Seokjin, Namjoon, Jimin dan Jungkook tentunya beradaa di mobil Namjoon. Sedangkan Taehyung, Kai, Taemin, Kyungso dan Minho memakai mobil Taemin.
Semuanya hening di perjalanan, Taemin yang fokus mengekori mobil Namjoon dan Seokjin yang mengendarai sesuai arahan Jimin.
Tanpa semua sadari, Yoongi menunduk dengan tangan gemetar hebat. Pikirannya tak bisa tenang sama sekali.
Tangannya yang menggenggam novel keluaran terbaru Hobie itu terus mengeluarkan keringat. Yoongi takut.
"Apa masih jauh?" Tanya Jungkook yang terus melihat jalan. Ia juga sebenarnya sangat khawatir, tapi ia tak mau membuat suasana tak enak karena kekhawatirannya.
"Masih..." Lirih Jimin. Matanya sudah berkaca-kaca dari tadi. Ia pun takut terjadi sesuatu pada Hoseok.
"Aahhh..." Semuanya mengalihkan atensinya pada Yoongi yang duduk di sebelah Jimin.
Pria itu menangis dengan menutup wajahnya. Baru kali ini Jungkook melihat Yoongi dengan keadaan seperti ini. Akhirnya air mata lolos dari mata Jungkook.
Jimin yang sudah berusaha menahan air matanya dari tadi jadi ikutan menangis. Namjoon menghela napasnya dan menatap Seokjin yang mengusap air matanya juga.
Seokjin tak boleh kehilangan kendali, ia tengah membawa banyak nyawa sekarang.
"Dia pasti akan baik-baik saja" ujar Namjoon berusaha menenangkan suasana yang menyedihkan.
"Iyaa..." Jimin mengusap air matanya kasar.
Semuanya tampak begitu diselimuti awan mendung hingga...
Brrr brbbb bbrrbb rrrr
Mobil berhenti begitu saja.
Seokjin tampak celingukan dan menatap Namjoon akhirnya.
"Sudah kubilang mobilku tua" ingat Namjoon, ikut menatap Seokjin yang terlihat menahan kesalnya.
Ayolah, Seokjin sudah berusaha menahan tangisnya sekarang ia harus menahan amarahnya.
"Mogok?" Tanya Yoongi yang mengintip di balik telapak tangannya. Jangan lupa ia masih menangis saat ini.
Jimin menghela nafasnya, bisa-bisanya disaat seperti ini mobil Namjoon mogok. Jimin tertawa getir menatap Namjoon yang mengangguk.
Kendaraan Namjoon memang sudah tua terbukti dengan beberapa kali mesin mati. Semuanya tak ada yang marah karena suasana sedang sedih kala itu.
Tak ada yang memikirkan cara agar mobil hidup kala mogok, yang terlihat pusing justru Taemin dan Minho.
Untung saja Minho ikut perjalanan, pria itu mengerti banyak tentang mesin.
"Menyebalkan sekali" Jungkook menggerutu pelan, ia kesal pada Namjoon sebenarnya. Tapi mau bagaimana lagi mobil Namjoon lah satu-satunya kendaraan untuk mereka saat ini.
Taehyung yang melihat teman-temannya begitu terlihat putus asa merasa kasihan. Jujur saja ia juga khawatir tapi egonya lebih tinggi sekarang.
.
.
.Semuanya turun dari mobil, menatap sebuah rumah yang cukup sederhana. Jimin bilang Hoseok sudah pulang ke rumahnya dari rumah sakit. Tujuan awal mereka akhirnya diubah dan langsung ke rumah Hoseok.
Sudah banyak orang yang berkumpul di rumah Hoseok.
Yoongi dan Taehyung seperti terpaku di tempat, tak bisa menggerakkan tubuh mereka sama sekali. Berbeda dengan Jimin yang langsung berlari tunggang langgang saat dia melihat ada ayahnya di sana.
"Ini?" Taemin tak bodoh untuk menyadari ada yang tak beres di sini.
Seokjin yang sedari tadi menahan diri untuk tak menangis kini ia menangis di pelukan Namjoon.
Bagaimana rasanya bila aku tak lagi merasakan panas matahari?
Dunia seakan runtuh di pandangan Yoongi. Ia berjalan perlahan dengan menggenggam tangan Taehyung.
Memasuki area yang ramai orang.
Mata Taehyung menatap sosok ibu yang dulu begitu ia dambakan. Kerutan di dahinya menandakan ia sudah begitu berumur.
Taehyung tak sadar terlah meneteskan air matanya saat menatap ibu Jung menangis di pelukan Hyenbi.
.
.
.Hoseok, sosoknya yang penuh energi positif dan senyum secerah mentari kini terbingkai apik di sebuah figura dengan banyak bunga di sekelilingnya.
"Ini mimpi" Yoongi menunduk dan kakinya lemas. Novel yang sedari tadi ia peluk kini jatuh di lantai.
"Hobieee!!!" Jimin dan Jungkook merengek saat melihat senyum cerah Hoseok yang tengah di pajang. Berharap ini hanya Prank semata.
"Kenapa dia mati?" Taehyung bergumam, jujur saja ia tak pernah mengharapkan kematian Hoseok.
Ia memang benci, benci dengan segala keberuntungan Hoseok.
Tapi, mendapati ia pergi dari dunia adalah hal yang tak pernah Taehyung bayangkan.
Di luar Seokjin menangis histeris dan ditenangkan oleh Namjoon. Meski sebenarnya Namjoon juga tak bisa menahan air matanya.
Seokjin dan Namjoon bahkan belum melihat figura Hoseok, tapi tanpa begitupun keduanya tahu Hoseok telah meninggalkan mereka.
Hoseok yang dulu begitu mereka benci, Hoseok yang tak pernah mencoba mengusik mereka, Hoseok yang berusaha menanggung semuanya sendirian, Hoseok yang selalu tersenyum seperti tak memiliki beban, Hoseok yang hangat dan penuh cinta. Hoseok yang seperti itulah yang Tuhan ambil dengan cepat, meninggalkan semua luka dan suka di kehidupannya.
Tbc
Nangiiissss..... 😭😭😭
Inilah alasanku sulit banget nulis cerita iniii...
Semoga Hoseok asli terus sehat ya My... Ini cuman ff dan bukan doa... Aku sama sekali nggak ngedoain Hoseok yang buruk-buruk...
My sunshine terus sehat yaaaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Starlight (hopealone)
Fanfiction'Dia adalah seorang pria yang sangat bercahaya, bagaikan matahari di siang hari dan bulan di malam hari' Kerja kerasnya mengantarkan dia menuju sebuah kesuksesan gemilang dimata teman-temannya. Namun, semua orang tak pernah tau apa yang tengah ia pi...