Ha 12

147 23 6
                                    

Tandai Typo yaaa

___________________________________

Hoseok diam menatap kertas-kertas yang berhamburan dari dalam lemarinya. Air mata yang sedari tadi ia ingin bendung akhirnya lolos mengalir ke pipi mulusnya.

Hoseok kesal

Hoseok marah

Tapi dia bingung harus marah pada siapa...

Memungut kertas yang berhamburan tak menentu dan menumpuknya serapih mungkin, mata Hoseok sudah buram oleh air mata. Akhirnya Hoseok kalah, ia sesenggukan dan diam saja sambil duduk bersimpuh di lantai.

Hoseok bingung siapa orang yang begitu membencinya? Kenapa harus sampai merobek kerja kerasnya??

Naskah yang sudah Hoseok buat selama sebulan lamanya kini hancur, bahkan ada yang hilang dan terbakar.

Hoseok menyeka air matanya dan duduk di atas ranjang menyalakan laptopnya berharap ada keajaiban bahwa ia lupa ternyata sudah menyalin semuanya.

Hoseok mendengus kesekian kalinya, ia bodoh...

Lagipula mana mungkin keajaiban seperti itu ada.

"Aaaarrrggghhh!!!!" Hoseok berteriak sejadi-jadinya, ia kesal dan bingung harus melakukan apa.

Hoseok menangis kembali dengan menutup wajahnya.

Ceklek

Hoseok tak peduli, ia sangat terpuruk sekarang. Bagaimana bisa ia mementingkan anggapan orang lain mengenai dirinya.

Hoseok ingin membanting sesuatu, tapi apa??! Laptop??! Katakan Hoseok gila jika ia membanting laptop.

Hoseok sangat membutuhkan laptopnya, ia singkirkan secara perlahan dengan air mata yang masih mengalir kemudian menendang-nendang selimutnya hingga terjatuh dan mulai membanting-banting bantalnya hingga bentuknya tak karuan.

Jungkook pria yang baru saja masuk ke kamarnya itu menatap Hoseok heran.

"Ihhh... Berantakan banget sih!!" Taehyung yang baru masuk langsung menghardik Hoseok karena kamar yang berantakan.

"Jorok" Taehyung kesal dan menatap Hoseok sanksi. Hoseok yang merasa dirinya menjadi tokoh langsung menatap Taehyung kesal.

"Ya terserah dong!! Kasur-kasur aku!! Ini juga masih kamar aku!! Ya bebaslah mau ngapain juga!! So ngatur!! So penguasa!!" Hoseok geram, ini bukan pribadi Hoseok sungguh. Ia hanya sedang kesal saja dengan semua yang ada di sekelilingnya.

"Heh!! Mulai berani?!!!" Taehyung maju selangkah dan langsung dipegang erat oleh Jungkook. Jungkook tahu situasi setidaknya, ia yakin Hoseok sedang kalut sekarang.

"Ada apa ini??" Tanya Namjoon yang diikuti Yoongi dibelakang.

"Kalian!!! Kalian ngaku!! Siapa diantara kalian yang lakuin ini semua?!! Nggak cukup aku diasingkan di sini??!! Nggak cukup kalian membuat suasana neraka di sini?!! Kenapa kalian lakuin hal yang najiss!!" Hoseok geram, menyalangkan tatapannya kearah keempat teman sekamarnya.

"Maksudnya apasih??" Tanya Namjoon kebingungan. Sungguh, apa yang terjadi dengan Hoseok?

"Siapa?? Siapa yang selalu neror aku?!! Surat ancaman bajingan!! Duri di sepatu!! Bangkai Tikus di lemari!! Dan sekarang ini..." Hoseok mengangkat tinggi-tinggi kertas yang sudah tak beraturan.

"Kalian ini manusia atau apa??" Hoseok naik pitam namun suaranya semakin lirih.

"Jadi Lo nuduh kita?!!" Tanya Taehyung menunjuk Hoseok yang diam di samping tempat tidur.

"Kalau bukan salah satu diantara kalian siapa lagi??!!" Jawab Hoseok galak.

"Sialan" Yoongi menggemeletukan giginya dan pergi dari kamar.

"Aku nggak sekeji itu Seok" Jungkook mengikuti jejak Yoongi dan meninggalkan kamar.

"Ayo Tae" Namjoon mengajak Taehyung keluar namun Taehyung masih tetap diam di tempat.

Hening

Setelah semua orang pergi, Taehyung tersenyum bangga.

"Marah ya??" Tanya Taehyung sontak membuat Hoseok satu-satunya yang bisa diajak berbicara mendongak menatap Taehyung.

"Emang kenapa kalau aku yang lakuin itu semua??" Tanya Taehyung meremehkan.

"Kamu... Nggak pantes ada di sini, nggak pantes nunjukin wajah di sini" ujar Taehyung tenang.

"Sampah nggak berguna" Taehyung tersenyum mengejek.

"Cari perhatian" mata Taehyung menyala marah.

"Lo... Nggak pantes ada di sini" akhirnya Taehyung pergi dan menutup pintu dengan pelan.

Mata Hoseok membola, jadi? Taehyung?

Apa yang telah ia lakukan sampai Taehyung begitu membencinya??

Jantung Hoseok berdegub kencang, berusaha tenang namun tetap saja dia tak bisa bernapas teratur.

Kepalanya pening hingga ia menggelengkan kepalanya berulang kali.

Settt

Hosoek menutup matanya, lagi-lagi dalam keadaan seperti ini ia harus melihat sosok hitam tinggi itu lagi.

Hoseok benci

Makhluk apa sebenarnya yang mengikuti Hoseok??

Tbc

✓Starlight (hopealone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang