Happy reading ⬇️
Rumah tangga Gracia dan Shani sudah berjalan selama 4 tahun. Dan hari ini adalah hari anniversary pernikahan mereka yang ke 4 tahuj dimana bertepatan dengan hari kelahiran putra mereka yaitu Zyan yang genap berumur 3 tahun. Di kediaman pasangan GreShan kini sudah ramai didatangi oleh orang-orang yang mereka undang di acara spesial. Tak banyak yang mereka undang hanya orang-orang terdekat dan juga keluarga saja. Bahkan terlihat Oma dan Opa Gracia yang juga ikut hadir di pesta sederhana itu.
"Selamat ya Gre, Shani. Happy birthday juga buat jagoan kecil kita"
"Happy birthday Zy si jagoan Tanumihardja. Dan selamat ya buat kalian Gre, Shani"
Segala ucapan dan doa yang mereka terima sangatlah membuat pasangan yang sedang berbahagia itu begitu beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang yang begitu tulus terhadap mereka.
Meski tak semua berjalan dan berakhir bahagia namun selama mereka berjalan dan terus bersama bergandengan tangan erat, mereka yakin hal apapun akan bisa terlewati. Seperti beberapa waktu kemarin saat Shani dan Gracia memutuskan untuk kembali menjalani program kehamilan dan setelah menunggu dan hasil yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan. Program kehamilan yang mereka jalani tidak berjalan dengan sukse, Shani tidak mengandung.
Sedih? Tentu saja. Kecewa? Sudah pasti. Namun Gracia dan Shani tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan karena bagaimanapun masih ada Zyan yang sangat membutuhkan kasih sayang dan waktu dari mereka berdua yang saat itu umur baby Zy masih dua tahun. Mereka saling menguatkan satu sama lain dan bersama bangkit dari kesedihan.
Acara sederhan itu telah berakhir beberapa jam yang lalu, kini tinggal sisa-sisa pesta yang masih belum selesai di bereskan. Shani di bantu juga dengan anggota keluarga nya membersekan sisa pesta yang hanya tinggal beberapa barang saja, selebihnya para art yang menyelesaikan.
"Shan, masih belum ada tanda-tanda nya ya?"
Shani yang mendapat pertanyaan dari Nadila, kakak iparnya itu hanya menggeleng.
"Mungkin memang belum dikasih kak"Nadilla yang mendengar itu hanya mengangguk dan tersenyum seraya tangannya mengusap pucuk kepala adik iparnya.
"Shan ini di taro dimana? Banyak banget sumpah kado nya"tanya Sisca yang sedang kerepotan membawa setumpuk kado dari para tamu undangan untuk Zyan.
"Di kamar Zy aja kak"jawab Shani yang langsung dituruti oleh Sisca.
Dari arah ruang keluarga sayup-sayup terdengar suara tangisan Zy yang cukup keras membuat Shani yang sedang sibuk membantu para art nya menjadi terkejut karena setaunya tadi saat dirinya melintas tak jauh dari ruang keluarga sang anak terlihat sedang asik bermain bersama Gracia dengan keluarga yang lain.
"Bunda"
Shani melihat Gracia yang menggendong sang buah hati yang sedang menangis itu berjalan kearahnya. Kedua tangan anaknya sudah terulur minta untuk segera digendong olehnya dan dengan sigap Shani segera meraih tubuh putranya kedalam dekapannya.
"Kok nangis? Kenapa?"tanya Shani disela dirinya menenangkan sang anak.
"Biasa. Gak mau diajak sama uyut Harlan"jawab Gracia. Shani mengangguk paham, memang Zyan tak pernah mau dan selalu menangis jika dirinya akan digendong ataupun didekati oleh Oma Opa nya Gracia. Shani pun juga tak paham kenapa anaknya bisa begitu tak nyamannya dengan kedua uyutnya itu. Bagaimanapun anaknya masih darah daging Oma Opa Harlan.
.
.
.
Shani, Adel dan Ashel saat ini sedang makan siang bersama setelah cukup lama mereka jarang berkumpul setelah Shani menikah kembali dengan Gracia, pertemuan mereka dapat dihitung dengan jari yang membuat Ashel yang memang dari dulu paling cerewet diantara mereka selalu mengeluh jika sedang bertelfonan dengan Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDESTRUCTIBLE
FanfictionHanya cerita halu dari author yang dituangkan dalam cerita. Silahkan baca bagi yang berminat. Budayakan beri vote ygy