Sudah lebih dari seminggu semuanya telah kembali normal. Meski tak seluruhnya normal.
Taehyung yang menyalahkan dirinya sendiri bahkan Jungkook jengah melihatnya.
Yoongi yang terus merenung menatap novelnya dan ponsel berulang kali.
Jimin yang hilang semangat diikuti Seokjin yang jadi lesu.
Namjoon dan Jungkook lelah melihat semua temannya berubah kepribadian. Tapi, tak ada yang bisa mereka lakukan selain hanya melihat.
Secara bergantian pihak sekolah dan teman-teman lainnya berkunjung ke kediaman mendiang Hoseok.
Meski baru sebentar mereka mengenal Hoseok tapi dia sudah memberikan kesan baik di hati setiap orang. Kai dan Kyungsoo bahkan sering sekali menawarkan diri untuk menjadi penunjuk jalan, atau apapun untuk membantu yang berkaitan dengan Hosoek karena Namjoon dan kawan-kawan masih dalam masa berkabung.
Yoongi menatap novelnya dan langsung membuka halaman terkahir dari novelnya.
Ada Poto Hoseok yang tersenyum cerah di sana.
Sesuai janji Hosoek sebelumnya, ia akan mengungkap identitasnya di akhir karyanya.
Yoongi tersenyum lirih "bukan lagi akhir karya, tapi akhir hidupmu"
Waaahhh aku tak menyangka bisa membuat novel ini begitu cepat.
Kalian tahu? Ide-ide terus bermunculan seperti kembang api yang meletus tanpa henti di tahun baru.Ini menyenangkan sekali karena aku tak mengalami kehabisan ide sama sekali. Sepertinya tuhan memang mendukungku untuk berhenti dari dunia kepenulisan dan memberikan ide-ide luar biasa ini padaku untuk terakhir kalinya.
Aku berterima kasih pada kalian yang masih setia membaca karyaku. Aku senang sekali karena aku pernah mengecap kesuksesan di novel sebelumnya.
Ahhh kalian tahu? Rasanya menyenangkan saat aku dengar kalau novel ini langsung diterima. Benar-benar tak ada hambatan bukan?
Sesuai janjiku, ini adalah novel terkahir dariku Karena aku telah mengungkap identitas ku.
Untuk orang tuaku yang telah melahirkan ku ke dunia ini, semoga kalian bangga melihatku di atas sana. Untuk orang tua angkatku, terima kasih karena kalian sudah membuatku merasakan kembali kekeluargaan yang begitu aku rindukan dulu.
Untuk adikku Hyenbi, jada dirimu baik-baik. Aku tak suka saat kau merintih keesakitan. Semoga kau bisa sembuh dan bermain bersama teman-teman mu.
Terakhir untuk semua teman-temanku yang hadir di kehidupanku. Aku bahagia telah mengenal kalian. Karena kalianlah aku mengenal Suka dan Luka. Aku sangat berterima kasih karena kalian akhirnya mau menerimaku. Aku juga minta maaf untuk kebodohanku di waktu-waktu sebelumnya.
Aku tahu orang-orang yang pernah ku temui adalah orang-orang terbaik yang Tuhan kirimkan untukku agar aku bisa menjalani hidup dengan tak monoton. Agar aku bisa senantiasa kuat dan mengenang kalian sampai kapanpun.
Aku menyayangi kalian semua
Dari Hobbie Jung penulis amatir yang akan meninggalkan kalian.
Yoongi memukul kepalanya keras. Ia membaca semua tulisan Hoseok yang begitu memilukan. Seakan Hosoek tahu bahwa hidupnya tak akan lama lagi.
"Kak?... Kenapa?" Tanya Jungkook mencoba menghentikan Yoongi yang memukul kepalanya.
Namjoon yang melihat itu langsung mengambil novel Yoongi. Betapa kagetnya ia saat melihat Poto Hoseok di halaman terakhir.
"Jadi... Selama ini..." Lirih Namjoon, ia menatap Yoongi pilu. Namjoon tak bisa bayangkan betapa hancurnya Yoongi saat ini.
Namjoon tahu betapa berharganya novel milik Yoongi yang mewarnai masa remajanya. Namjoon tahu novel dari Hobbie Jung ini membuat Yoongi mendapatkan semangatnya lagi.
Lalu? Kali ini Yoongi harus apa?
.
.
.Taehyung merenung di Roftop asrama. Angin dingin yang menyapanya seakan menyayat luka hatinya.
Taehyung menyesal jika harus dijabarkan.
Kepergian Hoseok yang tak pernah Taehyung bayangkan membuat hatinya terpukul hebat.
Andai saja saat itu Taehyung mengajak Hosoek bicara dan menyudahi salah pahamnya mungkin Taehyung tak akan begitu menyesali hidupnya.
Taehyung seperti tak berguna hidup di dunia. Apakah ini hukuman untuknya? Apa yang telah ia lakukan di kehidupan sebelumnya? Belum cukupkah semua penderitaan yang ia alami? Kenapa saat Taehyung sudah sedikit mampu menerima Hoseok, Hoseok pergi meninggalkannya?
Meninggalkan sebuah penyesalan di hati Taehyung. Taehyung bahkan belum meminta maaf pada Hoseok.
Setelah melihat kondisi keluarga Jung, Taehyung bahkan menampar pipinya sendiri. Hoseok hidup tak jauh berbeda darinya.
Seharusnya Taehyung tak egois dan merasa bahwa hanya dirinyalah yang paling menderita.
Taehyung benar-benar merasa bodoh kala itu.
Taehyung yang selalu merasa bahwa dirinya yang paling menderita kini tertampar kenyataan. Hoseok bahkan hidupnya lebih menderita darinya.
Ingin rasanya Taehyung menyusul Hoseok saat ini. Meminta maaf dan memeluk Hoseok sahabat kecilnya.
Taehyung ingat betapa ia menyayangi Hoseok dulu, betapa ia membangga-banggakan Hoseok dulu. Hoseok yang ceria dan tak pernah menyerah, Taehyung begitu menyukainya.
Kenapa juga tuhan memberikan otak sebiji jagung padanya? Kenapa Taehyung harus begitu bodoh?
Taehyung tak suka hidup di dunia.
Namun semua pikiran itu tiba-tiba ditepis saat ia sadar Namjoon datang dan memeluknya. Namjoon yang tak kuasa melihat tangisan Yoongi kini memeluk Taehyung yang sama rapuhnya.
Tak ada tempat untuk Namjoon saat ini. Biarlah sekarang Namjoon ikut menangis di pelukan Taehyung. Ia tak bisa untuk terus pura-pura biasa saja demi teman-temannya.
Tbc
Tinggal satu eps lagi guys.... 😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Starlight (hopealone)
Fanfiction'Dia adalah seorang pria yang sangat bercahaya, bagaikan matahari di siang hari dan bulan di malam hari' Kerja kerasnya mengantarkan dia menuju sebuah kesuksesan gemilang dimata teman-temannya. Namun, semua orang tak pernah tau apa yang tengah ia pi...