Kereta ekonomi melaju dengan Hoseok berada di dalamnya, ia menatap jendela seperti ia menikmati pemandangan. Pikiran Hoseok berkeliaran kemana-mana, mengenai jadwal latihannya untuk ikut lomba, mengenai cerita yang ia buat harus rampung sesuai target dan sejumlah uang yang ia ingin dapatkan.
Sebenarnya Hoseok tak dapat berharap banyak pada perlombaan dance, ia ragu sebenarnya. Benar kata Taemin mendapat juara dua itu merupakan tantangan yang besar. Jika dia mengincar Juara satu mudah saja dengan ia berjuang keras tanpa batasan, tapi yang diinginkan Hoseok adalah juara dua.
"Hhuuffttt" Hoseok menghembuskan nafasnya perlahan.
Ting
Netranya menatap benda persegi yang menyala menampilkan nama Jimin di sana.
Hoseok...
Kalau kau sudah sampai tolong kabari yaa...
Kami mengkhawatirkanmu...Pesan singkat dari Jimin membuat hatinya mencelos, ia senang memiliki teman-teman yang baik di Seoul.
.
.
.Hoseok menyimpan barang bawaannya dan merebahkan diri di kasurnya. Menatap ponselnya dan mengirim pesan pada ibunya bahwa ia sudah di rumah.
Setidaknya Hoseok tak perlu cepat-cepat ke rumah sakit karena Hyenbi sudah melewatkan masa kritis namun belum sadar. Pikiran Hoseok berkecamuk lagi, pasti tagihan rumah sakit itu akan datang sebentar lagi.
Ting
Yoongi bilang ia sudah mentransfer uangnya padamu...
Mata Hoseok melotot kaget
Tapi, ia bilang baru sebagian..
Sungguh Hoseok bersyukur seklai mendapat pesan bahagia dari Hanbin. Tapi ngomong-ngomong..
Dari mana Yoongi Hyung tau rekeningku?
Aku yang memberitahunya, kau kan sudah memberitahu padaku..Aku akan mengeceknya, terima kasih Hyung. Tolong sampaikan rasa terima kasihku juga padanya...
Hoseok langsung melompat dari tempat tidur, ia harus mengeceknya dan segera pergi ke rumah sakit. Tanpa ba-bi-bu lagi Hoseok langsung membuka kamarnya dan melesat pergi, pertama ia harus mencari ATM, ia ingat ada satu di desanya. Hoseok berlari berusaha secepat mungkin sampai tujuan..
.
."Dia berterima kasih padamu" ujar Hanbin menatap Yoongi di sebelahnya.
"Tapi... Bukankah kau belum mendapat uangnya??" Sambung Hanbin membuat Yoongi memiringkan bibirnya.
"Lagipula nanti juga aku dibayar, apa bedanya sekarang aku mengirim padanya dan nanti?" Yoongi pergi dari ruangan dan berjalan menyusuri koridor. Awalnya ia tak akan mengirimkan Hoseok uang pribadinya, tapi setelah ia curi dengar dari Jimin akhirnya ia memutuskannya tanpa pikir panjang.
.
.
.Hoseok mematung menatap saldo di ATM nya. Air matanya keluar dan ia rasanya ingin sujud sukur sekarang juga, jumlah yang banyak sekali menurutnya. Hoseok sebenarnya tak tahu berapa uang yang ia butuhkan, tapi Hoseok sudah bersyukur sekali sekarang. Setelah mengambil kartunya ia segera pergi menuju Rumah sakit tempat Hyenbi dirawat. Pasti ibunya sekarang sedang kesulitan membujuk para perawat.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Starlight (hopealone)
Fanfiction'Dia adalah seorang pria yang sangat bercahaya, bagaikan matahari di siang hari dan bulan di malam hari' Kerja kerasnya mengantarkan dia menuju sebuah kesuksesan gemilang dimata teman-temannya. Namun, semua orang tak pernah tau apa yang tengah ia pi...