°°°°°°°°°°°
Shani berjalan masuk ke area kampus tempat Gracia menempuh pendidikan. Di tangannya ada berkas milik Gracia yang tertinggal. Shani mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Gracia yang tadi katanya sedang menuju ke tempat Shani menunggu.
"Loh, Shani kan?"
Shani sedikit terkejut saat seseorang memanggil namanya. Menatap perempuan yang berada di sampingnya.
"Emm. Kak Ve?"tanya Shani ragu takut dirinya salah orang.
Perempuan yang ternyata adalah Veranda itu tersenyum dan mengangguk.
"Kamu ngapain disini?"tanya Veranda menatap Shani bingung, pasalnya Shani masih menggunakan seragam sekolah SMA, lengkap dengan tas ransel yang ada di punggungnya.
Shani menunjuk pada sebuah berkas yang ada di tangannya pada Veranda.
"Nganterin ini, punya kak Gracia. Ketinggalan."jawab Shani.
Veranda mengangguk kan kepalanya paham maksut dari gadis didepannya itu.
"Duduk disana aja yuk. Biar gampang juga Gracia nya nyari kamu."Veranda mengajak Shani duduk di kursi yang ada di samping taman buatan yang ada di kampusnya.
"Kak Ve juga kuliah disini?"Shani mulai membuka suara dengan bertanya.
Veranda menggelengkan kepalanya. Shani mengangkat sebelah alisnya bingung dengan jawaban yang diberikan oleh perempuan di sampingnya.
"Aku mengajar disini."jawab Veranda.
"Oh. Kakak salah satu dosen disini."Shani mengangguk-angguk mengerti.
Shani dan Veranda mengobrol dan bercanda. Bahkan tanpa disadari oleh Shani jika dirinya begitu cepat akrab dengan perempuan yang baru ditemui nya beberapa hari lalu.
"Shani."
Shani menolehkan kepalanya dan kemudian tersenyum sangat manis pada orng yang sejak tadi ditunggunya.
"Kak Ge."Shani berdiri dari duduknya.
Ada pancaran kebahagiaan dari mata Shani saat Gracia orang yang di tunggu nya akhirnya datang. Namun pancaran kebahagiaan itu langsung sirna saat melihat gadis lain berada di belakang Gracia dengan tangan yang melingkar di pinggang Gracia.
Shani sedikit terkejut saat berkas yang sejak tadi di pegang nya diambil oleh Gracia, Shani menatap Gracia yang juga sedang menatapnya dengan tatapan dinginnya.
"Makasih udah nganterin. Baiknya kamu cepet pulang"ucap Gracia dingin.
Shani hanya mengangguk tanpa menjawab.
"Dia masih mau jalan sama saya"
Shani, Gracia dan Nina yang sejak tadi memeluk Gracia dari belakang langsung menatap Veranda.
"Loh. Bu Veranda kenal sama dia?"tanya Nina.
Veranda mengangguk dan merangkul bahu Shani yang membuat Shani terkejut dan juga melirik Gracia yang sekarang menatap tak suka pada dosennya.
"Yuk Shan. Kita jalan-jalan."ajak Veranda.
Veranda menggenggam tangan Shani dan menarik Shani pergi dari tempat itu, Shani mau tak mau mengikuti langkah perempuan di depannya.
'semoga kak Gracia gak marah sama shani'
°°°°°°°°°°°°
"Mah, seharusnya mamah jangan seperti itu sama Shani"
Hendy menatap sang mama yang duduk di seberang nya. Sedangkan papa nya hanya diam menyimak obrolan anak dan ibu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDESTRUCTIBLE
FanfictionHanya cerita halu dari author yang dituangkan dalam cerita. Silahkan baca bagi yang berminat. Budayakan beri vote ygy