Ha 23

238 31 9
                                    

💜💜💜💜

Seorang bocah dengan senyuman ceria menghiasi pagi. Bermain sepak bola hingga bekel ia kuasai. Tentu siapa yang tak senang dengan anak periang sepertinya.

"Baby bear!!" Anak itu terdiam menatap sekeliling dan tersenyum kala menemukan seseorang yang memanggilnya.

Babby bear, nama panggilan anak lelaki dengan senyuman yang sangat manis. Sosoknya yang ceria, mudah bergaul dan baik membuat ia memiliki banyak teman.

Ia tak pernah sendirian dimanapun ia berada.

"Bear!! Main petak umpet yuuu" ajak seorang anak dengan gigi ompong di tengah. Bear mengangguk mantap dan membuat orang-orang di sekitarnya ikut tersenyum.

"Aku hitung yaaa... Satuuu... Duaa.." hitungan demi hitungan terdengar di telinga Bear, ia berlari cepat dan senyap mencari tempat bersembunyi. Tentu ia punya tempat sendiri. Di taman belakang tepatnya bekas kandang anjing, ia meringkuk di sana dan tersenyum jahil. Tak akan ada orang yang datang ke sana, bear yakin karena dia sudah mengarang cerita tentang taman belakang yang angker.

Bear terdiam cukup lama hingga beberapa menit setelahnya.

Kress

"Eh?" Bear sedikit melongokan kepalanya, ada seseorang?

Bear yakin, teman-temannya terlalu pengecut untuk memeriksa tempat persembunyiannya.

Kress

Suara dedaunan yang diinjak membuat Bear tambah penasaran. Siapa si pemberani itu?

"Ehh.. kau sedang apa?" Tanyanya saat melihat kepala Bear yang menyembul keluar dari kandang Anjing yang usang.

"Kau... Siapa?" Tanya Bear penasaran, ia baru pertama kali melihat anak itu.

"Aku... Seokii", ujarnya dan mengulurkan tangan, Bear berdiri dan menyambut lengan Seoki.

"Kau baru datang?" Tanya Bear masih menggenggam tangan Seoki.

"Iyaa... Aku baru datang" jawabnya sedikit canggung.

"Panggil aku Bear... Kau bisa bermain denganku.. aku punya banyak teman di sini!! Kau tak perlu khawatir kesepian" bear semangat dan langsung menarik Seoki.

"Bear!! Kau ketahuan!!" Teriak seseorang dan membuat Bear menepuk jidat, ia lupa sedang bermain petak umpat.

"Ehh?? Kau siapa?"

"Heyy.. aku Mark"

"Kau dari mana?"

"Kapan kau datang??"

Beberapa pertanyaan terlontar saat semua anak bertemu dengan Seoki.

"Hoseok!! Oohhh.. kukira kau kemana? Yaampuunn" seorang wanita dewasa menghampiri anak-anak dan mengenggam tangan Seoki.

"Bear, mainlah dengan yang lain dulu ya.. Hoseok baru datang dan dia butuh istirahat.. kalian bermain nanti saja ya" ujarnya dan langsung pergi menggandeng Hoseok teman baru Bear.

Seharusnya aku tak mengajaknya berkenalan

Bear berlarian kesana kemari hingga ibu panti memeluknya erat.

"Hayooo... Mau ke mana??" Tanyanya dan langsung mendapat cengiran dari Bear.

"Ibu sudah menunggu di sana... Ayoo" ajak ibu panti dan Bear mengangguk sambil cemberut, ia masih ingin bermain.

"Heyy... Kenapa kau cemberut?" Tanya seorang lelaki yang sudah berumur.

"Aku sedang bermain dengan Seoki dan ibu menghentikan ku" adu Bear membuat ketiga orang dewasa di sana tersenyum.

"Apa dia teman baru mu??" Tanya si ibu penasaran.

"Iyaa.. dia temanku... Aku menyukainya"

Seharusnya aku tak mengenalkannya pada orang lain

Bear memakan cokelat dengan girang dan mulutnya sangat berantakan. Bear suka cokelat, dia suka sesuatu yang manis.

"Kau menyukainya??"

"Sangat" jawab Bear senang

"Apa aku boleh membagi ini dengan Seoki??" Tanya Bear semangat

"Tentu... Terserah kau saja... Kau begitu menyukai Seoki ya??"

Seharusnya aku tak membawa-bawa namanya

Di ruang tamu Bear duduk manis menatap dua orang yang begitu dekat dengannya.

"Bear... Bagaimana Seoki??" Tanyanya dan membuat Bear sumringah.

"Dia baru saja memarahi Mark karena dia mencoret dinding, Seoki sangat baik" bear tersenyum menceritakan betapa baiknya temannya.

"Dia juga membagi makanannya padaku..." Ujar Bear mantap

"Ohh ya... Tadi pagi Seoki juga mengikat rambut eunha... Lucu sekaliii" bear menunjukan deretan giginya saat tersenyum.

Seharusnya aku tak memujinya

Sekitar sebulan...

Dua orang dewasa itu tak pernah terlihat bahkan menjenguk Bear.

"Ibu??" Bear mematung saat nyatanya orang yang begitu dekat dengannya kini mengelus rambut sahabatnya.

"Apa ini?" Saat itu juga Bear kehilangan calon orang tua angkatnya.

Seharusnya aku tak menerimanya



Tbc

✓Starlight (hopealone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang