Ha27

62 16 5
                                    

Typo harap maklum

------------------------------------------------

Namjoon dan Taehyung berjalan beriringan. Sebagai orang yang lebih tua tentu Namjoon harus mendengarkan apa masalah dari adiknya ini.

Alasan Taehyung begitu membenci Hoseok Sampai ke ubun-ubun belum Namjoon temukan.

Namjoon kerap kali mengajak Taehyung kembali ke asrama, pasalnya Taehyung tak kunjung ke asrama setelah mengetahui Yoongipun juga mulai mengkhawatirkan Taehyung. Bukan lagi Jungkook yang merasa diasingkan, kini ia merasa asing di kamar tersebut meski tak ada yang sengaja mengasingkannya.

"Sebenarnya kau tinggal di mana?" Tanya Namjoon, daritadi keduanya berjalan tak henti. Namjoon bingung kenapa Taehyung terus berjalan.

"Di tempat tinggalku dulu" jawab Taehyung, jujur saja sebenarnya Jungkook lebih tahu di mana Taehyung tinggal dibanding Namjoon mengingat Jungkook adalah teman SMP Taehyung.

"Apa masih jauh?" Tanya Namjoon keheranan.

"Kau mau berkunjung?" Tanya Taahyung menatap Namjoon, tak ada cengiran khas Taehyung di sana. Raut wajah Taehyung cenderung lebih serius akhir-akhir ini.

"Boleh?" Tanya Namjoon, gila saja jika Taehyung tak mengijinkannya. Ia sudah kelelahan sekarang. Untung saja Taehyung mengangguk mengijinkan Namjoon mampir.

Namjoon heran dengan Taehyung yang bisa-bisanya memilih tinggal di tempat yang begitu jauh dari halte sedangkan ia bisa tinggal di asrama.

Pintu terbuka, Namjoon mengikuti Taehyung saja di belakang hingga akhirnya pandangannya menatap seseorang yang tak asing baginya.

"Ngapain lu di sini?" Taehyung menatap sinis orang dihadapannya.

"Ohh bear kau sudah pulang?" Tanya ibu panti menyambut Taehyung. Namjoon hanya diam mencerna situasi.

"Bear?" Tanya orang yang kini masih berada di depan Taehyung. Ada sebuah tanda tanya besar di kepalanya.

Pandangan Taehyung sangat tajam menatap orang di depannya. Jelas sekali Taehyung memancarkan aura mencekam disekelilingnya. Memberi batasan agar tak ada satupun orang yang berani macam-macam dengannya.

"Kau ingat dia kan? Dia Seoki... Sahabatmu" ujar ibu panti menepuk pundak Hoseok yang termenung menatap Taehyung.

"Sahabat?" Namjoon tentu semakin kebingungan. Hoseok sudah lama tak muncul tiba-tiba menjadi sahabat Taehyung? Yang benar saja. Drama macam apa yang tengah mereka lakoni sekarang?.

"Bear? Jadi kau bear?" Tanya Hoseok, perlu semua ketahui ingatan Hoseok memang buruk ditambah Taehyung sama sekali tak mirip dengan sosok bear diingatannya. Sosok bear diingatan Hoseok jelas adalah anak manis, penurut dan tak pernah sekalipun memancarkan aura permusuhan.

"Jangan sok akrab" Taehyung pergi begitu saja, ia benci menatap Hoseok.

"Kalian berdua? Kenapa?" Ibu panti tak mengerti apa yang terjadi. Kenapa Taehyung tiba-tiba bermuka masam dan kenapa tiba-tiba Hoseok datang meminta beberapa barang yang pernah ia tinggalkan.

"Taehyung!! Kau bear?! Kenapa kau tak bilang padaku? Kau ingat aku kan?!!" Tanya Hoseok, sungguh Hoseok sangat merindukan Bear sahabatnya dulu. Hoseok yakin sepenuhnya dia tak berubah dari dulu, bahkan garis mukanya masih terlihat sama.

"Kubilang jangan sok akrab!!" Teriak Taehyung, urat dilehernya sampai bermunculan saking marahnya ia menghadapi Hoseok.

"Bear?" Ibu panti kaget dengan amarah Taehyung yang menjadi, tak pernah ia melihat Taehyung semarah ini.

"Apa salahku sampai kau begini?!" Tanya Hoseok, ia tak tega melihat ibu panti sampai berkaca-kaca karena takut. Ia juga bingung apakah di masa lalu ia pernah berbuat salah pada Taehyung hingga ia murka sekarang?

"Salahmu?! Kau menanyakan apa salahmu setelah kau menghancurkan semua harapanku?! Kau brengsek! Kau orang terbrengsek yang pernah aku temui setelah ayahku!" Teriaknya, tak ada yang menginterupsi karena semuanya begitu penasaran dengan alasan amarah Taehyung yang menggebu.

"Taehyung... Bisakah kau menjelaskan duduk perkaranya? Hoseok sepertinya tidak mengerti" jelas Namjoon, ia merasa harus menengahi keduanya. Dia tahu dirinyalah satu-satunya yang mampu menjadi penengah karena ibu panti terlihat begitu Shock melihat Taehyung dengan amarahnya.

Taehyung meneteskan air matanya disertai wajah yang mulai memerah. Terlihat jelas betapa ia marah sekarang. Taehyung tak tahu kenapa hatinya begitu terkoyak sekarang, padahal sudah lama ia menimbun perasaannya.

"Kau.. aku harap kau mati bersama orang tuamu saja waktu itu" ucapan Taehyung membuat Hoseok menggertakan giginya marah. Bukannya Taehyung menjelaskan semuanya ia malah menyumpahi Hoseok yang tidak-tidak.

"Aku harap aku tak pernah bertemu denganmu!! Aku harap ibu Jung tak pernah bertemu denganmu!! Jika aku bisa mengembalikan waktu aku akan membuatmu keluar dari panti ini sebelum kau merebut semuanya dariku!! Gara-gara kau!! Gara-gara kau aku terus hidup di sini! Kalau saja kau tak ada sekarang aku pasti sudah diadopsi keluarga Jung!! Aku tak akan terus berada di sini!! Hidup tanpa arah dan tanpa kasih sayang orang tua!! Kau merebut semua milikku bajingan!!" Lepas sudah semua unek-unek Taehyung selama bertahun-tahun. Benar kata orang amarah yang menumpuk lama-lama akan meledak juga.

Ibu panti meneteskan air matanya mendengar ucapan Taehyung, ia tak tahu Taehyung begitu menyimpan sakit hatinya. Selama ini Taehyung terlihat sangat ceria bahkan saat Hoseok pergi dengan keluarga Jung. Tak disangka sakit hati Taehyung bahkan semakin membesar sekarang.

"Bear..." Hoseok pun kaget, selama ini ternyata Taehyung menderita. Hoseok begitu senang saat keluarga Jung mengadopsinya melupakan fakta bahwa sebenarnya keluarga Jung awalnya ingin mengadopsi Taehyung. Hoseok bodoh sekali waktu itu, dengan kata lain Hoseok senang di atas penderitaan orang lain.

"Jangan panggil aku dengan nama itu sialan" Taehyung pergi keluar dari panti. Ia tak tega melihat ibu panti yang menatapnya penuh kesedihan. Tak pernah terbayangkan oleh Taehyung ia akan membuat ibu panti menangis.

Tbc

✓Starlight (hopealone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang