Ha 15

154 21 2
                                    

Jimin menatap sanksi Jungkook yang mulai mengikuti mereka. Pasalnya Jimin sangat kesal dengan wajah songong Jungkook saat ia mengajak kenalan pada saat penerimaan siswa baru. Jimin masih kesal rupanya.

"Ngapain sih ngintilin kita?? Udah diusir dari sirkel??" Tanya Jimin berkacak pinggang. Menatap Jungkook sebal sekaligus enek.

"Siapa yang ngintilin sih? GR!! Aku cuma mau bareng Hoseok" Jungkook menatap Jimin sebal juga, bisa-bisanya Jimin menolak kehadiran dirinya. Si anak populer.

"Hiiihhh!! Hoseok itu sama kita!!" Jimin marah dan mengusir Jungkook dengan mengibas-kibaskan tangannya ke udara.

"Apaan sih loo, minggir ahhh" Jungkook mendorong Jimin hingga ia tersingkir dengan mudah dari samping Hoseok.

"Seok!! Sekarang kamu yang pilih" Jimin berujar lebay sambil mengerucutkan bibirnya sementara Jin hanya menghela nafas kesal.

"Nggak ada yang perlu aku pilih, kalian semua temen akuu" ujar Hoseok dan pergi begitu saja. Ia hanya tak nyaman menjadi pusat perhatian di lorong sekolah.

"Hoseok tunggu" Jimin ingin mengejar jika saja tak dihadang Jungkook.

Jin melengos pergi menyusul Hoseok dan menengok sesekali ke belakang. Jimin dan Jungkook saling menjambak bahkan sampai berguling di lantai.

"Kau tak ingin membela Jimin?? Sepertinya dia akan kalah" Hoseok menyadari Jin yang berada di sebelahnya.

"Ahhh... Kurasa tidak juga... Jimin cukup kuat" Jin berjalan santai dan pergi dari kedua temannya yang masih berguling-guling di lantai.

"Ahhh... Seok, maaf aku tadi dipanggil Chen Sunbaenim... Aku pergi ya" Jin melenggang pergi saat Hosoek sudah menganggukan kepalanya.

Hoseok akui, Jin dan Jimin sangat berbakat di club Vocal. Hoseok jadi ingat betapa menderitanya Jungkook waktu Jin dianggap sebagai anak emas.

Hoseok bahkan sering memuji Jin karena suaranya yang begitu stabil, berbeda dengan Jimin yang kadang melengking membuat gendang telinga hampir pecah.

Langkah kaki Hoseok berhenti di toilet pria, ia masuk tanpa pikir panjang. Toh saat melihat pintu toilet ia malah ingin kencing.

Tak ada siapapun di dalam toilet bahkan semua bilik terbuka. Hoseok memutuskan untuk masuk ke bilik paling ujung.

Menutup pintu dan melakukan ritualnya. Yahhh... Kalian mengerti kan??

Cklek

Hoseok berjengit menatap knop pintu, apa tadi bergerak??

Hoseok acuh saja dan tetap konsentrasi mengeluarkan air seninya.

Setelah beres betapa terkejutnya ia saat knop pintu tak bisa diputar untuk dibuka.

Hoseok terkunci??

"Permisiii" hoseok berusaha menenangkan diri. Tidak mungkin ia terjebak di toilet kan??

"Apa ada orang?? Akuu.. kesulitan membuka pintunyaaa" Hoseok sedikit mengetuk pintu, ia merasa ada orang di luar sana.

Apa ini ulah Taehyung lagi??

Hoseok mendengus dan berinisiatif untuk menaiki toilet agar dapat melihat arah luar.

"Semoga aku tidak jatuh.." Hoseok berbisik dan perlahan berdiri di atas toilet duduk. Sungguh tak lucu jika ia jatuh di toilet.

Siiing

Tak ada siapapun di luar sana, hanya ia yang terlihat di kaca wastafel yang tiba-tiba tinggi karena toilet.

"Apa aku naik saja?? Tapi bagaimana caranya??" Hoseok kebingungan sendiri, jika ia nekat naik pembatas toilet dan keluar kemungkinannya ada banyak.

Pertama, kemungkinan terbaiknya Hoseok bisa keluar dengan selamat

Kedua, Hoseok jatuh karena tak bisa naik dengan benar

Ketiga, Hoseok malah tidak bisa turun setelah naik.

Dan terakhir, ia bisa saja kepergok dan itu sangat memalukan.

Hoseok mengernyitkan dahinya. Tak ada ide yang lebih baik, tapi Hoseok takut.

Bulu kuduk hoseok tiba-tiba meremang, dan iris matanya menatap sesuatu di bilik sebelah.

Hoseok buru-buru turun dan membaca beberapa jajampean, Hoseok takut sungguh.

Kenapa ia harus melihat makhluk hitam itu saat sendiri?? Di kamar mandi?? Dengan keadaan terjebak pula.

Hoseok masih membaca beberapa mantra sambil mendial nomor Jin. Ia yakin Jin akan segera datang jika urusannya dengan Chen sunbaenim telah selesai.

Tapi bagaimana jika belum??

Jin tak menjawab telepon, Hoseok makin ketakutan.

"Jimin" bisik Hoseok dan langsung mendial nomor Jimin. Sial, Hoseok lupa Jimin hari ini tak bawa ponsel katanya ketinggalan.

Hoseok makin gugup saja.

"Siapapun kau... Makhluk hitam!!" Hoseok langsung menggigit lidahnya. Ohh tidak, apa makhluk itu akan marah disebut hitam??

Apa Hoseok keterlaluan??

Byurrr

"Yaaa!!!" Hosoek menjerit kaget saat air mengenai seluruh tubuhnya. Hosoek melotot, gila apa makhluk itu tersinggung?

"Maaf... Maafkan akuu... Sungguh aku tak bermaksud menghinamu" Hoseok bersandar di tembok toilet sambil memeluk dirinya erat.

"Aku benar-benar tak tahu harus memanggilmu apa, aku.. aku... Aku melihatmu memang hitam... Itu bukan hinaan sungguh" hoseok semakin takut dan berjongkok di sebelah toilet.

Cklek

Ada orang? Hoseok yakin ada orang di luar sana.

"Apa ada orang??" Tanya Hoseok

Tak ada jawaban

Dan hosoek semakin merinding, ia menangis seseunggukan dan memeluk erat tubuhnya sendiri.

Cklek

"Waahh... Sumpah yaa, Chen itu benar-benar pilih kasih" suara dari luar bilik Hoseok kini terdengar, Hoseok yakin ada orang sekarang.

"Aku juga tak habis pikir, kenapa ia memilih anak kelas satu itu dibanding anak kelas dua" jawab seseorang yang sepertinya datang bersama.

"Permisiii" hoseok berusaha tegar dan mengetuk pintu toilet dengan semangat.

"Bisa kalian buka pintunya?? Aku terjebak di sini!!" Hoseok mengetuk kembali pintu yang mengurungnya.

"Ehh.. ada orang?? Tunggu sebentar" Hoseok merasa lega, ternyata diluar sana orang baik.

Cklek

"Kau tak apa?? Ohh ya ampun" pria itu menutup mulutnya melihat kondisi Hoseok yang basah kuyup.

"Terima kasih... Untung kalian ke toilet, aku pergi dulu yaa" ujar Hoseok dan segera berlalu.

"Heyy tunggu... apa kau di bully??" Tanyanya membuat Hoseok diam di ambang pintu.

"Emmhh?? Tidak... Aku tak di bully, baju basah ini.. bukan Bullyan, tenanglah" ujar Hoseok masih yakin sosok itu ada di bilik sebelahnya. Hoseok juga yakin dia yang menyiramnya dengan air, memangnya siapa lagi?

"Emmhh.. baiklah.. Apapun itu, berhati-hatilah" ujar temannya yang lain dan Hoseok mengangguk saja sebelum pergi.




Tbc

✓Starlight (hopealone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang