Happy reading ⬇️
Flashback off
Normal POV
Gracia menatap tak percaya dan penuh cinta pada makhluk mungil yang kini berada di gendongan nya. Malaikat kecil nya yang baru saja lahir di dunia beberapa puluh menit yang lalu. Tertidur nyaman dalam dekapan nya, tanpa terusik dengan keriuhan yang ada di dalam ruangan rawat yang ditempati nya.
"Ya ampun ganteng banget sih cucu mami"
"Iya mi, ponakan gue ganteng banget"
"Ih lucunya"
"Jadi pengen punya yang kayak gitu"
"Ih pipinya gembul"
"Sayang kita buat lagi yuk, yang kayak gitu"
"Jangan macem-macem deh"
Gracia tersenyum senang karena malaikat kecilnya membawa kebahagiaan untuk otang-orang terdekat nya. Usapan lembut di lengan nya mengalihkan perhatian nya. Menoleh dan melihat seseorang yang saat ini menampilkan senyum manis yang selalu bisa membuat nya berkali-kali jatuh cinta.
"Sini. Waktunya nenen baby nya"ucap seseorang itu dengan lembut.
Gracia kembali menatap malaikat kecilnya yang kini telah membuka matanya dan bibirnya bergerak-gerak seperti mencari sesuatu. Segera dirinya menyerahkan bayi mungilnya pada sang istri yang tentu saja dengan sigap dan hati-hati menerima bayi itu dan memberikan ASI pada sang bayi. Gracia menutupi kepala bayinya dan dada milik istrinya itu agar tak ada yang melihat.
"Gre, Shan. Kalian udah nyiapin nama kan buat baby kalian?"
Gracia tak langsung menjawab karena memang dirinya belum menyiapkan nama untuk bayi nya. Begitupun dengan Shani yang juga diam namun dirinya menatap kearah Gracia.
"Parah Lo gre. Lo belum nyiapin nama buat anak Lo"ucap Sisca yang hanya di balas cengiran oleh Gracia.
"Udah-udah kok malah jadi berantem sih."lerai mami Sisca.
"Gre. Mama sama papa kamu udah kamu kasih kabar?"mami Sisca bertanya pada Gracia yang dibalas anggukan.
"Iya Mih, gre udah telfon mama tadi. Mereka lagi dijalan sekarang. Tadi Calli chat"ucap Gracia.
Tak berselang lama pintu ruang rawat Shani terbuka, masuklah mama papa dan adik Gracia dengan wajah yang berseri bahagia.
"Aku mau lihat ponakan aku dong, ci"ucap Calli semangat.
Shani tersenyum saat adik iparnya itu begitu antusias akan kelahiran putra nya. Calli dengan senang dan gemas nya selalu menoel-noel pipi bayi itu.
"Ih gemes nya. Pengen gigit deh"ucap Calli yang langsung mendapat sentilan di telinganya.
"Macam-macam gak bakal Cici kasih izin buat lihat anak Cici kamu ya"ancam Gracia pada sang adik.
"Bercanda ci. Astaga"jawab Calli dengan cemberut dan tangannya yang mengusap-usao telinganya yang disentil oleh Gracia.
Nadia berjalan mendekat dan duduk disamping kanan Shani, memeluknya dari samping dan mengecup kening Shani.
"Selamat ya sayang. Mama senang dan bahagia karena kamu dan cucu mama sehat-sehat"ucap Nadia dengan air mata yang mengalir di pipinya.
Shani tersenyum dan mengangguk.
"Makasih Ma. Makasih"balas Shani.
"Mama boleh gendong?"tanya Nadia ya g tentu saja diangguki oleh Shani.
Dengan perlahan Nadia menggendong cucu pertamanya itu dengan hati-hati.
"Mirip kamu Shan"ucap Nadia.
"Setuju Nad. Aku kira cuma aku saja yang berfikir jika baby nya mirip Shani"ucap mami Sisca. Nadia mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDESTRUCTIBLE
FanfictionHanya cerita halu dari author yang dituangkan dalam cerita. Silahkan baca bagi yang berminat. Budayakan beri vote ygy