Ha 13

137 26 3
                                    

Jimin komat Kamit di depan Hoseok yang dari pagi tampak diam saja dan menatap tajam ponselnya.

Seokjin datang dan langsung terdiam saat aura kedua temannya tidak seperti biasa, Jin menyenggol lengan Jimin dan bertanya dengan tatapan matanya tentang Hoseok.

Jimin menggeleng dan berpikir "kupikir dia kesurupan Hyung" Jimin melanjutkan acara komat kamitnya berharap makhluk halus sehalus apapun segera pergi dari Hoseok.

"Bagaimana jika semua itu ulahnya?" Suara kelam Hoseok langsung disambut gidikan ngeri dari Jin.

"Eemmhh... Seok??" Jin menepuk pelan pundak Hoseok.

"Apa yang harus aku lakukan jika aku sudah menemukan pelakunya??" Tanya Hoseok lagi tak mengindahkan keheranan kedua temannya.

"Maksudmu??" Tanya Jimin, kini mata Hoseok menatapnya.

"Bagaimana jika aku sudah tahu siapa yang menerorku??" Tanya Hoseok lagi, membuat kedua mata temannya membola.

"Siapa??" Tanya Jimin penasaran.

Hoseok tak menjawab pertanyaan Jimin, ia pergi keluar kelas dan mengabaikan Kai yang juga menyapanya dramatis.

"Hoppiieee... Jangan pergiiiii" tangan hitamnya melayang berusaha menggapai Hoseok, alay memang.

Hoseok berjalan tak tahu tujuan, ini adalah Jam istirahat dan dia belum makan meski tadi sempat diajak oleh Jimin. Ia masih memikirkan Taehyung.

Set

Hoseok terdiam, ia baru saja saling tatap dengan Yoongi. Menghembuskan nafasnya pelan. Hoseok tahu kemarin ia keterlaluan, tapi jika tidak seperti itu Taehyung tak akan mengaku.

Ingin rasanya ia meminta maaf pada Yoongi, ia tahu betul Yoongi tak mungkin melakukan hal yang aneh-aneh apalagi pada Hoseok. Katakan firasat Hoseok terlalu bagus menyangka Yoongi adalah pemilik akun Syug di grup chat.

"Kau masih menuduh kami??" Tanya Yoongi dan menatap Hoseok tajam. Yoongi tak suka dituduh yang tidak-tidak.

"Maaf" itulah barisan huruf yang bisa dikeluarkan oleh Hoseok.

"Tapi, aku tak menyesal menuduh kalian..." Hoseok tersenyum dan pergi dari hadapan Yoongi. Hoseok tahu ia salah, ia seharusnya tak boleh mengatakan hal seperti itu.

Hoseok memutuskan untuk pergi ke ruangan club dance, tak ada yang ingin ia lakukan. Ia hanya diam berdiri menatap cermin besar di depannya.

Berpikir keras mengenai kesalahan uang pernah ia perbuat, apakah sampai membuat Taehyung bisa melakukan hal keji itu?

Kenapa Taehyung begitu dendam padanya??

Apa karena dia tak suka penghuni kamar baru??

Apakah hanya itu??

Hoseok menunduk dan menatap sepatunya, sepatu yang sangat berarti untuknya.

Kepala Hoseok menoleh pada loker miliknya di ujung ruangan. menghampirinya dan mengelusnya bangga. Ia sudah punya loker sendiri, artinya ia sudah diakui sebagai anggota inti bersama dengan Taemin, Minhoo, Donghyuk dan Namjoon. Hoseok sudah sampai sejauh itu, ia tak mungkin cepat menyerah bukan?

Ia buka loker miliknya, dan tersnyum tulus saat akan mengambil sepatunya

Tapi

Raut wajahnya berubah

Hatinya mencelos

Hancur

Sepatu yang sering ia pakai dance bukanlah sepatu biasa, itu adalah sepatu ayahnya. Ayah Hoseok memang mengoleksi berbagai sepatu dan dengan bahagianya Hoseok membawa sepatu ayahnya itu ke panti dan bertekad akan memakainya nanti.

Sepatu itu sudah menemaninya latihan selama ini

Hanya saja

Apa yang ada di hadapannya sangat membuatnya murka.

Sepatu putih milik ayahnya itu kini mempunyai lubang di bagian depannya, seperti tergunting dan bentuknya tak karuan.

Ya ampun, apa harus sampai begini??

Hoseok memeluk sepatunya, dan menagis lagi.

Satu-satunya peninggalan ayah dan kini rusak, hosoek merutuki kebodohannya sendiri. Kenapa tak ia bawa pulang saja??

"Hikss... Eommaa...." Hoseok kembali bersimpuh menangisi segala sesuatu yang terjadi padanya.

Baginya tak masalah jika ia luka fisik, tak masalah jika ia terguyur kopi panas satu badan sekalipun. Tapi ia tak mau menerima jika kenangan satu-satunya dari ayahnya ikut kena imbas.

"Sialan" Hoseok meredam jeritannya, ia marah tapi tak tahu harus bagaimana.

"Hobie" suara indah mengalun di gendang telinganya.

"Kau kuat sayang" Hoseok tersentak, ituuu..

Apa benar??

Hoseok celingukan memastikan

"Eomma??" Tanya Hoseok, tapi tak ada siapapun disana selain dirinya.







Tbc...

Loph banyak2 buat Bangtan!!!
Loph banyak2 buat Hobiee...

Dan loph banyak2 juga buat para readers, jujur aja aku suka saat ada yang meluangkan waktu sekedar bilang "semangat Thor"...

Tapi, jangan Thor yaaa Ben aja karena aku bukan Thor yang bawa2 palu gede, nggak kuat akutuh...

I 💜 youuu... Borahaeee 💜💜💜

✓Starlight (hopealone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang