Kalo ada typo maafin yaaa
_____💜💜💜💜💜💜💜____
Hoseok semakin rajin menulis di laptopnya hingga larut malam. Mengejar ketertinggalannya karena rancangan alur cerita yang telah ia buat hancur tempo lalu.
Ia lelah tapi tak ada pilihan lain, satu-satunya waktu yang bisa ia manfaatkan adalah waktu malam. Selain itu seminggu akhir-akhir ini Hoseok disibukkan dengan latihan Dance, pekan depan akan ada pertandingan dan Hoseok salah satu yang terpilih.
Hoseok sebenarnya tak enak dengan Namjoon yang tak terpilih, ia bahkan sempat mendengar Taehyung mengobrol dengan Namjoon mengenai terpilihnya dirinya.
Hoseok tahu seberapa Namjoon berusaha keras agar terpilih, tapi Taemin dengan tak pikir panjang menunjuk Hoseok dan Minho agar melakukan Dance Couple yang cukup rumit.
Selain mengenai Namjoon, Hoseok juga sedikit merasa kasihan pada Jungkook mengenai Jin yang dipilih oleh Chen sebagai penggantinya kelak. Bukannya Hoseok tak mengakui wibawa dan kemampuan Jin, Hoseok sepenuhnya mendukung dan senang atas pencapaian Jin. Hanya saja melihat Jungkook yang begitu terbebani sungguh membuat Hosoek tak enak hati.
Hoseok meregangkan otot lehernya yang pegal. Menulis selama ini ternyata menguras energinya. Sebenarnya Hoseok juga tak nyaman bergadang sampai selarut ini. Ia ingat akhir-akhir ini makhluk hitam itu selalu muncul saat ia bangun tidur atau terbangun pada malam hari. Memang kemunculannya sekarang jauh lebih sering dibanding dulu. Lalu apakah malam ini sebenarnya ia ditemani makhluk itu?
Ihhhh, Hoseok merinding mengingatnya. Apa perkataan Jimin tempo lalu mengenai dia yang ketempelan makhluk halus benar??
Apa Hoseok harus cerita pada Jimin sekarang juga, pasalnya sekarang bulu kuduk Hoseok berdiri.
Buru-buru Hoseok menutup latopnya, ia sudahi saja malam ini. Menyimpan laptop dengan apik di nakas kemudian merik selimutnya sampai menutupi wajah. Tangannya meraba-raba sisi bantal dan langsung menarik benda pipih yang akan ia gunakan menghubungi Jimin.
Hoseok mendial no Jimin dan meletakannya di telinga.
Tut
Tut
Tut
"Nomor yang anda panggil tidak menja.."
Hoseok kesal, ia mendial no Jimin lagi dan berharap Jimin mengangkatnya.
Tut
Tut
"Haloo"Hosoek senang, setidaknya ada yang bisa ia ajak berbicara.
"Jim" panggil Hoseok pelan dan mendapat deheman dari Jimin.
"Ada apa Seok?? Kau mengganggu tidurku" ujar Jimin dengan suara serak khas bangun tidur. Hosoek tahu Jimin pasti terganggu.
"Temani aku mengobrol" Hoseok berbisik takut teman-teman sekamarnya mendengar.
"Yaiisshh.. apaan sih aahh... Aku mengantuk! Aku tutup teleponnya" hampir saja Jimin menutup teleponnya sampai Hoseok sedikit berjengit.
"Aku rasa kau benar mengenai makhluk halus" perkataan Hosoek barusan adalah penutup paling mengejutkan untuk Jimin. Jimin bahkan membulatkan matanya kaget menatap layar ponsel yang sudah mati.
"Sialan si Hoseok" Jimin melempar ponselnya asal ke kaki dan langsung menutupi tubuhnya dengan selimut.
Di sisi lain Hoseok masih menggenggam erat ponselnya dibalik selimut dan berusaha tertidur.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Starlight (hopealone)
Fanfiction'Dia adalah seorang pria yang sangat bercahaya, bagaikan matahari di siang hari dan bulan di malam hari' Kerja kerasnya mengantarkan dia menuju sebuah kesuksesan gemilang dimata teman-temannya. Namun, semua orang tak pernah tau apa yang tengah ia pi...