berfikir kemungkinan-kemungkinan apa yang diucapkan oleh orang didepannya itu benar.

"Selidiki dulu. Jangan gegabah. Kita tak tau apa yang akan terjadi dengan Shani jika kita gegabah"Gracia lantas menatap orang didepannya dan mengangguk. Membuang nafasnya kasar dan menyandarkan punggungnya di sandaran kursi yang didudukinya. Memejamkan matanya.

INDESTRUCTIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang